TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa daerah di Cina sedang didera suhu udara di atas 40 derajat Celsius. Otoritas Meteorologi Cina (CMA) terus mengeluarkan peringatan suhu tinggi hingga 25 hari berturut-turut, dan para ahli percaya musim panas 2022 ini menjadi saksi gelombang panas terkuat sepanjang enam dekade terakhir.
Pada Minggu, 14 Agustus 2022, CMA mengeluarkan peringatan merah atau yang tertinggi dalam empat level sistem peringatan cuaca panas ekstrem untuk bagian-bagian tertentu di wilayah Xinjiang di Cina Barat Laut, Shaanxi di Cina Utara dan Jiangsu di Cina Timur.
Zhushan, sebuah kota di Provinsi Hubei, Cina Tengah, tercatat sebagai kota terpanas dengan suhu melebihi 44 derajat Celsius pada Sabtu. Jiangsu bahkan mengeluarkan peringatan pada Minggu yang mengatakan bahwa suhu permukaan di beberapa bagian provinsi itu akan melebihi 72 derajat Celsius.
Secara keseluruhan, lebih dari 10 provinsi, termasuk Zhejiang, Jiangsu dan Anhui, harus hidup dengan suhu udara 40 hingga 42 derajat Celsius pada akhir pekan lalu. Sedangkan Sichuan membatasi konsumsi listrik industri di wilayahnya dan memprioritaskan kebutuhan di permukiman.
Sichuan bergantung kepada bendungan-bendungan untuk membangkitkan lebih dari 80 persen listrik yang dibutuhkannya. Tapi meningkatnya suhu udara dan hujan yang menjadi langka pada musim panas kali ini telah mengurangi kapasitas PLTA di provinsi berpenduduk 83,75 juta jiwa tersebut.
Di sisi lain, cuaca yang sama melonjakkan kebutuhan listrik untuk mesin-mesin penyejuk udara. Pembatasan listrik bagi kalangan industri sudah diterapkan sejak akhir Juli lalu namun kebijakan terbaru yang menginstruksikan industri membekukan produksi sementara, 15-20 Agustus, untuk suplai listriknya dialihkan ke permukiman, dianggap lebih parah.
Kawasan industri tersebar di 19 dari 21 kota di Sichuan. Mereka adalah para produsen lithium, pupuk dan aneka logam. Ada juga beberapa pabrik elektronik berlokasi di provinsi ini, termasuk Foxconn yang memproduksi iPad untuk Apple.
Juru bicara Foxconn di Sichuan menolak menerangkan kondisi operasional di pabriknya selain hanya menyatakan kalau dampak yang dirasa saat ini belum besar. Namun analis Ming-Chi Kuo mengungkap kekhawatirannya pemadaman listrik sementara di Sichuan dapat memengaruhi produksi iPad di pabrik perakitannya di Chengdu (Foxconn) dan Chongqing (Compal).
Kuo menyatakan sulit menilai dampak gelombang panas pada produksi saat ini. Menurut dia, dampak bisa terbatas jika pemadaman listrik dapat berakhir pada 20 Agustus. Tapi, harus dipastikan apakah insiden serupa bakal terjadi lagi dalam beberapa bulan ke depan.
Apple dikabarkan menyiapkan beberapa model iPad terbaru, generasi ke-10, untuk rilis Oktober nanti. Termasuk di antaranya adalah dua versi iPad Pro baru. Mereka mungkin diumumkan bersama Mac terbaru dengan prosesor yang lebih cepat.
Kabar baiknya adalah bahwa produksi iPhone terbaru tampaknya tidak berubah karena analis Ming-Chi Kuo melaporkan pekan lalu bahwa semuanya sesuai jadwal. Rilis iPhone 14 kemungkinan dilakukan September.
REUTERS, ASIANEWS, GLOBALTIMES, 9TO5MAC
Baca juga:
Kasus Ferdy Sambo dan Teknik Deteksi Kebohongan Terbaru EyeDetect
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.