Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Desita, Anak dari Penjual Lauk Pauk yang Jadi Wisudawan Terbaik UNY

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Wisudawan dengan indeks prestasi tertinggi jenjang S1 UNY Desita Dwi Rahmatulloh. Foto: UNY
Wisudawan dengan indeks prestasi tertinggi jenjang S1 UNY Desita Dwi Rahmatulloh. Foto: UNY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desita Dwi Rahmatulloh, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi wisudawan terbaik dengan meraih IPK 3,93 saat wisuda UNY pada Sabtu, 27 Agustus lalu.

Anak dari penjual lauk pauk itu tak pernah menyangka dirinya bisa meraih gelar sarjana. Musababnya, penghasilan kedua orang tuanya Sugeng Sihono dan Suryani pas-pasan. Untungnya, Desita selalu meraih beasiswa Bidikmisi sejak SD lewat prestasinya yang gemilang. 

Sejak lulus dari SMK, Desita bercita-cita untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Sempat gagal di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, dia tak patah semangat. “Setelah dinyatakan tidak lolos pada jalur SNMPTN, saya mencoba belajar lebih giat dan dinyatakan lolos SBMPTN pada 2018,” kata Desita dilansir dari laman UNY pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Kuliah Sambil Kerja

Gadis kelahiran Sleman, 24 Desember 1999 itu semasa kuliah pernah bekerja paruh waktu untuk mencari uang tambahan. “Saya juga pernah terikat kontrak menjadi penyiar di salah satu radio pendidikan yang berada di Jogja. Hal tersebut menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya untuk belajar banyak hal,” katanya.

Walau bekerja, Desita tetap menjadikan kuliah sebagai prioritas pertama yang harus diselesaikan dengan baik. Untuk metode belajar, Desita berprinsip bahwa belajar bisa dari siapapun dan di mana saja. Ketika merasa kesulitan, alumni SMKN 7 Yogyakarta itu tidak malu bertanya kepada teman-teman yang lebih pandai di bidang tertentu.

Selain itu, dia juga sering membaca buku dan artikel dari media digital. Hal tersebut cukup menambah wawasan sehingga lebih siap menerima materi ketika kuliah berlangsung. Di kelas Desita juga rajin mencatat dan memahami karakter serta metode penilaian dari dosen. Selama kuliah, Desita juga aktif pada unit kegiatan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Badan Semi Otonom Ilmu Komunikasi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ingin Lanjut S2

Warga Sariharjo Ngaglik Sleman tersebut bersyukur dapat belajar dan bertumbuh di lingkungan yang suportif. Kedua orang tuanya juga mendukung pilihan Desita untuk bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. "Kami ingin putri kami bisa menempuh pendidikan yang baik karena saya hanya lulusan SMP dan suami saya juga tidak kuliah," ujar ibu Desita, Suryani.

Kepercayaan dari orang tua tersebut menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri Desita. “Orang tua saya tidak pernah menuntut. Namun karena diberi kepercayaan, saya terpacu untuk belajar mandiri dan bertanggungjawab dengan hidup,” papar Desita. 

Setamat kuliah Desita berharap dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang S2. Namun, dia mengaku akan bekerja terlebih dahulu untuk bekal finansial ke depannya. Bagi para mahasiswa, Desita berpesan agar tak patah semangat dalam meraih mimpi. 

Baca juga: Cerita Astri, Mahasiswa Bidikmisi Undip yang Lulus dengan IPK 3,94

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penulis yang Artikelnya Dikutip Profesor UNY Ambil Langkah Ini

1 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Penulis yang Artikelnya Dikutip Profesor UNY Ambil Langkah Ini

M. Mushthafa yang tulisannya dikutip tanpa pencantuman sumber oleh profesor UNY Suwardi Endaswara telah mengambil sejumlah langkah.


3.956 Ijazah Alumnus Undana Salah Ketik, Rektor Sebut Tak Bisa Cetak Ulang

3 hari lalu

Ilustrasi ijazah. TEMPO/Subekti
3.956 Ijazah Alumnus Undana Salah Ketik, Rektor Sebut Tak Bisa Cetak Ulang

Ribuan ijazah lulusan periode Juni-September 2023 itu karena ada kesalahan penulisan akreditasi perguruan tinggi.


Profesor UNY Akui Lalai Kutip Artikel Tanpa Cantumkan Sumber untuk Bukunya

4 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Profesor UNY Akui Lalai Kutip Artikel Tanpa Cantumkan Sumber untuk Bukunya

Pengakuan peofesor UNY itu diunggah di media sosial Senin, 18 September 2023.


Cerita Dyana, Lulus D4 Teknik Otomotif UNY Sebagai Wisudawan Termuda

8 hari lalu

Dyana Arum Nugraini, wisudawan termuda UNY tahun 2023. Dok.UNY
Cerita Dyana, Lulus D4 Teknik Otomotif UNY Sebagai Wisudawan Termuda

Setelah lulus SMK Dyana mulai mencari informasi terkait pendaftaran kuliah di UNY karena lebih tertarik pada proses pelajaran praktik.


Cerita Annisa Raih Gelar Dokter, Bermula Bertemu Lansia Kejang di Angkot

9 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Cerita Annisa Raih Gelar Dokter, Bermula Bertemu Lansia Kejang di Angkot

Melalui beasiswa, Annisa bisa menyelesaikan pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Jenderal Soedirman.


Yabes Roni, Pemain Bali United Lulus Program Magister Kepelatihan Olahraga UNY

16 hari lalu

Yabes Roni, pemain bola Bali United menyelesaikan kuliahnya di UNY. Dok. UNY
Yabes Roni, Pemain Bali United Lulus Program Magister Kepelatihan Olahraga UNY

Yabes Roni meraih gelar Magister Prodi Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY.


Cerita Taufik Hidayat, Aktif di Organisasi dan Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY

18 hari lalu

Taufik Hidayat, mahasiswa berprestasi UNY. Dok. UNY
Cerita Taufik Hidayat, Aktif di Organisasi dan Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY

Taufik Hidayat lulus dari UNY dengan meraih indeks prestasi kumulatif tertinggi di jenjang S1 dengan IPK sebesar 3,96.


Cerita Apia, Anak Petani Gunung Lawu Penerima Beasiswa S1-S3 di UGM

18 hari lalu

Apia Dewi Agustin, mahasiswa yang mendapat beasiswa kuliah S1-S3 di UGM. Dok. UGM
Cerita Apia, Anak Petani Gunung Lawu Penerima Beasiswa S1-S3 di UGM

Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, semangat Apia dalam mengejar pendidikan tak surut hingga bisa mendapat beasiswa.


Mulanya Tak Ingin Kuliah, Khakam Lulus dari UNY dengan Lebih dari 170 Penghargaan

19 hari lalu

Khakam Ma'ruf, mahasiswa berprestasi UNY. Dok. UNY
Mulanya Tak Ingin Kuliah, Khakam Lulus dari UNY dengan Lebih dari 170 Penghargaan

Khakam Ma'ruf, mahasiswa dari UNY tercatat meraih lebih dari 170 penghargaan.


Cerita Mahasiswa Bidikmisi ITB Sabet Juara Pagelaran Ilmiah Nasional, Teliti Celah PLTB

21 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Cerita Mahasiswa Bidikmisi ITB Sabet Juara Pagelaran Ilmiah Nasional, Teliti Celah PLTB

Esai yang dibuat Abdul Kholik dari ITB masuk dalam 15 esai terbaik dari 122 naskah yang masuk berasal dari sekitar 55 perguruan tinggi.