TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Cina telah menemukan mineral baru dari Bulan dalam bentuk kristal yang bersembunyi di dalam sampel yang dikumpulkan dari Bulan pada tahun 2020. Dengan penemuan ini, berarti Cina adalah negara ketiga yang menemukan mineral baru dari Bulan, setelah Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet.
Temuan itu diumumkan pada konferensi pers, Jumat, 9 September 2022. Komisi Mineral Baru, Nomenklatur, dan Klasifikasi (CNMNC) dari Asosiasi Mineralogi Internasional (IMA) mengonfirmasinya sebagai mineral baru.
Penemuan ini dilakukan oleh para peneliti di Beijing Research Institute of Uranium Geology yang menemukan kristal tunggal Changesite–(Y) menggunakan difraksi sinar-X saat mempelajari partikel yang dikumpulkan di Bulan.
Mineral itu berasal dari Misi Chang'e 5 mendarat di Oceanus Procellarum pada Desember 2020. Misi ini merupakan pengambil sampel ke Bulan pertama sejak 1970-an.
Pada misi tersebut mengumpulkan 1,73 kilogram sampel dari Bulan dan mengirimkannya dengan aman ke Bumi untuk dipelajari, yang mengarah ke berbagai penemuan.
Misi bulan berikutnya Cina diharapkan menjadi Chang'e 6. Berbeda dengan misi sebelumnya, misi ini mencoba untuk mengumpulkan sampel pertama dari sisi jauh Bulan yang tidak pernah menghadap Bumi.
Changesite–(Y), dinamai untuk tokoh mitologi dewi bulan Tiongkok. Chang'e, adalah mineral fosfat dan kristal kolumnar. Mineral tersebut ditemukan dalam partikel basal Bulan yang sedang diperiksa di laboratorium di Cina.
SPACE
Baca:
NASA Buka Misi Bulan Artemis untuk Semua Astronot
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.