Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cuaca Ekstrem Ancam Orang Indonesia yang Kurang Minum

image-gnews
Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut survei, 1 dari 4 orang dewasa Indonesia belum cukup minum. Risiko dehidrasi pun meningkat karena frekuensi cuaca ekstrem berupa cuaca panas dengan suhu udara yang tinggi meningkat.

"Kebiasaan orang Indonesia kurang minum dapat meningkatkan resiko kesehatan," kata Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan daring pekan ini, tepatnya Rabu 24 Agustus 2022.

Namun, Arif menambahkan, tidak semua air layak diminum untuk menambahkan asupan cairan dalam tubuh. Menurut dia, cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini ternyata juga mempengaruhi kualitas air karena membuatnya tercemar bakteri, logam berat, senyawa kimia, pestisida, dan organik.

Mengkonsumsi air yang tercemar, Arif mengingatkan, dapat membahayakan kesehatan. Soal ini, Arif mengungkap hasil survei lainnya bahwa 1 dari 10 balita menderita diare.

Dalam webinar yang sama, dosen yang juga dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Diana Sunardi mengatakan bahwa sejak 2013 lalu, sebagai zat gizi makro, air sudah masuk dalam Angka Kecukupan Gizi untuk orang Indonesia. Dalam Angka itu, Kementerian Kesehatan menetapkan orang dewasa membutuhkan sekitar 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air minum setiap harinya. 

"Itu sudah berdasarkan evaluasi mendalam bahwa tubuh kita sangat membutuhkan cairan yang cukup setiap hari, utamanya dari air putih," kata Diana yang juga Ketua Indonesia Hydration Working Group. 

Angka kebutuhan air itu bahkan dapat bertambah sesuai dengan kondisi tertentu misalnya bagi ibu hamil dan menyusui. Begitu juga dengan usia dan cuaca. Semakin cuaca panas, misalnya, semakin besar kebutuhan. "Bahkan saat cuaca dingin pun penguapan dari tubuh terjadi sehingga tetap harus seimbang antara yang masuk dan ke luar." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diana memaparkan, kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat berdampak pada kesehatan, diantaranya mudah lelah, serta daya ingat dan konsentrasi menurun. Jika terjadi secara berkepanjangan, dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, bahkan meningkatkan resiko kegemukan. 

Selain kuantitas, Diana senada dengan Arif agar perlu memperhatikan kualitas air yang diminum. Air dapat tercemar oleh bakteri dan senyawa berbahaya penyebab penyakit. Karenanya, dia menganjurkan, pilih air minum yang berasal dari sumber terlindungi dan diproses sesuai dengan standar kesehatan. 

Terkait itu, Danone-Aqua menegaskan kembali komitmennya selama hampir 50 tahun ini untuk menghadirkan air mineral berkualitas yang sehat dan aman bagi seluruh keluarga Indonesia. Disebutkan kalau Air Aqua murni dari alam dan prosesnya tidak tersentuh tangan manusia. Air AQUA juga datang dari sumber alami yang terlindungi dari pencemaran. 

"Karena kami memiliki proses yang sangat selektif dalam memilih sumber air dengan 9 kriteria, 5 tahapan, dan minimal 1 tahun penelitian,” tutur Flora Tobing, Senior Brand Manager Danone-Aqua.

Baca juga:
MAN Insan Cendekia Serpong Masih Teratas, Ini Perbandingan 10 Besar SMA Terbaik Tahun Ini dan Tahun Lalu Menurut Nilai UTBK


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan,

54 menit lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan,

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

1 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Danone Menentang Segala Bentuk Agresi Militer Israel Terhadap Palestina

4 hari lalu

Danone Menentang Segala Bentuk Agresi Militer Israel Terhadap Palestina

Danone tidak masuk ke dalam daftar perusahaan pendukung Israel. Danon justru melakukan serangkaian inisiatif untuk turut menentang segala bentuk agresi militer Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

5 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat meninjau RS Bunda Margonda yang atap dan plafonnya rusak diterjang angin kencang, Rabu, 17 April 2024. Foto Humas Polres Metro Depok
Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

6 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

6 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

7 hari lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

10 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.