TEMPO.CO, Jakarta - Publik semakin dibuat khawatir akan maraknya kasus kebocoran data pribadi belakangan ini. Pasalnya, data pribadi yang bocor sangat rawan disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Sebagai contoh, digunakan untuk aksi teror, pinjaman online, scamming, hingga pencurian aset uang, mengutip Bitdefender.
Menurut laporan data perusahaan keamanan siber Surf Shark, ada 1,04 juta akun yang mengalami kebocoran data pengguna di Indonesia selama kuartal II 2022. Jumlah itu naik 143 persen dari kuartal I 2022 sebanyak 430,1 ribu akun. Artinya, setiap menitnya ada tiga akun yang mengalami kebocoran data di Indonesia selama Januari–Maret 2022.
Maraknya kasus kebocoran data pribadi tak terlepas dari kurang diperhatikannya terkait perlindungan data. Hal itu mencakup sistem keamanan website yang masih rendah; penggunaan email email, kata sandi, dan nomor telepon yang sembrono, dan lainnya. Perlu adanya kewaspadaan tinggi jika data pribadi sudah terlanjur bocor.
Untuk memastikan apakah data pribadi benar-benar mengalami kebocoran atau tidak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahuinya. Salah satunya dengan mengecek data pribadi di sejumlah situs pemeriksa kebocoran data. Berikut beberapa situs tersebut, lengkap dengan cara mengeceknya:
- Periksa Data
Sebuah situs website bernama periksadata.com bisa medeteksi data pribadi seseorang apakah mengalami kebocoran atau tidak. Situs ini dirancang dan dibuat oleh Komunitas Ethical Hacker. Cara menggunakannya sangat mudah:
- Buka situs https://periksadata.com/
- Ketikkan email yang hendak diperiksa,
- Tekan “Periksa Sekarang” atau enter.
Secara otomatis, situs ini akan menampilkan keterangan apakah email tersebut mengalami kebocoran data atau tidak. Jika terjadi kebocoran, akan ditampilkan aplikasi maupun situs yang menjadi sumber kebocoran data.
- Avast
Situs kedua untuk mengecek adanya kebocoran data pribadi yaitu avast.com. Ini merupakan situs keamanan internet lintas platform untuk Microsoft Windows, macOS, Android, dan iOS. Cara menggunakannya hampir sama dengan Periksa Data, yakni cukup membuka situs https://www.avast.com/hackcheck/, lalu memasukkan nama email lengkap.
- Firefox Monitor
Situs cek besutan peramban Firefox dengan alamat https://monitor.firefox.com/ ini memungkinkan pengguna untuk mengecek apakah email dan kata sandi telah bocor. Sama seperti situs cek peretasan pada umumnya, pengguna tinggal memasukkan email yang akan diperiksa.
Di situs ini, pengguna juga bisa langsung melakukan pengecekan ke akun terkait secara spesifik. Pengguna tinggal pilih navigasi 'Breaches' di sebelah 'Home'. Kemudian akan terlihat kebocoran-kebocoran yang dialami oleh layanan digital mulai dari e-commerce hingga dompet digital.
- Have I Been Pwned (HIBP)
Situs Have I Been dibuat oleh Direktur Regional Microsoft, Troy Hunt yang dilatar belakangi maraknya aksi pelanggaran data. “Saya ingin membuatnya tetap sederhana untuk digunakan dan sepenuhnya gratis sehingga dapat memberikan manfaat maksimal,” terangnya. Berikut cara mengetahui apakah data pribadi mengalami kebocoran atau tidak melalui situs HIBP:
- Masuk ke situs https://haveibeenpwned.com/
- Masukkan email atau nomor telepon yang akan diperiksa (Indonesia menggunakan kode +62),
- Klik enter atau "pwned?".
Baca:
Marak Serangan Hacker, Ini Saran Kaspersky untuk Mengamankan Data
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu