Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Pertama Dugaan Penularan Cacar Monyet dari Manusia ke Anjing

image-gnews
Ilustrasi anjing terluka. Istock.com
Ilustrasi anjing terluka. Istock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan penelitian mengungkap kalau orang yang terinfeksi cacar monyet mungkin telah menularkan virusnya ke anjing peliharaan. Potensi kasus penularan manusia-ke-anjing ini menandai yang pertama didapati cacar monyet menginfeksi hewan jenis anjing, dan pertama kali pula ada hewan terinfeksi cacar monyet diduga karena ditularkan oleh manusia. 

Rosamund Lewis, ketua tim ilmuwan di WHO soal cacar monyet, mengakui kejadian pertama tersebut. "Ini informasi baru tapi ini bukan informasi yang mengejutkan. Ini sesuatu yang kami antisipasi terjadi," katanya. 

Meski begitu ada catatan dari Lewis bahwa belum diketahui apakah anjing yang terinfeksi bisa menularkannya kembali ke manusia yang lain. Sedangkan para penelitinya lewat laporan yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet terbit 10 Agustus 2022 menyerukan penelitian yang lebih jauh tentang potensi penularan sekunder cacar monyet via hewan peliharaan. 

Kasus pertama dari manusia-ke-hewan yang dimaksud adalah yang melibatkan dua pria yang dites positif di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière di Paris, Prancis, pada awal Juni. Keduanya adalah pria yang tinggal di rumah yang sama, namun mereka menyatakan mulai mengalami gejala seperti gatal, lemas, sakit kepala dan demam sekitar enam hari setelah masing-masing berhubungan seks dengan orang lain.  

Berjarak 12 hari setelah keduanya dipastikan menderita cacar monyet, anjing mereka menunjukkan banyak lesi, termasuk bintil-bintil yang luas dan berisi nanah di perut serta luka terbuka di anus. Anjing dari ras greyhound itu kemudian dites positif cacar monyet dan analisis genetiknya mengungkap kalau virus yang menginfeksi sama persis dengan yang ditemukan ada pada satu pria di antaranya. 

Para pasien mengatakan kalau mereka memang membiarkan anjing itu tidur di ranjang yang mereka gunakan. Tapi, setelah mengetahui adanya gejala cacar monyet, mereka mengaku berhati-hati dengan tidak membiarkan anjingnya itu berinteraksi dengan orang atau hewan lain. Gejala cacar monyet menyusul muncul pada anjing sekitar 13 hari kemudian. 

"Dari pergerakan gejala yang muncul di kedua pasien dan, kemudian, pada anjing mereka, diduga telah terjadi penularan virus cacar monyet dari manusia-ke-anjing," bunyi bagian kesimpulan laporan penelitian. 

Dua hari setelah laporan itu terbit, atau pada 12 Agustus 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperbarui situs web-nya untuk mencatat kalau anjing bisa terinfeksi cacar monyet. Halaman yang sama mendaftar beberapa jenis hewan lain yang rentan termasuk tupai, marmut, beberapa jenis tikus, landak, monyet dan kera. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Catatan khusus ditambahkan kalau beberapa tikus dan kelinci domestik bisa diinfeksi pula oleh virus cacar monyet. Belum diketahui untuk kucing. 

"Orang-orang dengan cacar monyet mesti menghindari kontak dengan hewan, termasuk yang peliharaan, untuk mencegah penyebaran virus," tulis CDC.

LIVESCIENCE

Baca juga:
Deteksi Wabah Baru Cacar Monyet Sebelum Menyebar di Dunia, Dokter Ini Pernah Diminta Diam


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

12 jam lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

7 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

11 hari lalu

Ilustrasi penitipan hewan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

Tempat penitipan hewan, terutama kucing dan anjing, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak mudik lebaran.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

12 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

13 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

15 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

19 hari lalu

Orang-orang berdiri di area tiket maskapai Alaska Airlines di Sea-Tac International Airport Jumat, 10 Agustus 2018, di SeaTac, Washington, AS.[AP Photo / Elaine Thompson]
Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

Maskapai penerbangan menerbangkan kembali pemilik anjing yang hilang di bandara


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

30 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

30 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.