Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Jelaskan Sebab Hujan Sporadis dan Hujan Sore sampai Malam Belakangan Ini

image-gnews
Suasan jembatan di tengah hujan dan angin yang dibawa oleh Topan Muifa, di Shanghai, Cina 14 September 2022. REUTERS/Aly Song
Suasan jembatan di tengah hujan dan angin yang dibawa oleh Topan Muifa, di Shanghai, Cina 14 September 2022. REUTERS/Aly Song
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak tiga siklon tropis yang terbentuk di belahan Bumi utara, yakni Muifa, Nanmadol dan Merbok, ikut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia belakangan ini. Akibatnya hujan sporadis dan angin kencang melanda sejumlah wilayah di Indonesia meski minim awan.

Erma Yulihastin, peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapnya lewat keterangan tertulis, Kamis 15 September 2022. Dia menjelaskan, wilayah Indonesia yang mengalami banyak hujan adalah bagian barat. Ini seperti sebagian Sumatera, Bangka Belitung, Selat Malaka, dan sebagian Kalimantan.

Sementara wilayah yang dilanda angin kencang menyebar di berbagai wilayah, seperti perairan selatan Jawa, Laut Jawa di utara Jawa Timur, dan bagian tenggara Indonesia yang membentang dari Bali hingga Pulau Timor. “Selain itu hujan diurnal yang turun pada sore hingga malam juga masih terbentuk di wilayah Jawa bagian barat karena penguatan aktivitas angin darat-laut,” kata Erma. 

Nantinya, dia menambahkan, kondisinya semakin patut diwaspadai saat ketiga siklon tropis tersebut memasuki tahap peluruhan. Saat itu, menurut Erma, berpotensi menimbulkan peningkatan aktivitas awan dan hujan di wilayah Indonesia. Memasuki Oktober, potensi intensifikasi hujan disebutnya akan tambah meningkat karena suplai awan-awan konvektif yang terbentuk secara massif di Samudera Hindia, efek fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang memiliki intensitas terkuat.

Warga melintasi genangan banjir di Desa Haliau, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat 9 September 2022. Banjir menggenangi sejumlah ruas jalan dan permukiman penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah akibat tingginya curah hujan sehingga membuat sungai di daerah itu meluap. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Erma juga menyebutkan potensi cuaca buruk lain dari prakondisi vorteks Borneo. Pusaran angin yang terbentuk di Laut Cina Selatan dekat Kalimantan itu bisa mengumpulkan massa udara lembap, meningkatkan aktivitas awan dan hujan, juga angin kencang yang dapat terjadi pada radius skala dari puluhan hingga seratus kilometer. “Pembentukan vorteks Borneo dapat terbentuk sekitar satu hingga dua pekan mendatang,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Efek pembentukan vorteks itu berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi secara singkat dan angin kencang di sejumlah daerah seperti sebagian Kalimantan, Sumatera, dan Jawa bagian barat.

Kondisi itu, menurut Erma, juga berdampak pada fluktuasi angin permukaan harian yang menguat dan melemah secara tiba-tiba di sejumlah tempat dalam hitungan skala tiap jam. Prakondisi vorteks Borneo juga membuat maraknya pembentukan konveksi di laut Jawa sehingga hujan di atas laut ini terjadi secara intensif pada tengah malam hingga pagi.

Baca juga:
Kabar Buruk, Studi Ini Sebut Air Hujan tak Bisa Diminum Lagi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 jam lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 jam lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

4 jam lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 jam lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

6 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

11 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

12 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

1 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

1 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.