TEMPO.CO, Jakarta - Satriyani Dewi Astuti, mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) tak pernah menyangka bakal menjadi seorang ajudan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Melalui Jabar Future Leaders, Dewi berkesempatan menjadi ajudan orang nomor satu di Jawa Barat itu.
Di kampus, Dewi merupakan mahasiswa yang aktif di sejumlah organsiasi. Dia tergabung dalam Parlemen Kampus. Berkat keaktifannya itu, dia berhasil lolos seleksi Jabar Future Leaders. Melalui kegiatan tersebut, Dewi berkesempatan menjadi ajudan Ridwan Kamil selama sepakan sejak 15-22 Agustus 2022.
Meskipun hanya seminggu, Yani mengungkapkan banyak pelajaran yang ia dapat selama bertugas. Ia juga sangat senang mendapatkan kesempatan belajar manajemen waktu dan kepemimpinan dari sosok pemimpin Jawa Barat.
Di awal menjadi ajudan, Dewi mengaku kaget dengan padatnya jadwal Ridwan Kamil. Dia bahkan sempat kesulitan mengatur jam tidur. Sebab, dia harus mendampingi Ridwan Kamil hingga malam. “Pertama memang kaget dengan sistem dan jam kerja dari Bapak Ridwan Kamil. Ternyata padat banget. Sehari ada aja tujuh sampai delapan agenda. Kadang juga ada agenda dadakan,” tuturnya dilansir dari laman resmi Unair pada Kamis, 1 September 2022.
Dewi pun harus pintar-pintar mengatur waktu. Sebab, dia juga memiliki kewajiban untuk menyelesaikan tugas kuliah. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Yani. Tantangan lain yang dihadapi Dewi adalah bahasa. “Masyarakat di sana mayoritas memakai bahasa Sunda. Aku sendiri enggak. Jadi biasanya minta pakai bahasa Indonesia dulu. Paling tantangannya itu sih,” tambahnya.
Bertugas di bulan Agustus, membuat Yani memiliki kesempatan berpartisipasi di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan Jawa Barat. Dewi merasa bangga dapat mengikuti upacara kemerdekaan bersama dengan Ridwan Kamil. Dalam kegiatan tersebut, ia bertemu dengan sejumlah pejabat lainnya.
Tugas di minggu kemerdekaan juga membuat ia banyak bertemu dengan masyarakat secara langsung. Hal tersebut menjadi sebuah momen yang tidak terlupakan bagi Dewi sebab tidak semua ajudan memiliki kesempatan yang sama dengannya.
Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, Yani mengaku banyak belajar komunikasi dua arah dari pemimpin Jawa Barat itu. Teori-teori yang biasanya hanya dapat ia lihat dari buku itu dapat dirasakannya langsung ketika bertugas.
Yani juga berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk tidak ragu mengembangkan diri di luar kampus. "Ikut berorganisasi dan kegiatan di luar kampus belum tentu dapat dirasakan dua kali seumur hidup," ujarnya.
Baca juga: Kisah Mail, Mahasiswa ITB Raih 2 Medali Emas pada Ajang Skate Asia 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.