Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Mutasi Gen di Balik Sindrom Rambut yang tak Bisa Disisir

image-gnews
Locklan Samples, seorang anak laki-laki dengan sindrom rambut tidak dapat disisir . dari Roswell, Georgia. Foto : Instagram
Locklan Samples, seorang anak laki-laki dengan sindrom rambut tidak dapat disisir . dari Roswell, Georgia. Foto : Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda pernah melihat seorang bocah dengan rambut yang tumbuh kaku, mengembang dan kering, itu bisa jadi termasuk sindrom rambut yang tidak bisa disisir atau Uncombable Hair Syndrome (UHS). Sebuah studi terbaru telah menambah informasi tentang sindrom langka itu, yang ternyata bisa disebabkan oleh beberapa mutasi gen hingga mempengaruhi bentuk tumbuh batang rambut seseorang. 

Sindrom ini, yang cenderung berkurang dan bahkan menghilang saat dewasa, lebih kerap terperhatikan pada anak-anak. Terutama mereka yang berkulit putih dan memiliki rambut pirang yang membuat mereka obyek perundungan. "Kami menawarkan beberapa penjelasan untuk rambut yang selalu menarik banyak perhatian ini," kata Buket Basmanav dari University of Bonn, Jerman, dalam laporan studi yang dipublikasi 31 Agustus 2022. 

Sindrom rambut yang tidak dapat disisir, juga dikenal sebagai sindrom rambut serat kaca, telah diketahui sebelumnya terjadi oleh rambut pada pembentukan kepala yang terdistorsi, bukannya bentuk sirkular atau oval yang biasanya. Pada 2016, Basmanav dan timnya mengidentifikasi varian-varian dari tiga gen pada 11 anak yang dapat menumbuhkan rambut tak biasa tersebut. 

Kondisi UHS bisa muncul pada anak dengan syarat kedua orang tuanya harus membawa setidaknya satu varian gen itu, meski si orang tua tidak menunjukkan sindrom tersebut. 

Saat itu, publikasi dari hasil studi awal Basmanav dkk mendapat banyak respons dari publik. Mereka mengungkap memiliki anak yang mengalami sindrom sama. Atau, mereka mengaku memiliki pengalaman yang sama saat masih anak-anak. Tidak diketahui kenapa batang-batang rambut itu kemudian lemas seiring mereka beranjak dewasa. 

Dalam studi terkininya, Basmanav dan timnya mempelajari lebih banyak individu yang memiliki sindrom UHS, yakni sebanyak 107 individu, dan mengidentifikasi satu sebab genetik yang sama pada 80 di antaranya. Pada 76 dari 80 orang itu, mutasi dalam sebuah gen yang disebut PADI3 bertanggung jawab di baliknya. PADI3 mengkodekan sebuah enzim yang membantu produksi trichohyalin--satu di antara protein utama rambut bersama keratin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ke depan, orang-orang yang mengira anaknya memiliki sindrom rambut tak bisa disisir mungkin akan mampu mencari konfirmasinya dengan sebuah tes genetik," kata Basmanav. Itu, kata dia menambahkan, akan menyediakan kepastian kalau si anak tidak memiliki kondisi medis serius, dan bahwa rambut mereka akan normal dan bisa disisir dengan sendirinya pada saatnya nanti.  

NEW SCIENTIST, JAMANETWORK

Baca juga:
Amerika Modifikasi Formula Vaksin Covid-19 untuk Pertama Kalinya, Bikin yang Kombinasi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

1 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.


Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

7 jam lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

14 jam lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

14 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?


Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

20 jam lalu

Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Foto ANTARA/HO-Humas UAJ
Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

Universitas Atma Jaya Jakarta salah satu universitas yang mengikuti program ferienjob. Mereka mengirim 27 mahasiswa magang ke Jerman.


Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

23 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

ITB menyatakan tidak ada mahasiswanya yang terlibat program Ferienjob ke Jerman.


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

1 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

Universitas Jambi merespons kasus ferienjob dengan modus magang mahasiswa di Jerman sejak 2023.


Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

Korban TPPO modus ferienjob menyesal mengikuti program magang bohong. Mahasiswa dieksploitasi selama mengikuti kegiatan di Jerman.


Deretan Tips Agar Terhindar dari Jerat TPPO Berkedok Magang

1 hari lalu

Ribuan mahasiswa terjebak dalam program Ferienjob.
Deretan Tips Agar Terhindar dari Jerat TPPO Berkedok Magang

TPPO kejahatan yang sering menjerat orang yang mau kerja atau magang di luar negeri. Maka diperlukan wawasan yang lebih luas agar terhindar dari TPPO.