TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan akan menghapus tes mata pelajaran pada jalur Seleksi Bersama Mahasiswa Peguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dia menyebut tes mata pelajaran akan diganti dengan tes skolastik.
"Nantinya hanya ada satu tes skolastik yang mengukur kemampuan bernalar siswa," ujarnya dalam webinar bertajuk "Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri" yang disiarkan di Youtube Kementerian Pendidikan pada Rabu, 7 September 2022.
Tes skolastik adalah tes yang mengukur kemampuan kognitif yang mencakup penalaran umum dan kemampuan pemahaman. Nantinya, soal di tes SBMPTN hanya ada tes skolastik yang akan mengukur empat kemampuan yakni potensi kognitif, penalaran Matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia, dan literasi dalam Bahasa Inggris.
Dalam paparannya, Nadiem memberikan contoh soal tes skolastik. Berikut contoh soal tes skolastik yang disampaikan Nadiem:
1. Potensi Kognitif
Lima sekawan Sano, Joko. Adi. Rimba, dan Ratu selalu berangkat bersama menuju sekolah.
Joko selalu menjemput Sano, setelah ia dijemput oleh Adl. Rimba menjadi anak terakhir yang dijemput. Sementara rumah Ratu terletak di antara rumah Joko dan rumah Adi. Berikut ini pernyataan yang BENAR adalah....
a. rumah Ratu terletak paling jauh b. rumah Adi terletak paling jauh
c. rumah Rimba terletak paling jauh
d. rumah Sano terletak paling dekat
e. rumah Adi terletak paling dekat
2. Tes Penalaran Matematika
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakal lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakal
a. 100 tahun
b. 250 tahun
c. 375 tahun
d. 475 tahun
e. 575 tahun
3. Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia
Khasiat susu bagi tubuh kita sudah tidak diragukan lagi. Meskipun demikian, tidak setiap orang bersedia mengonsumsi susu. Ada dua kemungkinan penyebabnya: pertama, karena sifat yang terkandung dalam susu yang tidak disukai orang: kedua, karena sifat biologis orang yang bersangkutan (intoleran), yang ditandai dengan gangguan pencernaan seperti diare, perut kembung. dan sering buang angin setelah minum susu. Penyebab pertama dapat diatasi dengan penambahan sari jeruk, markisa, apel, atau lainnya sehingga rasa asli susu yang memualkan dapat dihilangkan. Sementara itu, penyebab kedua dapat diatasi dengan menggantinya dengan air susu yang telah mengalami perlakuan khusus, yaitu fermentasi.
Secara biologis, penderita intoleran susu tidak mampu mencerna laktosa dari makanan atau minuman dalam susu sehingga terjadi penimbunan laktosa dalam usus. Penderita yang demikian dapat meminum susu bubuk dengan kadar laktosa rendah atau air susu fermentasi, seperti yoghurt, kefir, dan koumis.
Berdasarkan bacaan tersebut, bila seorang temanmu, Ari, mengeluh bahwa ia sebenarnya ingin minum susu seperti teman lainnya, tetapi selalu diare ketika minum Susu. Apa yang akan kamu sarankan
a. Arl dapat mencoba minum susu dengan menambah sari jeruk.
b. Ari dapat mencoba susu bubuk seperti susu yang diminum oleh balita.
c. Ari dapat mencoba minum yoghurt.
d. Ari tidak perlu minum susu sama sekall.
e. Ari dapat mencoba minum susu secara bertahap.
4. Literasi dalam Bahasa Inggris
Measles, a childhood disease, has caused suffering to mankind for thousands of years However, the search for an effective measles vaccine lasted two hundred years and has finally ended in success. Now, for the first time, measles is a preventable disease. You may ask "How a this important to children?"
Every year measles kills twice as many Americans as polio does. More children die from measles than from any other common childhood disease. Also complications of some degree occur in about one child out of six. Most complication include pneumonia and ear disorders. Another after effect of measles-brain damage is less common. but it can have such serious consequence that it deserves special attention.
Brain damage due to measles sounds like something far away from our experience, in reality, it as not. Like other injury, damage to the brain can be very slight or very severe, it is quite possible that we have never seen or heard a child who has severe brain damage the child would either have died or would be in an institution. However, in medical research a relation has been found between measles and such things as behavior problems, personasty changes and duling of metal ability. For example, a child may be bad tempered or a Sttle slow to learn after he has recovered from measles
One of the important findings of the research on measles is that ....
a. children who have got measles may become difficult to handle because of their behavior.
b. in reality, there are no measles patients who get brain damage.
c. personality changes already occur at the time a child has measles.
d. measles can cause children to become physically handicapped.
e. measles is the first killer of childhood disease in the world.
Zahrani Jati Hidayah
Baca juga: Nadiem Hapus Tes Mata Pelajaran di Jalur SBMPTN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.