TEMPO.CO, Jakarta -Selama beberapa tahun, Intel dikenal sebagai salah satu produsen semiconductor chip terbesar di dunia. Perusahaan dengan kepanjangan Integrated Electronics tersebut bersama dengan AMD telah menjadi pioneer dalam produksi chip global.
Belakangan muncul kabar bahwa Intel merencanakan untuk mengakuisisi Nvidia, produsen prosesor alias chip GPU singkatan Graphics Processing Unit dari Amerika.
Sejarah Intel
Dilansir dari blog Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Sejarah dan Perkembangan Processor Intel”, perjalanan panjang Intel dimulai sejak tahun 1969. Intel mengumumkan produk pertamanya, RAM statis 1101, metal oxide semiconductor (MOS) pertama di dunia. Peristiwa ini menjadi sinyal pada berakhirnya era memori magnetis.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada 1971, kala itu Intel memunculkan miniprocessor pertamanya. Menggunakan mesin kalkulator busicom, microprocessor tersebut dinamai dengan microprocessor 4004. Penemuan ini sekaligus menjadi jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan ke dalam benda mati.
Di tahun selanjutnya pada 1972, Intel meluncurkan microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya, yaitu 4004. Berlanjut di tahun 1974, 8080 Microprocessor Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, saat itu penjualan perusahaan ini menyentuh sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan.
Persaingan Intel Vs Nvidia
Peta persaingan Intel melawan Nvidia sejatinya sudah nampak sejak lama, yang terbaru terjadi pada awal tahun 2022 ini. Hal itu sebagaimana dikutip dari laman Reuters.com yang tayang pada 4 januari 2022 silam.
Kala itu, Intel Corp. yang notabene merupakan kompetitor dari Nvidia mengatakan bahwa mereka telah mulai mengirimkan chip grafis baru yang ditujukan untuk para gamer PC, segmen yang berkembang yang telah lama menghindari pembuat chip dan didominasi oleh Nvidia Corp.
Chip grafis Arc Intel membantu video...