Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Masuki Musim Hujan, Akankah Banjir Besar Seperti di Pakistan?

image-gnews
Warga mendorong sepeda motor yang mogoki saat mencoba menerobos jalanan yang banjir akibat hujan lebat di Karachi, Pakistan 24 Juli 2022. Korban tewas dampak guyuran hujan deras yang memicu banjir bandang di Pakistan selama lima pekan terakhir telah mencapai 304 jiwa REUTERS/Akhtar Soomro
Warga mendorong sepeda motor yang mogoki saat mencoba menerobos jalanan yang banjir akibat hujan lebat di Karachi, Pakistan 24 Juli 2022. Korban tewas dampak guyuran hujan deras yang memicu banjir bandang di Pakistan selama lima pekan terakhir telah mencapai 304 jiwa REUTERS/Akhtar Soomro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini beberapa negara tetangga di Asia mengalami cuaca ekstrem. Mulai dari malapetaka iklim yang menjelma dari hujan monsun di Pakistan, gelombang panas terparah di dunia di Cina, dan yang terbaru, supertaifun di Taiwan.

Ketiganya dipastikan tidak berdampak secara langsung terhadap di Indonesia yang sebagian wilayahnya sudah ada yang memasuki awal musim hujan pada bulan ini. Disebutkan, faktor pengendali pembentukan cuaca dan iklim di wilayah Indonesia yang saat ini signifikan adalah La Nina yang aktif tapi dalam kategori lemah.

"La Nina yang aktif dalam kategori lemah meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat dan timur,” kata Kiki, seorang prakirawan di BMKG, Kamis 1 September 2022. 

Dalam konferensi pers Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 pada Rabu lalu juga dinyatakan faktor dari Samudera Pasifik ini terus melemah dan menjadi netral tepat saat musim hujan memuncak Desember nanti. Faktor lainnya adalah IOD negatif dari Samudera Hindia, tapi ini pun diprediksi hanya bertahan sampai November. 

Tentang banjir Pakistan, Kiki menuturkan, yang terjadi berbeda dari musim hujan yang menjelang di Indonesia--yang diperkirakan bakal normal berdasarkan rata-rata klimatologisnya. Menurut dia, musim hujan di Pakistan sangat basah dibandingkan normalnya. Dampaknya, sepertiga wilayah negara itu terendam banjir dan lebih dari 1.100 orang tewas.

“Dilaporkan, curah hujan di beberapa wilayah di Pakistan meningkat hingga delapan kali lipat dari normalnya,” kata Kiki.

Dalam keterangannya, Menteri Iklim Pakistan, Sherry Rehman, mengungkap kalau satu kota kecil, Adidan, di Pakistan sebelah selatan telah menerima hujan hingga 1.700 milimeter dalam sehari. Sebagai ilustrasi, BMKG mendefinisikan curah hujan 100-150 mm per hari sebagai hujan yang sangat lebat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Termasuk Taifun Super Hinnanmor yang diperkirakan bakal membawa hujan ke Taiwan beberapa hari ke depan, Kiki memastikan, tidak akan mempengaruhi cuaca di Indonesia. Menurut kantor biro cuaca setempat (CWB), Hinnamnor telah ditingkatkan dari taifun menjadi taifun super per Selasa lalu. 

Hinnamnor terpantau bergerak barat-barat daya dengan kecepatan 23 kilometer per jam--di luar wilayah area monitoring Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) Jakarta.  Taifun ini memiliki radius 220 kilometer dan mengemas kecepatan angin maksimum 198 kilometer per jam.  

"Karena lokasinya yang relatif jauh dari wilayah Indonesia maka Taifun Hinnamnor tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia,”  tulis Kiki lewat pesan singkat.

TAIWAN NEWS

Baca juga:
Terungkap, Mutasi Gen di Balik Sindrom Rambut yang tak Bisa Disisir


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

5 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

12 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

14 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

15 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

17 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

19 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

19 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

20 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.