Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19: Publikasi Ilmiah GeNose Baru Terjadi Tahun Ini, Klaim Terdepan di Dunia

image-gnews
Mesin GeNose. dok.UGM
Mesin GeNose. dok.UGM
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Alat pendeteksi atau skrining virus Covid-19 berbasis embusan napas, GeNose, buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah sempat diproduksi massal dan digunakan luas pada tahun lalu. Tapi, publikasi ilmiah atas alat dan metode yang digunakan baru terjadi pada tahun ini.

Publikasi ilmiah terjadi justru setelah GeNose banyak menuai keraguan karena tak mampu mencegah ledakan kasus baru Covid-19 pada pertengahan tahun lalu. Saat ini pun alat juga tak lagi digunakan di lokasi awal penempatannya seiring dengan pembatasan-pembatasan telah banyak dikendurkan. 

Publikasi ilmiah atas penemuan alat yang harganya sempat dibanderol Rp 60 jutaan per unit itu baru muncul di jurnal internasional, persisnya pada Mei dan Agustus 2022. Ini seperti yang diungkap inventor GeNose, Kuwat Triyana, dalam konferensi pers di UGM, Senin 22 Agustus 2022.

Jurnal yang pertama adalah Artificial intelligence in Medicine (AIIM), yang merupakan jurnal Q1 dengan impact factor 7,011, terbit pada Mei 2022 (Vol. 129(02323), Hal. 1-13). Judul artikelnya adalah Hybrid Learning Method Based on Feature Clustering and Scoring for Enhanced Covid-19 Breath Analysis by an Electronic Nose.

Jurnal yang kedua yaitu Nature portfolio journal (npj) Digital Medicine, yang merupakan jurnal Q1 dengan impact factor 15,357, terbit pada Agustus 2022 (Vol. 5(115), Hal. 1-17). Judulnya, Fast and Noninvasive Electronic Nose for Sniffing Out Covid-19 Based on Exhaled Breath-print Recognition.

Kuwat mengatakan, diterimanya publikasi hasil riset GeNose menunjukkan bahwa konsep sensing infeksi dengan analisis volatile organic compound (VOC) napas berbasis big data dan artificial intelligence (AI) dapat diterima dalam aplikasi klinisnya. Dengan diterimanya konsep itu pula, dia menambahkan, pemanfaatan AI dan teknologi informasi menjadi sebuah revolusi dalam memanajemen penyakit, baik itu infeksi maupun non-infeksi.

"Hanya memang diperlukan pengujian terus menerus dan update dari database serta algoritma kecerdasan buatan untuk terus dapat meningkatkan performa diagnostiknya," kata dia. 

Petugas memeriksa sampel tes cepat untuk diperiksa menggunakan alat GeNose C19 di Terminal Type A Alang Alang Lebar, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 12 April 2021. ANTARA /Nova Wahyudi

Kuwat menjelaskan kalau pengumpulan data dan penulisan untuk publikasi-publikasi ilmiah itu telah dilakukan sejak 2020. Proses submisi sudah sejak paten GeNose didapat pada 2021. Saat itu publikasi ilmiah awal dilakukan lewat makalah preprint di research square. Menurut Kuwat, saat itu sudah melalui revisi dan diskusi intensif dengan reviewer dengan jawaban rebuttal letter mencapai lebih dari 40 halaman. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua publikasi ilmiah pada tahun ini, Kuwat menambahkan, masih merupakan tahap awal dari keseluruhan data yang saat ini dalam proses penyelesaian penulisan manuskrip. "Terkait dengan data hasil uji klinis multisenter dan uji validasi eksternal yang melibatkan multi institusi," kata dia.

Dari kiri: Kuwat Triyana (Inventor GeNose), Ova Emilia (Rektor UGM), Ignatius Susatyo Wijoyo, (Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja sama), dan Dian Kesumapramudya Nurputra, (Inventor GeNose) dalam konferensi pers di UGM Senin, 22 Agustus 2022. Dok.UGM

Tentang alat yang sudah digunakan luas pada tahun lalu, Kuwat merujuk kepada situasi penanggulangan pandemi yang dituntut cepat dan memberlakukan emergency use of authorization. Ini berlaku pula ke semua produk kesehatan lainnya yang muncul selama masa pandemi, seperti vaksin dan obat.  

"Namun uji klinis tetap harus dilakukan dengan evaluasi awal, izin dan pemantauan ketat oleh regulator, serta izin edar yang masih bersifat emergency use authorization yang perlu diperpanjang lagi," tutur dia.

Kuwat mengklaim proses review oleh panel ahli dari berbagai universitas, kalangan industri saat pengajuan izin edar ini sebenarnya tidak berbeda dengan proses review pada saat publikasi, "bahkan sama ketatnya." 

Menurut Kuwat, apabila GeNose C19 saat itu mengikuti alur normal hilirisasi produksi, maka pemanfaatan alat baru akan ke luar pada tahun ini di mana kasus Covid-19 sudah tidak dominan. "Dan tentu kita akan kalah jauh dengan breathalizer lain yang sedang diaplikasikan di dunia," kata dia. 

Kuwat menerangkan, breathalizer serupa GeNose C19 di Amerika Serikat juga baru April lalu mendapatkan izin edar EUA. Mereka bahkan disebutnya hingga saat ini belum memunculkan publikasi ilmiah. "Publikasi GeNose C19 sebagai electronic nose untuk deteksi COVID-19 berada di jajaran terdepan dunia," katanya. 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

2 jam lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

3 jam lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

1 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

1 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

2 hari lalu

Tim Hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md. tampak bersalaman dan berpelukan usai sidang sengketa hasil Pilpres di Gedung MK, Jakarta pada Jumat, 5 April 2024. (Ist.)
Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

Dia mengatakan MK adalah anak kandung Reformasi, yang dilahirkan dengan harapan bisa menjaga negara agar tetap berpijak pada konstitusi.


KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

2 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

3 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini

4 hari lalu

QS World University Rankings. factcards.nl
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini

Fakultas Geografi UGM berada di peringkat 101-150 global dalam QS World University Rankings by Subject 2024. Peringkat 1 di Indonesia