Dari pemberitaan di media, ada 30 pengguna yang keberatan karena keyboard Bold-nya panas. Hal itu terjadi selama proses pengisian baterai. Kepada media, dua perusahaan itu mengakui ada persoalan pada sejumlah Bold. RIM, yang memproduksi BlackBerry, menjelaskan ada problem baterai pada gadget itu.
Avi Greengart, pakar yang bekerja di firm Current Analysis, memiliki dua BlackBerry Bolds yang bermasalah. Namun, katanya, hal itu berbeda dengan yang terjadi di Jepang yang menjadi tanda hitam bagi RIM. Menurutnya kesadaran dan penggunaan BlackBerry di Amerika Utara sangat tinggi. “Berbeda dengan di Jepang,” ujarnya. Dia berharap RIM segera menyelesaikan problem di Jepang untuk memulihkan pasar Bold.
NEWSFACTOR