Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nitya, Anak Buruh Pabrik Raih Gelar Doktor di IPB pada Usia 25 Tahun

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Nitya Ade Santi mencetak rekor baru IPB University atas pencapaiannya menyandang gelar Dr di usia 25 tahun. Foto : IPB
Nitya Ade Santi mencetak rekor baru IPB University atas pencapaiannya menyandang gelar Dr di usia 25 tahun. Foto : IPB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nitya Ade Santi, mahasiswa IPB University menyandang gelar doktor di usia muda. Dia berhasil menyelesaikan studi S3 di IPB di usia 25 tahun. Nitya mencetak rekor baru IPB University atas pencapaiannya menyandang gelar doktor di usia yang terbilang muda.

Nitya bercerita meraih gelar doktor semula adalah hal yang mustahil baginya. Pekerjaan orang tuanya hanya buruh pabrik dan guru SD. “Sewaktu kecil saya ingin menjadi guru, namun setelah mendapat gelar doktor saya bercita-cita menjadi guru besar,” katanya dilansir dari laman alumniipbpedia.id pada Senin, 22 Agustus 2022.

Anak kedua dari dua bersaudara ini lahir di Karanganyar, 17 Februari 1997. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Purwoto dan Sri Yanti. Orang tuanya sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Kakak laki-laki Nitya, Ananta Ade Kurniawan merupakan alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Saat masuk SD, Nitya masih sangat muda. Usianya baru 5 tahun. Tak heran jika saat lulus SDN Jetis 2 Sambirejo, Sragen usianya baru 11 tahun. Ditambah lagi, Nitya mengambil kelas akselerasi saat melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Sragen. Ia hanya butuh dua tahun untuk lulus SMP. Nitya kemudian masuk SMA Negeri 2 Sragen dan lulus di usia 16 tahun.

Ia lantas menempuh pendidikan S1 Manajemen Hutan IPB University dan lulus di usia 20 tahun. Nitya melanjutkan studi S2 mengambil Pengelolaan Hutan IPB University dan S2 di Tropical International Forestry di University of Gottingen, Jerman. Ia lulus di usia 23 tahun. Dua tahun berselang, Nitya berhasil menyelesaikan S3 Ilmu Pengelolaan Hutan IPB University.

Nitya menyelesaikan sekolah tanpa biaya dari orang tuanya. Sejak menempuh S1-S3, Nitya mendapat beasiswa dari Tanoto Foundation. Ia juga berkesempatan keliling Eropa dengan dibiayai beasiswa Erasmus+ KeyAction 107, dan Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. 

Meski begitu, perjuangannya meraih gelar doktor bukanlah hal yang mudah. “Tidak menyangka bisa sampai di tahap ini. Ternyata seberat dan semelelahkan ini aku bisa survive,” ungkapnya.

Sempat Ingin Menyerah 

Nitya bertutur, untuk menyelesaikan pendidikan S3, ia harus menyelesaikan berbagai penelitian. Dia mengaku sempat kelelahan secara fisik dan mental. "Pikirannya harus fokus. Belum lagi secara fisik, energinya kerap kali habis terkuras," ujarnya.

Selama kuliah S3 Nitya juga kurang tidur. Berbagai tugas sering dikerjakannya hingga subuh. Sepanjang itu, Nitya hampir tidak punya waktu untuk beristirahat hingga tetap harus mengerjakan disertasi di hari libur.

“Itu sangat melelahkan buat saya. Pernah hampir menyerah karena kondisinya seberat itu. Tapi pada akhirnya survive juga,” ucap perempuan yang hobi masak dan main game ini.

Kerja kerasnya tak sia-sia. Melalui sidang tertutup pada Selasa, 7 Juni 2022 lalu dan sidang terbuka pada 28 Juni 2022, Nitya mengajukan disertasi berjudul "Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Keparahan Kebakaran dan Regenerasi Vegetasi menggunakan Analisis Multi Waktu Langsung”. Dia dinilai menemukan metode yang andal untuk mendeteksi kerusakan dan pertumbuhan vegetasi akibat kebakaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nitya akhirnya diganjar gelar doktor dan telah diwisuda pada Rabu, 10 Agustus 2022. Selama masa studi Nitya dibimbing oleh tiga profesor yang ahli di bidang remote sensing, GIS serta kebakaran hutan, yaitu I Nengah Surati Jaya, Muhamad Buce Saleh, dan Lailan Syaufina. Karenanya, kriteria perubahan yang terjadi akibat kebakaran hutan juga dapat ditemukan dengan menggunakan remote sensing.

Aktif di Berbagai Kegiatan dan Organisasi

Nitya juga sering menjadi pembicara pada bidang yang ia teliti tersebut, yaitu deteksi perubahan tutupan lahan di lokasi terbakar menggunakan remote sensing. Dia juga aktif menjadi peneliti di FORCI (Center for Forestry Organizational Capacity and Institutional Studies), pernah bekerja sebagai tenaga ahli di Badan Informasi Geospasial (BIG) dan tenaga ahli di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait kegiatan pembuatan peta kebakaran hutan, manual pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta peningkatan cadangan karbon untuk kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FoLU) Indonesia 2030.

Hal tersebut ia lakukan sebagai wujud pengabdiannya untuk membantu pemerintah di negeri ini dalam menangani kasus kebakaran hutan dan lahan. Melalui penelitiannya, Nitya berharap agar dapat memperoleh metode yang mudah, murah, dan cepat dalam mendetaksi area terbakar, keparahan kebakaran, serta perubahan yang terjadi pasca kebakaran.

