TEMPO Interaktif, Surakarta: Maraknya pemasangan hotspot (akses internet bebas biaya) di beberapa tempat umum belum mampu mendongkrak penjualan laptop di Surakarta. Kecepatan akses layanan gratis ini dinilai belum mampu memuaskan para pengakses internet.
"Semula banyak yang berharap jika fasilitas hotspot di tempat umum disediakan bisa meningkatkan penjualan laptop. Ternyata tidak,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia Surakarta, Andoko, Selasa (3/3). Padahal, semua produk laptop keluaran baru telah dilengkapi perangkat wireless fidelity (Wi-Fi).
Menurut dia, layanan hotspot gratis yang berada di tempat-tempat umum belum mampu memuaskan para pengguna laptop. “Karena kecepatan aksesnya sangat lamban,” katanya. Hal tersebut berbeda dengan fasilitas hotspot berbayar dan hotspot yang berada di tempat-tempat khusus seperti hotel, restoran dan sejenisnya.
Pasar komputer di Surakarta, ia menambahkan, saat ini masih lesu. “Belum ada pertumbuhan, nilai tukar dolar terhadap rupiah masih tinggi,” kata Andoko. Selain itu, rencana dari beberapa produsen untuk mengeluarkan produk murahnya di awal tahun ini belum terealisasi.
General Manager Kantor Daerah Telekomunikasi Telkom Solo, Dwi Heriyanto, mengatakan telah memasang 105 titik hotspot di wilayah kerjanya. “Sedangkan di Surakarta saat ini baru memasang sekitar 35 titik hotspot,” katanya. Ditargetkan, jumlah titik hotspot akan ditingkatkan menjadi 200 titik pada tahun ini.
Sayangnya, tidak semua hotspot yang dipasang dapat diakses oleh masyarakat secara gratis. “Di Surakarta baru ada 10 titik hotspot yang dapat diakses dengan gratis,” kata Dwi Heriyanto. Kebanyakan hotspot gratis dipasang di tempat umum seperti city walk.
AHMAD RAFIQ