TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi telah mengumumkan penyelidikan terhadap insiden ponsel Redmi 6A meledak hingga diduga menyebabkan kematian seorang perempuan di New Delhi, India. Penyelidikan dipicu cuitan di akun twitter seorang warga bernama Manjeet pada 9 September 2022.
Dia mengatakan bahwa bibinya ditemukan tewas karena ledakan ponselnya, Redmi 6A. “Dia sedang tidur dan dia menyimpan telepon di dekat wajahnya di sisi bantal dan setelah beberapa saat teleponnya meledak,” cuit Manjeet.
Akun Xiaomi India merespons cuitan tersebut. Ditegaskannya, bagi perusahaan, keselamatan pelanggan adalah yang paling penting dan sangat serius. Xiaomi India mengatakan timnya sedang mencoba untuk menghubungi keluarga yang terkena dampak dan mencari tahu penyebab insiden tersebut.
Cuitan Manjeet juga menyertakan tangkapan layar Redmi 6A yang hancur dan seorang perempuan terbaring di antara darahnya. Manjeet menyerukan Xiaomi untuk bertanggung jawab. Menurut dia, bibinya menggunakan ponselnya itu sehari-hari untuk menelepon dan menonton YouTube, dan ledakan itu mungkin karena baterai ponsel.
Xiaomi India belum memberi banyak informasi tentang penyelidikan yang telah dimulai, tetapi diharapkan untuk mendapatkan laporan pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tim harus dapat mengidentifikasi penyebab terdekat dari dugaan ledakan.
Tidak jelas apakah rincian penyelidikan semacam itu dapat dipublikasikan tetapi masalah keamanan seperti ini juga harus melibatkan badan regulasi. Xiaomi juga tidak memberikan tenggat untuk hasil penyelidikan dan hanya menetapkan harus komprehensif.
Kasus di Indonesia
Ponsel produksi Xiaomi, Mi 11 Ultra, dikabarkan pernah meledak dan terjadi di Indonesia pada Maret lalu. Akun @kyndeline mengunggah foto bagian dalam ponsel yang meleleh. Sesuai yang dikutip dari cuitannya, smartphone tersebut milik temannya, Bryan, sedangkan ia hanya membantu mencari kejelasan.
Pada cuitan itu juga menyertakan kronologi dari pemilik Mi 11 Ultra berupa screen shoot. Awalnya pemilik tengah melakukan edit vide menggunakan aplikasi Power Director. Kondisi ponsel tidak sedang diisi daya, namun berada dalam casing. Tiba-tiba ponsel mati dan keluar asap.
Pemilik segera membuka casing ponsel. Pemilik sempat memegang bagian belakang ponsel, dan merasa panas terutama di bagian SIM card.
Keesokan hari, ponsel tersebut dibawa ke bagian layanan ponsel dan dinyatakan tidak ada cacat atau kelalaian dari pengguna. Pemilik merasa aman dan menunggu garansi cair. Kemudian, penyedia layanan mengubah pendapat, dan menyatakan bahwa ponsel tidak bisa diganti karena kelalaian pengguna.
Setelah itu pemilik diminta menghubungi hotline, namun yang dituju meminta menghubungi service center. Ada juga screen shoot pembicaraan pemilik dengan Xiaomi Service Center yang menegaskan kejadian itu disebabkan karena kelalaian pengguna. “Sudah confirmed dari pihak Technical Support Xiaomi, ada indikasi CID atau kelalaian pengguna.”
Pihak Xiaomi menyatakan tidak ada layanan reparasi, namun memberi kompensasi voucher mi.com yang disambut kecewa pemilik.
GIZMOCHINA
BACA JUGA:
Pakar Siber Sedih Data Bocor oleh Bjorka tak Risaukan Pejabat Negara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.