Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Saffana, Anak Penjual Jahe yang Masuk FSRD ITB dengan Segudang Prestasi

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Saffana Nur Astutiningtyas, siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau  berhasil meraih medali emas di ajang International High Schools Arts Festival tahun 2022. Foto : Kemendikbud
Saffana Nur Astutiningtyas, siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau berhasil meraih medali emas di ajang International High Schools Arts Festival tahun 2022. Foto : Kemendikbud
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saffana Nur Astutiningtyas, siswi SMA Negeri 8 Pekanbaru Provinsi Riau berhasil meraih medali emas di ajang International High Schools Arts Festival tahun 2022. Siswi yang tahun ini menjadi mahasiswi semester I di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) ini merupakan peraih medali emas bidang seni poster Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) pada 2021.

Saffa sangat bangga dan bahagia bisa memperoleh medali emas di ajang FLS2N ini setelah mengalami kegagalan di beberapa kompetisi yang diikutinya. Dari FLS2N ini, berbagai tiket emas berhasil diperolehnya menuju peluang-peluang lainnya seperti bisa masuk ke kampus impian melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri serta mengikuti ajang kompetisi internasional lainnya.

Dari FLS2N ini juga, Saffa lebih percaya diri dan berhasil meraih juara di ajang kompetisi lainnya seperti juara 1 lomba desain poster dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau 2021, juara 1 lomba doodle dari Asta Homeware 2022, juara 1 lomba Ilustrasi dari Ruangguru 2022, dan 200 karya terbaik lomba doodle dari Executive 2022.

Suka Seni Sejak Kecil

Remaja asal Riau ini telah menyukai seni sejak kecil. Awalnya, orang tua mengarahkannya ke dunia seni sejak TK. Kecintaannya dan bakatnya terhadap seni baru disadarinya sejak kelas 3 SD. Sejak itu pula, ia bertekad untuk bisa masuk kuliah di FSRD ITB. Tidak disangka, impiannya sejak dini itu berhasil konsisten diperjuangkannya hingga kini berhasil resmi menjadi mahasiswi FSRD ITB.

Tentu tidak mudah baginya untuk bisa sampai di titik ini. Berbagai kekalahan dalam kompetisi sudah dirasakannya. Namun, mahasiswi berusia 18 tahun ini selalu bangkit dan berusaha lagi untuk terus menunjukkan yang terbaik. “Sedihnya dirasakan saja kalau kalah, kemudian beraktivitas main atau menggambar lagi,” kata Saffa dilansir dari laman Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Senin, 12 September 2022.

Alami Kendala dan Sempat Gagal

Mahasiswi ITB ini juga mengalami banyak kendala dalam mengikuti berbagai lomba seni saat masih duduk di bangku sekolah. Kendala tersebut seperti harus membagi waktu antara membuat karya dan tugas sekolah yang terkadang membuat pikirannya menjadi bercabang. Selain itu, beberapa lomba memberikan waktu yang sedikit. Bahkan, beberapa persyaratan lomba yang diikutinya membuatnya harus memberikan waktu lebih.

Sebelum meraih medali emas di ajang FLS2N 2021, Saffa sebelumnya pernah gagal di tingkat Provinsi FLS2N tahun 2020. Namun, ia bertekad untuk terus mencoba dan tidak menyerah. Hingga pada 2021, kegigihan membuatnya berhasil masuk ke tahap nasional dan harus melewati tantangan di tahap final.

Para finalis diberikan 36 jam untuk menghasilkan karya seni poster yang sesuai dengan tema. Saat itu, ia membutuhkan waktu yang lebih untuk mencari ide, sketsa, warna, dan tulisan yang pas. Sebanyak 18 jam sisanya digunakannya untuk rendering (mewarnai, finishing, tulisan, atur gelap terang, dan lain sebagainya). Waktu tidur pun tak luput dikorbankannya untuk membuat karya luar biasa ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjuangannya membuahkan hasil yang sangat baik. Inti lukisan yang dihasilkan adalah “Bangkit dari Kelumpuhan, Tunjukkan Pada Dunia Siapa Kita”. Ia menggambarkannya dalam format bahtera kapal. “Pandemi ini bagaikan badai ya, Indonesia ini negara yang besar yang saat pandemi ini bagaikan bahtera yang terombang-ambing, tapi kita sudah mulai keluar dari badai itu menuju ke arah yang lebih cerah,” kata Saffa 

Lukisan ini juga dikirim ke ajang International High Schools Arts Festival yang diselenggarakan oleh International Foundation for Arts and Culture (IFAC) pada 10 - 21 Agustus 2022 di Tokyo, Jepang. Ajang ini diikuti oleh 13 negara untuk kategori poster dan lukisan. Karya poster Saffana ini berhasil memperoleh medali emas.

Didukung Orang Tua

Prestasi Saffa ini tentu tidak luput dari dukungan orang tuanya. Ibunya yang merupakan ibu rumah tangga yang sekaligus berjualan jahe kecil-kecilan dan ayahnya yang merupakan pekerja honorer di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Mereka selalu mendukung Saffa dan memberikan masukan dan pertimbangan.

Ke depan, Saffa ingin untuk menjadi pebisnis di bidang seni. Mahasiswi yang suka menggambar ini juga ingin merealisasikan tujuannya untuk membuat pendidikan menjadi lebih berwarna. Ia sangat ingin untuk menggabungkan pendidikan yang terkadang menjemukan dengan seni yang menyenangkan.

"Jadi, kalau melihat dari sebuah peluang, usahakan untuk memberikan 100 persen terbaik dari dirimu, kadang memang enggak gol, tapi tetep saja lakukan terbaik,” tutur Saffa.

Baca juga:Kisah Mail, Mahasiswa ITB Raih 2 Medali Emas pada Ajang Skate Asia 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

4 jam lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

14 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

2 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

2 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

3 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

3 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

3 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

10 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.