Pertanyaan itu pantas diajukan mengingat gejala yang sama pernah terjadi pada bekas presiden George Bush. Bekas presiden Bill Clinton bahkan mengalaminya lebih dramatis. Kini Obama mengalaminya.
Pekerjaannya sebagai presiden Amerika Serikat memang boleh dibilang baru, tapi beban pikiran yang berat dan serius diyakini sudah membelit Obama selama 754 hari. Angka itu dihitung sejak ia mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat.
Tukang cukur langganan Obama selama 17 tahun menambah seru kasak-kusuk soal rambut memutih itu dengan mengungkapkan kalau Obama tidak pernah mewarnai rambut. Termasuk tidak pernah menyemir biar tetap kelihatan hitam.
Para ilmuwan tidak tahu pasti kenapa ada gejala rambut memutih itu pada setiap presiden Amerika Serikat yang baru. “Tapi, memang, sepanjang mereka masih berkantor setiap tahun usia presiden bertambah dua tahun,” kata Michael F. Roizen, doktor yang ikut mendirikan RealAge, sebuah situs yang bisa memberitahu berdasarkan perilaku dan faktor lainnya betapa tubuh bisa lebih tua daripada usia seseorang sebenarnya.
Isi situs itu memang boleh tidak dipercaya, tapi beberapa studi dilakukan untuk mencari tahu bagaimana uban bisa tumbuh di kepala kita. Pekan lalu, misalnya, sebuah studi menyimpulkan bahwa uban bisa muncul sejumlah besar hidrogen peroksida yang terhimpun di kantong-kantong rambut yang sudah terpakai dan rusak.
Senyawa itu menghalangi proses normal dari sintesis melanin--pigmen yang memberi warna rambut dan kulit kita. “Semua sel rambut memproduksi hidrogen peroksida, tapi seiring usia yang menua kadarnya yang semula sedikit jadi melimpah,” kata Gerald Weissmann, editor-in-chief dari FASEB Journal.
Studi lainnya, hampir lima tahun lalu, menyatakan kalau sebagian sel tunas (stem cell) yang meng-ada-kan sel-sel pembuat melanin itu mati seiring usia yang bertambah. Sedang banyak studi menunjuk stress main peran. Faktor yang satu ini sudah dikenal bisa menyebabkan kerusakan mulai dari gusi sampai jantung.
(LIVESCIENCE)