Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Granita Elsara. Dok. UGM
Granita Elsara. Dok. UGM
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Granita Elsara,  alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menjalankan usaha toko kelontong yang telah dirintis sejak 2017. Usaha toko kelontong Granita sukses meraup keuntungan hingga belasan juta setiap bulannya. “Kalau ommsetnya sendiri biasanya mencapai 380-an juta per bulannya,” ungkap Granita dilansir dari laman resmi UGM pada Jumat, 2 September 2022.

Granita yang baru saja diwisuda pada 25 Agustus 2022 lalu merintis toko kelontong sejak duduk di bangku kuliah. Dia membuka tokonya di daerah Kaliurang Barat, Yogyakarta. Ide untuk menjalankan usaha toko kelontong berawal dari keprihatinannya akan harga barang-barang yang mahal di sekitar lokasi wisata di Kaliurang, DIY.

“Saya tinggal di daerah Kaliurang Barat yang di situ barang-barang kebutuhan pokok maupun snack dijual mahal. Akhirnya terpikir membuat usaha toko kelontong untuk menstabilkan harga,” ujarnya.

Pinjam Modal Rp 32 Juta

Granita tak pernah mengira usaha yang dijalankannya akan bertahan hingga saat ini. Kala itu, ia bahkan tidak memiliki modal finansial sama sekali. Untuk menjalankan usahanya, ia meminjam uang dari orang tuanya. Awalnya ia meminjam Rp 32 juta untuk belanja keperluan perlengkapan toko yang akan dijual.

Dia pun mulai membuka toko kelontong di garasi rumahnya di Kaliurang Barat. Toko itu ia namai Warung Bu Woro yang mengambil nama dari sang ibu. Di awal menjalankan usahanya, Granita mengalami masa yang sulit karena pemasukan dari warungnya tipis. 

“Di hari pertama dan kedua itu tetangga banyak yang beli sebagai bentuk dukungan, tapi setelah itu pendapatan menurun. Sempat nangis karena ngerasa sudah tidak bisa memutar barang lagi, penjualan stagnan dengan omset Rp 300-400 ribu per harinya. Bingung gimana cara balikin modal ke orang tua,” jelasnya.

Namun, Granita tak berlama-lama terpuruk dengan keadaan. Ia segera bangkit dan memutar otak mencari solusi. Perempuan berusia 27 tahun itu melakukan diversifikasi barang dan menambah kuantitas barang per itemnya sehingga bisa menawarkan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen.

Awalnya, dia hanya menjual barang-barang kebutuhan pokok dan diperluas dengan produk kebutuhan tersier lainnya. Kunjungan wisatawan ke kawasan Kaliurang berimbas pada penjualan tokonya yang membuat omset naik.

Merambah Suplai ke Hotel dan Rumah Makan

Belajar dari pengalaman dan melihat peluang pasar yang potensial di kawasan wisata Kaliurang, Granita berusaha melebarkan pasar. Ia pun berusaha menggandeng pelaku industri wisata di sekitar Kaliurang untuk kerja sama.

Granita mencoba memasukan proposal ke hotel, rumah makan, dan toko penjual makanan khas setempat seperti jadah tempe. Hasilnya, usaha Granita mendapatkan respons positif. Dia merambah usaha dengan mensuplai kebutuhan hotel, rumah makan, dan toko di sekitar tempat wisata Kaliurang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kan masukin proposal jadi harus berani nambah modal. Utang sebelumnya belum kebayar tapi sudah minjam uang orang tua lagi sehingga total pinjaman itu Rp 54 juta. Selesai masa liburan, omset naik per harinya dengan titik tertinggi Rp 36 juta dan akhirnya Januari 2018 saya bisa melunasi semua pinjaman ke orang tua,” jelasnya.

Namun, persoalan baru muncul saat terjadi erupsi Merapi pada Mei 2018. Gejolak Merapi kala itu memengaruhi pasar di kawasan Kaliurang. Ia pun kembali mencari cara untuk mempertahankan usahanya dengan mencari pasar lain hingga mensuplai barang kebutuhan masyarakat ke Pasar Pakem, Sleman.

Usahanya yang kian berkembang mengharuskan Granita merekrut karyawan untuk membantu operasional usahanya. Saat ini ia mempekerjakan 4 orang karyawan. Dari menjalankan usaha toko kelontong itu tidak hanya berhasil menstabilkan harga di pasar Kaliurang, tetapi juga berhasil mendapatkan profit yang lumayan.  

Omset Hingga Rp 380 Juta

Setiap hari rata-rata ia bisa menghasilkan omset hingga Rp12 juta. Apabila dikalkulasi, ia bisa memperoleh omset tak kurang dari Rp 380 juta per bulannya dengan keuntungan bersih sekitar Rp 10-12 juta setiap bulan.

Semangat pantang menyerah dalam menjalankan usaha menghantarkan Granita sukses mengelola toko kelontong. "Kunci berbisnis itu ya harus ada keberanian untuk ambil risiko, jangan cepat menyerah saat jatuh kalau mau bertahan dan segera cari solusi," tuturnya yang belum lama ini mendapat kucuran dana pengembangan usaha dari Kementerian Investasi sebesar Rp 20 juta.

