"Lithium tidak hanya harapan bagi Bolivia, tapi juga planet ini," kata Presiden Evo Morales sebelum mengadakan pertemuan di Paris dengan Bollore Group, salah satu perusahaan yang ingin mengolah lihtium.
Bolivia memiliki separuh cadangan lithium dunia. Ini data dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat. Morales yakin sekitar US$ 200 juta siap untuk digali. "Kami membutuhkan rekan."
Selain Bollore Group kini ada banyak perusahaan yang berminat menggali lithium di Bolivia. Mereka antara lain Sumitomo Corp dan Mitsubishi Corp dari Jepang.
Morales ingin lithium tak diolah di negara lain seperti sekarang ini. Dia ingin lithium itu diolah di Bolivia, bahkan hingga menjadi baterai mobil, sehingga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Cerita tentang lithium harus berubah, maaf," kata Menteri Pertambangan Bolivia Freddy Beltran kepada The Associated Press.
Sayangnya, Bolivia miskin pengalaman untuk mengolah logam penting itu. Mereka kalah berkompetisi dengan Chili dan Argentina yang berkolaborasi untuk memproduksi 27.400 metrik ton per tahun. Itu hampir separuh produksi lithium dunia. Cina dan Australia juga menjadi penghasil lithium penting.
"Siapa pun yang ingin berinvestasi, maka mereka harus memberikan sumbangan kepada negara 60 persen," ujar Morales.
Dalam soal pengamanan aset negara Morales memang galak. Sebelumnya dia juga mengamankan gas untuk kemakmuran Bolivia. Produksi gas negeri ini separuh dari gas Amerika Selatan.
AP | BS