TEMPO.CO, Washington - Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin akan mengadakan pertemuan rahasia di Pentagon minggu depan untuk membahas kemungkinan pengejaran senjata luar angkasa baru Rusia dan Cina, menurut agenda yang diunggah secara publik, sebagaimana dilaporkan Defense News.
Diskusi tersebut muncul setelah dua peristiwa penting tahun lalu: Rusia meluncurkan rudal untuk menghancurkan satelit era Soviet yang sudah tidak berfungsi dan menciptakan lebih dari 1.500 keping puing luar angkasa.
Peristiwa kedua adalah Cina menguji kombinasi baru kendaraan luncur hipersonik dan sistem pemboman orbital pecahan - sebuah kemampuan tak terduga yang dapat tetap berada di orbit selama pengguna menentukan dan kemudian melakukan de-orbit sebagai bagian dari jalur penerbangannya.
Menurut kepala Komando Strategis AS, Laksamana Charles Richard, Cina berhasil menguji kemampuan itu, yang "belum pernah terlihat di dunia". Richard, berbicara di Simposium Pertahanan Luar Angkasa dan Rudal awal bulan ini, mengatakan militer sekarang harus merombak pertahanan misilnya dan mengembangkan sistem peringatan lebih baik terhadap peluncuran yang ditujukan ke AS.
“Saya sama sekali tidak yakin bahwa kami telah sepenuhnya memikirkan implikasi dari apa arti sistem senjata itu,” katanya. “Anda akan mendapatkan penurunan timeline peringatan, kesulitan dalam atribusi, dan peningkatan ancaman terhadap pertahanan dan pasukan luar angkasa dan rudal tradisional kita.”
Austin, Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks dan Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Colin Kahl akan bertemu 6 dan 7 September dengan Dewan Kebijakan Pertahanan, sebuah kelompok penasihat berpengaruh yang terdiri dari mantan pejabat keamanan nasional. Asisten Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Luar Angkasa John Plumb akan memberi pengarahan kepada dewan tentang tinjauan strategis luar angkasa Pentagon yang akan datang.
Pertemuan akan fokus “pada bagaimana potensi pengembangan Cina dan Rusia dari sistem pemboman orbital pecahan dan senjata antariksa dapat berdampak pada pencegahan dan stabilitas strategis AS, serta untuk mempertimbangkan opsi respons AS terhadap potensi pengembangan kemampuan semacam itu oleh musuh mana pun,” kata agenda.
Baca:
Spesifikasi Rudal Dongfeng Militer Cina, Nenek Moyangnya dari Uni Soviet
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.