Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui, Perbedaan Magnitudo dan Skala Richter sebagai Satuan Pengukur Kekuatan Gempa

image-gnews
Ilustrasi gempa. REUTERS
Ilustrasi gempa. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Gempa bumi adalah bencana alam yang ditandai adanya getaran di kerak atau permukaan bumi yang saat ini biasa terukur dengan magnitudo. Kisaran getarannya dari lemah sampai yang terkuat yang dapat memporak-porandakan suatu wilayah.

Sejauh ini terdapat beberapa istilah satuan yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, seperti Skala Richter (SR) dan Magnitudo. 

Namun, beberapa tahun belakangan, otoritas gempa di beberapa negara mengganti penggunaan skala Richter menjadi magnitudo. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun telah menggunakan magnitudo sejak 2008 silam.Itu karena skala magnitudo dinilai lebih akurat untuk mengukur kekuatan gempa saat ini.

Beda Magnitudo dan Skala Richter

Magnitudo merupakan penyebutan untuk beberapa skala pengukuran kekuatan gempa. Mengutip United States Geological Survey (USGS), terdapat empat skala magnitudo yang paling umum digunakan yaitu magnitudo lokal (local magnitude), magnitudo permukaan gelombang  (surface-wave magnitude), magnitudo gelombang tubuh (body-wave magnitude), dan magnitudo momen (moment magnitude).

Magnitudo merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa. Semakin besar gempa, makin tinggi pula angka magnitudo. Besaran magnitudo berdasarkan pengukuran gerakan maksimum yang direkam oleh seismograf, alat pengukur gempa. Skala magnitudo dinilai lebih akurat sebagai pengukur kekuatan gempa.

Sedangkan Skala Richter (SR) adalah istilah ukuran kekuatan gempa yang pertama kali digunakan oleh Charles F. Richter, seorang seismolog di Institut Teknologi California pada 1935. Ketika itu, skala ini digunakan saat terjadi gempa di California Selatan, Amerika Serikat. Mengutip Difference Between, tapi dalam praktiknya Skala Richter tak umum digunakan lagi saat ini, kecuali untuk gempa bumi kecil yang tercatat secara lokal.

Meski Skala Richter dan magnitudo momen memiliki kesamaan, sebagai satuan ukur menentukan kekuatan gempa. Tapi karena Skala Richter lebih cocok untuk mengukur kekuatan gempa lokal, dan magnitudo momen cakupannya lebih luas. Maka Skala Richter dianggap tak akurat untuk menentukan kekuatan gempa yang luas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekuatan gempa yang diukur menggunakan magnitudo momen dicatat melalui energi seismik. Energi ini dipancarkan oleh sumber gempa, lalu direkam menggunakan seismograf. Data yang didapat dari analisis bentuk gelombang yang terekam, kemudian dihitung momen seismiknya.

Momen seismik sebagai penentu seberapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan gelombang yang direkam. Momen seismik diubah menjadi besaran yang dirancang agar kisarannya sama dengan skala Richter.

Penggunaan Skala Richter, kekuatan gempa diukur menggunakan amplitudo. Sedangkan amplitudo tak menggambarkan energi lengkap dari gempa, karena pengukuran hanya berlaku rentang frekuensi dan jarak tertentu. Magnitudo memiliki akurasi lebih tinggi.

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Kekuatan Gempa Bumi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Dangkal Minggu Dini Hari Getarkan Bandung dan Cianjur hingga III MMI

12 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Dangkal Minggu Dini Hari Getarkan Bandung dan Cianjur hingga III MMI

Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 6 kilometer.


Info Terkini Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku, Akibat Aktivitas Sesar Seram Utara

14 jam lalu

Gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5,0 mengguncang wilayah pantai utara Maluku Tengah, Maluku, pada hari Minggu, 3 Desember 2023, pukul 09.39.57 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku, Akibat Aktivitas Sesar Seram Utara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik Seram Utara.


Cerita Evakuasi dan Peringatan Tsunami akibat Gempa Dahsyat di Mindanao Filipina

20 jam lalu

Gempa Mindanao, Filipina, pada Selasa, 20 Oktober 2019, mengakibatkan tanah longsor dan bangunan hancur.[Courtesy of Kidapawan City Government/ABS-CBN News]
Cerita Evakuasi dan Peringatan Tsunami akibat Gempa Dahsyat di Mindanao Filipina

Gempa kuat di Filipina memicu peringatan tsunami dan evakuasi.


BMKG Sebut Gempa Filipina Selatan Tak Berpotensi Tsunami di Indonesia

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG Sebut Gempa Filipina Selatan Tak Berpotensi Tsunami di Indonesia

BMKG menyatakan gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang Mindanao, Filipina, tidak berpotensi memicu tsunami di wilayah Sulawesi Utara Indonesia.


Sistem Peringatan Sebut Filipina Bisa Tsunami 3 Meter akibat Gempa 7,5 Magnitudo

1 hari lalu

Ilustrasi tsunami. afognak.org
Sistem Peringatan Sebut Filipina Bisa Tsunami 3 Meter akibat Gempa 7,5 Magnitudo

Gempa bumi 7,5 melanda Filipina, tsunami diperkirakan terjadi di Filipina dan Jepang.


Gempa Sesar Cimandiri Magnitudo 3,5 Guncang Sukabumi

8 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Sesar Cimandiri Magnitudo 3,5 Guncang Sukabumi

Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 12 kilometer.


Info Terkini Dua Gempa M7,0 dan M5,4 di Samudra Pasifik, Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia

9 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Dua Gempa M7,0 dan M5,4 di Samudra Pasifik, Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut dalam Lempeng Laut Filipina.


Gempa Magnitudo 4,0 di Laut Guncang Pangandaran

9 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa Magnitudo 4,0 di Laut Guncang Pangandaran

Sumber gempa berkedalaman 30 kilometer atau tergolong dangkal.


Gempa Magnitudo 4,8 di Laut Sulawesi, Guncang Sangihe II-III MMI

10 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,8 di Laut Sulawesi, Guncang Sangihe II-III MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.


Info Terkini Gempa M4,9 di Samudra Hindia Guncang NTT, Tidak Berpotensi Tsunami

10 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 di Samudra Hindia Guncang NTT, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi dalam lempeng Indo-Australia (outer-rise).