Terbitkan Berbagai Jurnal Ilmiah Internasional

Ia juga telah mempublikasikan hasil risetnya pada delapan jurnal ilmiah dan seminar bertaraf internasional. Beberapa kesempatan menempatkan Nitya sebagai pembicara di antaranya di The 6th International Symposium on LAPAN-IPB Satellite 2019 dan The 7th International Symposium on Strategies for Sustainability in Food Production, Agriculture, and the Environment 2021.

Sementara karya ilmiah yang dipublikasikannya antara lain dalam Journal of Tropical Forest Management, Journal Telecommunication, Computing, Electronics and Control yang sejak 2019 rutin dipublikasikan hingga karya ilmiahnya terakhir pada 2022 mengetengahkan studi kasus kebakaran hutan di Sumatera Selatan yang tengah direview dalam Int Journal of Wildland Fire.

Ia berharap, hasil perjuangannya menempuh pendidikan di IPB University bisa membawa perubahan bagi Indonesia dan lingkungan hidup. “Semoga ilmu yang kita dapat dari kampus dapat digunakan sebijak mungkin untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” katanya.

Baca juga:  Cerita Anak Pedagang Kerupuk Raih Beasiswa, Kuliah Gratis dan Digaji

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Pelajar SMA di Jakarta Usung Proyek Sosial Dekorasi Lumut untuk Lawan Polusi Udara

5 jam lalu

Tim proyek sosial Bayuwana terdiri dari enam pelajar SMA di Jakarta saat mengajari pembuatan dekorasi lumut hidup di SDN 01 Cipete Selatan. FOTO: ISTIMEWA
6 Pelajar SMA di Jakarta Usung Proyek Sosial Dekorasi Lumut untuk Lawan Polusi Udara

Sekelompok enam pelajar SMA di Jakarta ini berniat selamatkan pelajar SD yang dianggap rawan dari dampak polusi udara.


Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

1 hari lalu

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, mengumumkan program prioritas pendidikan pesantren seperti Santri Inovator dan beasiswa, terutama untuk penghafal Alquran, saat menerima dukungan ulama di Pandeglang, Kamis,19 September 2024. Dok. Pribadi
Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

Airin menyiapkan program beasiswa santri dan pemberdayaan pesantren, termasuk inovasi teknologi, kewirausahaan, serta dukungan ekonomi bagi pesantren di Banten.


Beasiswa untuk 1000 Murid dari Bupati Enos

1 hari lalu

Bupati OKU Timur Lanosin memberikan bantuan beasiswa dan seragam sekolah untuk siswa SD dan SMP di Lapangan Koni Kecamatan Belitang, pada Kamis 19 September 2024. Dok. Pemkab OKU Timur
Beasiswa untuk 1000 Murid dari Bupati Enos

Tidak hanya sektor pendidikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur juga menunjukkan kepedulian terhadap seni dan budaya lokal.


Daftar Lengkap Biaya Pendidikan di Binus

1 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Daftar Lengkap Biaya Pendidikan di Binus

Binus dikenal sebagai salah satu sekolah internasional terbaik dan berbiaya tinggi


1.674 Siswa Pra Sejahtera Kota Cilegon Terima Beasiswa

1 hari lalu

Para siswa penerima beasiswa tidak mampu dari tingkat SD dan SMP sederajat mendapatkan beasiswa dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon. Rabu 18 September 2024. Dok. Pemkot Cilegon
1.674 Siswa Pra Sejahtera Kota Cilegon Terima Beasiswa

Sebanyak 1.674 siswa pra sejahtera di Kota Cilegon dari jenjang SD dan SMP sederajat menerima bantuan beasiswa senilai total Rp1,4 miliar.


Beasiswa Pemerintah, Wujudkan Impian Pendidikan Tinggi di Dalam dan Luar Negeri

3 hari lalu

Seorang pelajar memegang Kartu Indonesia Pintar. Sebanyak 9,7 juta siswa Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA, dan SMK telah menerima dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) hingga bulan Ma.ret 2024. Dok. BKHM Kemendikbudristek
Beasiswa Pemerintah, Wujudkan Impian Pendidikan Tinggi di Dalam dan Luar Negeri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas.


Catatan dan Tantangan untuk Ekowisata Satwa Liar yang Berkelanjutan di Indonesia

6 hari lalu

Pengunjung menikmati suasana hutan mangrove di ekowisata mangrove Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, 24 Desember 2015. Ekowisata ini menjadi tujuan wisata baru yang menyuguhkan wawasan tentang ekosistem mangrove kepada para pengunjung. ANTARA/Dedhez Anggara
Catatan dan Tantangan untuk Ekowisata Satwa Liar yang Berkelanjutan di Indonesia

Webinar ini dihadiri oleh narasumber yang dipandang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekowisata satwa liar berkelanjutan di Asia.


AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

6 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan sambutan saat wisuda Sekolah Tinggi PertanahanNasional (STPN) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Minggu 1 September 2024. Dok. ATR/BPN
AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

Dalam ujian yang berlangsung selama tiga jam tersebut, AHY mendapatkan nilai A.


Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis: Tanggapan DPR hingga Ahli Gizi

8 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis: Tanggapan DPR hingga Ahli Gizi

Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mendukung rencana menggunakan susu ikan sebagai pengganti susu sapi. Tapi?


Mahasiswa Harap Program Beasiswa Full Sarjana Kota Cilegon Terus Berlanjut

10 hari lalu

Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian berfoto bersama mahasiswa penerima program beasiswa full sarjana. di Kota Cilegon, Senin, 9 September 2024. Dok. Pemkot Cilegon
Mahasiswa Harap Program Beasiswa Full Sarjana Kota Cilegon Terus Berlanjut

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian memahami keinginan masyarakat terpelajar yang ingin agar program beasiswa full sarjana tetap berlanjut di masa mendatang.