Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Poster Film De Oost. Foto: IMDB
Poster Film De Oost. Foto: IMDB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belajar sejarah bisa menjadi kegiatan yang dilakukan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia. Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Terdapat banyak film yang bisa dijadikan rekomendasi untuk membantu memahami makna kemerdekaan Republik Indonesia.

Dari film sejarah, kita juga bisa melihat bagaimana perjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan. Berikut daftar film-film yang cocok untuk disaksikan dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.

1. De Oost (The East) (2020)

Film De Oost atau The East ini adalah sebuah film yang menceritakan pergolakan kemerdekaan di Indonesia, yang dikemas dari sudut pandang seorang prajurit Belanda. Film ini disutradarai oleh  Jim Taihuttu. Secara garis besar, film ini berkisah soal bagaimana seorang prajurit muda asal Belanda bernama Johan mengaggumi kepemimpinan Westerling dalam meredam perjuangan para gerilyawan Indonesia. De Oost menampilkan bagaimana kekejaman Raymond Westerling saat menjalankan pembantaian di Sulawesi Selatan. Pembantaian ini dilakukan guna menekan kemerdekaan RI pasca perang kedua, 

2. Sang Kiai (2013)

Sang Kiai merupakan sebuah mahakarya besutan sutradara Rako Prijanto. Film ini mengisahkan masa penjajahan Jepang di tahun 1942. Pada masa itu, Jepang sempat melarang warga Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih. Puncak polemik pecah saat Jepang mencoreng Hak bangsa Indonesia. Jepang membungkam hak kebebasan beragama lewat aturan paksaan untuk melakukanme Seikerei.

Seikerei adalah sebuah penghormatan kepada Dewa Matahari dengan membungkukkan badan mengarah pada matahari terbit. Tak tinggal diam, salah satu ulama yang kini juga bergelar sebagai pahlawan nasional yakni K.H. Hasyim Asy’ari  mengepalai penolakan terhadap praktik Sekerei karena hal tersebut menyimpang dari ajaran dan akidah islam.

Karena penolakanya tersebut, KH Hasyim Asyari ditahan oleh Jepang, sementara para santrinya yang dikepalai oleh Harun melakukan demo hebat menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Namun sayangnya, demo tersebut justru menjadi peristiwa berdarah yang tak bisa dihapuskan dari mushaf sejarah.

3. Soekarno (2013)  

Film bertema perjuangan lainnya yakni Soekarno, yang merupakan film besutan sutradara ternama Hanung Bramantyo. Film ini bahkan berhasil memboyong gelar sebagai Film Terpuji dalam Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014 lalu. Berkisah mengenai kehidupan Soekarno, sang bapak proklamator Indonesia dan perjalanannya dalam mengumandangkan proklamasi Kemerdekaan RI.

4. Tjokroaminoto (2015)

Bercerita perjalanan seorang Oemar Said Tjokroaminoto yang lahir dari kaum bangsawan Jawa dengan darah keislaman yang kental. Film ini berlatar waktu pada zaman penjajahan Jepang, saat masyarakat pribumi dipaksa untuk melakukan praktik Tanam Paksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesenjangan sosial yang menerpa keluarga setanah airnya ini akhirnya menggetarkan hati seorang bangsawan tanah Jawa, Tjokroaminoto.  Upaya demi upaya dilakukan untuk menumpaskan hal tersebut.

5. Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Secara garis besar, film ini mengisahkan tentang bagaimana perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Tjoet Nja’ Dhien saat memperjuangkan kemerdekaan tanah kelahirannya yang diduduki oleh Belanda.

Tjoet Nja’ Dhien turut serta dalam sebuah perang dan membantu sang suami yakni Teuku Umar dalam memimpin perang tersebut hingga membuat prajurit Belanda cukup kewalahan.

6.  November 1928 (1979)

Film November 1928 boleh jadi merupakan film bertema perjuangan pertama yang diproduksi. Disutradarai oleh Teguh Karya, film ini mengisahkan pemberontakan yang kompak ditayangkan para penduduk Jawa terhadap pemerintahan Hindia Belanda.

7. Doea Tanda Mata (1985)

Film ini mengisahkan perjuangan dua orang perwira yang terlibat dalam sebuah gerakan perlawanan sekitar tahun 1930-an saat Indonesia masih berjuluk Hindia Belanda. Doea Tanda Mata disutradarai oleh Teguh Karya dan dibintangi oleh aktor dan aktris legendaris seperti Alex Komang, Yenny Rachman dan Sylvia Widiantono.

Baca juga: Kisah Letriani Tinggal 6 Tahun di Panti Asuhan Demi Bisa Sekolah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

40 hari lalu

Festival Musim Semi di Cina. Xinhua
Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

52 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media ketika mengunjungi Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Ahad, 14 Januari 2024. Dalam kunjungannya itu, Hasto juga membagikan telur kepada warga setempat. Tempo/ Adil Al Hasan
Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Monumen Peristiwa Situjuah di Nagari Situjuah Batua, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam


Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMA 91 Jakarta Timur
Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.


Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

26 Desember 2023

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari. Foto: Canva
Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.


Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

22 Desember 2023

Ada banyak rekomendasi kado untuk hari ibu yang unik. Tidak melulu memberi bunga atau baju, Anda bahkan bisa memberikan kado dalam bentuk investasi. Foto: Canva
Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.


Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

22 Desember 2023

Logo Persib Bandung. (persib.co.id)
Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

Berikut adalah alasan Persib Bandung mengubah tanggal lahirnya menjadi 5 Januari 1919.


6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

26 November 2023

Teluk Ha Long masih menjadi destinasi utama di Vietnam, usai pelonggaran karantina wilayah. Wisatawan domestik mengunjungi kawasan tersebut, usai karantina dibuka. Foto: @rjoey
6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

Berlayarlah di sepanjang Teluk Halong atau lakukan perjalanan sehari ke Provinsi Ninh Binh untuk menjelajahi gua selama berkunjung ke Hanoi Vietnam.


Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Dua arkeolog meneliti arsitektur benteng pertahanan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu Selatan dengan cara ekskavasi atau penggalian pada Kamis (16/11/2023). Diketahui ekskavasi juga pernah dilakukan pada 1995. ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu
Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.