Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tungau Debu Pemicu Serangan Asma

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Tungau. (ideegreen.it)
Tungau. (ideegreen.it)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tungau debu dikenal sebagai pemicu alergi dalam ruangan yang signifikan bagi penderita asma. Ukurannya yang sangat kecil membuat keberadaannya sulit diketahui.

Mereka biasa hidup dan berkembang biak di tempat yang hangat dan lembab. Kenali lebih lanjut tungau debu pemicu serangan asma dalam ulasan berikut. 

Apa Itu Tungau Debu 

Melansir situs resmi American Lung Association, tungau debu adalah serangga hama yang memakan sel-sel kulit mati manusia. Mereka banyak ditemukan di rumah dengan tingkat kelembaban tinggi dan suhu hangat yang konstan. Tungau berukuran sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop.

Di dalam rumah, mereka hidup dalam lapisan debu yang mengendap. Karena memakan sel-sel kulit mati, maka mereka juga biasa ditemukan di tempat tidur. Selain sel kulit mati, sumber makanan tungau debu seperti serbuk sari maupun spora jamur. 

Tungau debu bukanlah parasit yang menggigit, tetapi keberadaannya bisa mengganggu kesehatan manusia, sebagaimana dikutip dari Health Direct. Pasalnya, tubuh mereka mengandung alergen yang kuat dan bisa mengeluarkan kotoran. Bagi penderita asma alergi, sangat penting untuk menjaga rumah tetap bersih dan bebas dari kelembaban berlebih. 

Tungau Debu Pemicu Serangan Asma 

Seperti diketahui, tungau debu adalah salah satu pemicu utama dalam ruangan bagi penderita alergi dan asma. Paparan tungau debu secara terus menerus di rumah dapat berdampak pada kesehatan penderita asma. Pun bagi mereka yang alergi atau sensitif terhadap tungau. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari situs Asthma, baru-baru ini sebuah penelitian menemukan 85 persen penderita asma alergi terhadap tungau debu di rumah. Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan hasil survei tahun 2020 yang dilakukan oleh Asthma and Lung UK bahwa tungau debu memicu 60 persen penduduk Inggris mengalami gejala asma. 

Profesor Teknik Biologi di Massachusetts Institute of Technology, Bevin Engelward menjelaskan paparan zat yang dibawa dalam kotoran tungau debu yang memicu serangan asma ini. Parahnya, mereka juga bisa menyebabkan kerusakan DNA yang berakibat fatal bagi kesehatan sel paru-paru manusia. 

“Kerusakan DNA adalah komponen dalam perkembangan asma, berpotensi berkontribusi pada memburuknya asma," kata Engelward dikutip Tempo dari siaran pers yang dipublikasikan di situs resmi news.mit.edu pada 2 Mei 2016. 

Lebih lanjut, kata Engelward, asma bisa dipicu oleh respons imun yang berlebihan terhadap alergen seperti tungau debu. Sel-sel kekebalan membanjiri paru-paru di mana alergen telah menyerang, mengeluarkan bahan kimia sitokin. Zat ini mendorong peradangan dan penyempitan otot polos sehingga menyebabkan penyempitan saluran udara dan membuat sulit bernapas.  

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Reaksi Tubuh Ketika Terpapar Tungau Debu, Alergi dan Asma

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

10 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

21 hari lalu

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.


Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

19 Februari 2024

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

Trikomoniasis merupakan PMS yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.


Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.


Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

10 Februari 2024

TPNPB OPM membantah soal informasi bahwa pihaknya akan membebaskan Philips pada 7 Februari 2024. Hingga kini, TPNPB-OPM masih menunggu sikap Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang belum berbicara dengan pihaknya. Dok. TPNPB OPM
Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.


Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?


Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

30 Januari 2024

Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com
Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.


Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

20 Januari 2024

Smelter Nickel PT IMIP Morowali. Foto : Shutterstock
Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

Tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terbakar pada Jumat malam, 19 Januari 2024.