"Ini berarti seluruh paus terdampar yang masih hidup kini bisa berenang kembali," ujar Arthur. "Upaya penyelamatan ini tak mungkin terlaksana tanpa bantuan yang luar biasa dari masyarakat setempat. Sebanyak 150 orang menyumbangkan tenaga mereka untuk menyelamatkan binatang terdampar ini sepanjang hari dan usaha mereka harus dihargai."
Sekitar 140 paus mati setelah terdampar di pulau yang terletak di antara daratan Australia dan Tasmania itu pada Minggu malam lalu. Meski begitu, para petugas kehidupan liar amat gembira dengan kesuksesan penyelamatan paus yang selamat.
Mamalia laut yang terdampar biasanya tak bisa bertahan hidup, namun paus pilot yang berukuran jauh lebih kecil dibanding jenis paus lainnya, sehingga memudahkan para petugas mendorong kembali mereka ke laut. "Kami mempunyai karpet khusus paus yang dapat kita lipat dan selipkan di bawah paus itu ketika mereka terdampar dan menggunakan kekuatan manusia untuk mengangkat dan memindahkannya ke air," ujar Arthur.
Perlu tenaga 20 orang untuk mengangkat seekor paus, yang dapat mencapai berat satu setengah ton. Kapal boat juga sering digunakan untuk mengusir paus menjauhi pantai dan menuju perairan yang lebih dalam.
Arthur mengatakan sebagian besar paus yang telah diselamatkan tetap berada di tengah laut, kecuali satu paus yang kembali ke pantai. Kini paus itu tengah dalam perawatan sampai dia bisa diapungkan kembali pada pasang naik berikutnya.
Dalam empat bulan terakhir, jumlah paus yang terdampar di sekitar Tasmania mencapai 400 ekor. Lebih dari 150 paus pilot mati setelah terdampar di pantai barat Tasmania yang terpencil pada November lalu, juga 48 paus sperm ditemukan mati di gundukan pasir di utara kepulauan itu pada Januari 2009.
Paus terdampar memang kerap terjadi di Tasmania, pulau paling selatan Australia. Sekitar 80 persen kasus paus terdampar di Australia terjadi di wilayah itu, sebuah fenomena yang hingga saat ini belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. "Musim panas yang lalu adalah saat tersibuk, tidak hanya bagi para petugas khusus Parks and Wildlife Service, tapi juga para sukarelawan dan masyarakat setempat," kata Arthur.
TJANDRA DEWI| AFP