Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langit September Diwarnai Dua Hujan Meteor, Oposisi Jupiter, Ekuinoks

image-gnews
Sebuah meteor melesat di atas gunung Tvrtkovac selama hujan meteor Perseid terlihat dari Zenica, Bosnia dan Herzegovina, 8 Agustus 2021. Pada puncaknya  akan ada hingga 150 meteor per jam yang bisa diamati. REUTERS/Dado Ruvic
Sebuah meteor melesat di atas gunung Tvrtkovac selama hujan meteor Perseid terlihat dari Zenica, Bosnia dan Herzegovina, 8 Agustus 2021. Pada puncaknya akan ada hingga 150 meteor per jam yang bisa diamati. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena langit sepanjang September 2022 diwarnai antara lain oleh dua peristiwa hujan meteor, yaitu Aurigid dan Epsilon Perseid. Selain itu ada fenomena oposisi planet Jupiter yang bisa jadi target buruan pengamat dengan teleskop atau fotografer astronomi.

“Oposisi Jupiter termasuk istimewa buat yang punya lensa tele agak gede buat memotret,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Jumat, 2 September 2022.

Hujan meteor Aurigid dari pecahan komet Kiess (C/1911 N1) berlangsung sejak 28 Agustus hingga 5 September 2022. Dari laman komunitas itu, hujan meteor tersebut akan muncul dari rasi bintang Auriga yang terbit dinihari pukul 01.31 WIB. Waktu pengamatan terbaiknya bisa pada pukul 03.00 WIB saat rasi bintang itu sudah lebih tinggi di ufuk timur.

Sementara hujan meteor Epsilon Perseid yang terjadi pada 5-21 September berasal dari debu komet Swift-Tuttle. Pada waktu puncaknya 9 September, ditaksir sekitar lima meteor yang melesat setiap jam.

Muncul dari rasi bintang Perseus yang muncul pada pukul 22.00 WIB, waktu terbaik pengamatannya pada pukul 04.00 WIB di arah timur. “Kalau hujan susah untuk pengamatan, jadi memang bergantung cuaca,” kata Avivah.

Adapun pada 23 September, terjadi ekuinoks atau matahari di atas garis katulistiwa. Fenomena itu menandakan awal musim gugur di belahan bumi utara, sementara di bumi selatan mengalami awal musim semi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya oposisi atau posisi planet terbesar di tata surya, Jupiter, yang berlawanan dengan matahari terjadi pada 26 September. Jarak Jupiter berada dalam jarak terdekatnya dengan bumi dan akan tampak sangat terang terlihat di langit malam.

Pengamat bisa menantinya di rasi bintang Sagitarius atau arah timur sejak matahari terbenam hingga fajar. “Jika dilihat dengan teropong, piringan planet Jupiter akan terlihat sedikit lebih besar,” kata Avivah.

Dengan teropong atau kamera lensa jarak jauh, pengamat bisa ikut melihat satelit alami atau bulan yang mengitari Jupiter. Berdasarkan temuan Galileo saat meneropong dengan teleskop pada 1609, ada empat satelit Jupiter yang dinamakan sesuai empat kekasih Dewa Zeus, yaitu Ganymede, Io, Callisto, dan Europa.

Baca:
Ada Dua Hujan Meteor, Simak Kalender Astronomi Bulan Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

17 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.


Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Tiga planet yang terdiri dari Venus (bawah), Jupiter (L) dan Mercury (atas) terlihat secara bersamaan di atas Patung Liberty di New York (26/5). Selain di New York, fenomena ini juga dapat disaksikan di beberapa negara REUTERS / Gary Hershorn
Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.


Yamaha Jupiter Z1 Punya Warna Baru, Harganya Rp 19 Jutaan

5 Oktober 2023

Yamaha Jupiter Z1. (Foto: YIMM)
Yamaha Jupiter Z1 Punya Warna Baru, Harganya Rp 19 Jutaan

Yamaha memberikan penyegaran warna untuk motor bebeknya, yakni Jupiter Z1. Simak informasi lengkapnya di artikel ini:


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

13 Agustus 2023

Ilustrasi lokasi kemunculan hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

Sering dikaitkan dengan penggunaan teleskop atau peralatan astronomi canggih, kenyataannya hujan meteor juga bisa dinikmati dengan mata telanjang.