Elsa merupakan salah satu sosok generasi muda Indonesia yang memiliki kemauan kuat dalam menjalankan usaha. Setelah sukses dengan toko kelontongnya, ia mulai merambah bisnis lain. Ia bersama dengan pemuda desa Kaliurang Barat mengembangkan usaha  penyediaan camping ground dan picnic area yang dinamai Nawang Jagad sejak 2021 lalu.

Nawang Jagad berlokasi di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Padukuhan Kaliurang Barat dan cukup diminati wisatawan karena selain akses yang mudah juga menawarkan suasana dan alam yang masih asri serta pemandangan alam khas pegunungan.

Baca juga:

Kisah Jebolan UNS Dirikan Kebab Baba Rafi, dari Gerobak Hingga IPO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Daur Ulang Baterai UGM Raih Penghargaan dari Kemenhub

3 hari lalu

Baterai daur ulang litium kobalt oksida (LCO) untuk kendaraan listrik UGM. (Dok. UGM)
Penelitian Daur Ulang Baterai UGM Raih Penghargaan dari Kemenhub

Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan penelitian terkait daur ulang baterai lithium bekas sejak 2013.


Tiktok Shop Dilarang, Pakar di UGM: Bisa Proteksi UMKM dari Serbuan Barang Impor

4 hari lalu

TikTok Shop. tiktok.com
Tiktok Shop Dilarang, Pakar di UGM: Bisa Proteksi UMKM dari Serbuan Barang Impor

Pengamat UMKM dan Ekonomi Kerakyatan UGM, Hempri Suyatna, menilai kebijakan larangan TikTok Shop itu baik.


24 Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2024: UI Naik Peringkat, Binus Masuk 5 Besar

4 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
24 Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2024: UI Naik Peringkat, Binus Masuk 5 Besar

Sebanyak 24 kampus di Indonesia masuk dalam daftar kampus terbaik dunia versi THE WUR 2024. UI menempati posisi teratas


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

7 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Sejarah Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Terakhir untuk Lokasi 3 Bacapres Sampaikan Gagasan

8 hari lalu

Formasi yang dibuat mahasiswa baru UGM dalam upacara di lapangan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 9 Agustus 2019. (Humas UGM)
Sejarah Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Terakhir untuk Lokasi 3 Bacapres Sampaikan Gagasan

Gedung megah yang berdiri di tengah kampus UGM ini bukan hanya menjadi saksi acara politik penting ini, tetapi juga memiliki sejarah panjang.


Dosen Filsafat Teknologi UGM Jabarkan Plus Minus Artificial Intelligence atau AI

8 hari lalu

Perkembangan tren kecantikan di masa digital ini semakin beragam, salah satunya ialah beauty berbasis artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR)/Foto: Doc. Perfect AI
Dosen Filsafat Teknologi UGM Jabarkan Plus Minus Artificial Intelligence atau AI

Rangga Kala Mahaswa, Dosen Filsafat Teknologi UGM menguraikan kelebihan dan kekurangan pemanfaatan Artificial Intelligence atau AI.


Prabowo Menolak Bercermin di Acara Mata Najwa - UGM, Apa Manfaat Berkaca untuk Refleksi Diri?

11 hari lalu

Bakal calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan gagasan di UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023. Bicara gagasan yang menghadirkan tiga bakal calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subanto tersebut memberikan kesempatan bacapres menyampaikan gagasan jika terpilih menjadi presiden. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Prabowo Menolak Bercermin di Acara Mata Najwa - UGM, Apa Manfaat Berkaca untuk Refleksi Diri?

Bercermin dan refleksi memainkan peran penting dalam fungsi psikologis dan emosional seseorang. Prabowo menolak bercermin di acara Mata Najwa.


Soal AI, Dosen Filsafat Teknologi UGM: Artificial Intelligence Tidak Akan Menggeser Eksistensi Manusia

11 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Soal AI, Dosen Filsafat Teknologi UGM: Artificial Intelligence Tidak Akan Menggeser Eksistensi Manusia

Sebagian manusia mulai khawatir terkait eksistensinya tergantikan artificial intelligence (AI). Begini kata Dosen Filsafat Teknologi UGM Rangga Kala.


Saat Anies, Ganjar dan Prabowo Paparkan Gagasan di Kampus UGM

12 hari lalu

Tiga bakal calon presiden yang akan bersaing dalam Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masing-masing menlaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN tahun 2022. Berikut laporan harta kekayaan mereka. TEMPO
Saat Anies, Ganjar dan Prabowo Paparkan Gagasan di Kampus UGM

Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bergantian memaparkan gagasan yang mencakup berbagai topik aktual di UGM.


Sebelum Sampaikan Gagasan di UGM, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Bicara di Universitas Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi Tempo/Imam Yunianto
Sebelum Sampaikan Gagasan di UGM, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Bicara di Universitas Indonesia

Ini poin-poin yang dibicarakan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ketika menyampaikan gagasannya di FISIP Universitas Indonesia, sebelum di UGM kemarin