Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memilih Nilai Oktan Bahan Bakar Tinggi dan Rendah, Ini Risikonya

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pengendara melintas di dekat papan informasi harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pengendara melintas di dekat papan informasi harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda terbiasa melihat kombinasi huruf dan angka yang spesifik, 90 (Pertalite), 92 (Pertamax), 98 (Pertamax Turbo), setiap kali mengunjungi SPBU, tetapi apa arti sebenarnya dari perbedaan nilai oktan bahan bakar?

Seringkali, konsumen membuat pilihan bahan bakar mereka berdasarkan angka rupiah, tetapi membuat pilihan yang tepat bukan hanya masalah harga. 

Banyak produsen menetapkan peringkat oktan minimum yang diperlukan untuk mobil mereka, dan memilih bahan bakar yang salah berpotensi mengurangi penghematan bahan bakar dan kinerja, dan bahkan merusak mesin mobil Anda.

Dengan naiknya harga bensin, Anda mungkin cenderung hanya fokus pada apa yang terbaik untuk dompet Anda, tetapi ada baiknya untuk melihat lebih dekat.

Angka oktan adalah ukuran stabilitas bahan bakar. Semakin tinggi angkanya, semakin 'stabil' bahan bakar tersebut. 

Menurut Aleks Urosevic, Ahli Teknologi di Departemen Inovasi dan Rekayasa BP, “Angka oktan bahan bakar menunjukkan kecenderungannya untuk menyala otomatis atau meledak di bawah suhu dan tekanan tinggi dengan adanya udara,” sebagaimana dikutip situs Drive.

Detonasi atau pengapian prematur ini juga dikenal sebagai 'mengetuk'. Semakin tahan bahan bakar terhadap ketukan, semakin cocok untuk mesin turbocharged atau kompresi tinggi.

Bagaimana dengan RON (Research Octane Number)?  Ada beberapa cara untuk mengukur oktan, dan dua yang paling penting adalah RON dan motor octane number atau MON.

“RON menunjukkan kecenderungan meledak di bawah beban tinggi, seperti berakselerasi atau mendaki bukit. Untuk bensin biasa minimal RON 91, Premium 95 dan BP Ultimate 98,” jelas Urosevic.

“MON menunjukkan kecenderungan bensin meledak di bawah beban rendah, seperti mengemudi di jalan bebas hambatan atau mengemudi di jalan raya. Untuk bensin biasa, MON-nya minimal 81, untuk Premium minimal 85, untuk BP Ultimate biasanya minimal 86," ujarnya

Menurut National Roads and Motorists Association (NRMA), bahan bakar premium mengoptimalkan kemampuan mesin untuk menghasilkan tenaga melalui peningkatan kepadatan bahan bakar, yang pada gilirannya menawarkan pembakaran yang lebih terkontrol, mengurangi ping mesin (detonasi) dan menghasilkan pengiriman tenaga yang lebih lancar.

Apa keuntungan dari bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi?
“Mesin modern lebih efisien pada bahan bakar beroktan tinggi dan menggunakan lebih sedikit bahan bakar,” kata Urosevic.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Menggunakan bahan bakar beroktan lebih tinggi memberikan perlindungan tambahan jika mesin berada di bawah beban, dan penghematan bahan bakar dan output daya yang lebih baik jika mesin memiliki sensor ketukan untuk memanfaatkan oktan yang lebih tinggi.”

Sebagian besar mobil menetapkan peringkat oktan minimum, yang biasanya dapat Anda temukan di dalam tutup pengisi bahan bakar Anda. Untuk banyak mobil bensin, peringkat minimum ini adalah RON 91, tetapi semakin mobil modern membutuhkan bahan bakar minimal beroktan 95, terutama jika mereka memiliki mesin turbocharged.

Apa yang terjadi jika memasukkan bahan bakar yang salah di mobil? Sistem komputer pada kendaraan modern telah diprogram sebelumnya untuk mengharapkan bahan bakar beroktan minimum yang ditentukan oleh pabrikan.

Akibatnya, mengabaikan saran ini dapat membahayakan mobil Anda.“Jika kendaraan disetel untuk menggunakan RON 98, menggunakan RON 91 dapat menyebabkan kerusakan mesin,” jelas Urosevic.

“Pengemudi mungkin melihat ping yang datang dari mesin selama mengemudi kecepatan tinggi di jalan raya. Selain itu, pengemudi mungkin mengalami kinerja kendaraan dan penghematan bahan bakar yang buruk.”

Di sisi lain, jika Anda menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi dari yang dibutuhkan – misalnya, 98 RON di mobil yang hanya membutuhkan 91 RON – skenario terburuk adalah Anda tidak akan melihat manfaat, karena mobil Anda model lebih tua yang belum disetel untuk beroperasi pada RON 95 atau lebih tinggi.

Mengapa bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi lebih mahal? Sederhananya: "Biaya komponen untuk memproduksi grade RON yang lebih tinggi lebih mahal, dan itu mencerminkan harga akhir grade tersebut," kata Urosevic.

DRIVE

Baca:
Pertalite Lebih Boros Pasca-naik Harga? Dosen ITB Ungkap Masalahnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Beberkan Modus dan Bukti Pemalsuan BBM di 4 SPBU Tangerang, Jakarta, dan Depok

37 menit lalu

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan), memberikan keterangan tentang pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite menjadi Pertamax di empat SPBU, di Gedung Bareskrim, Jalan Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polisi Beberkan Modus dan Bukti Pemalsuan BBM di 4 SPBU Tangerang, Jakarta, dan Depok

Bareskrim Polri mengungkap modus dalam kasus pemalsuan bahan bakar minyak atau BBM Pertamax yang libatkan empat tangki pendam di 4 SPBU.


Ini Alamat Lokasi 4 SPBU Curang, Campur Pertalite dengan Pewarna Lalu Dijual sebagai Pertamax

5 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan), memberikan keterangan tentang pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite menjadi Pertamax di empat SPBU, di Gedung Bareskrim, Jalan Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Ini Alamat Lokasi 4 SPBU Curang, Campur Pertalite dengan Pewarna Lalu Dijual sebagai Pertamax

Bareskrim menetapkan lima orang tersangka dari 4 SPBU curang yang menjual pertalite dicampur pewarna lalu dijual sebagai pewarna.


Atasi SPBU Nakal di Musim Mudik, Dirut Pertamina Setuju Pencabutan Izin

6 jam lalu

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Foto: Instagram/@nicke_widyawati
Atasi SPBU Nakal di Musim Mudik, Dirut Pertamina Setuju Pencabutan Izin

Dirut Pertamina Nicke Widyawati setuju sanksi pencabutan izin bagi SPBU yang nakal di musim mudik Lebaran.


Pertamina Patra Niaga soal Kecurangan SPBU KM 42: Sudah Ditera dan Punya Sertifikat

7 jam lalu

Penyegelan pompa ukur bahan bakar minyak (BBM) pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Rest Area KM 42 B Tol Jakarta Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 23 Maret 2024. Kemendag.go.id
Pertamina Patra Niaga soal Kecurangan SPBU KM 42: Sudah Ditera dan Punya Sertifikat

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan buka suara soal kecurangan SPBU di rest area KM 42 B Karawang, Jawa Barat.


Bareskrim Bongkar Kecurangan 4 SPBU, Campur Pertalite dengan Pewarna Lalu Dijual sebagai Pertamax

7 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan), memberikan keterangan tentang pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite menjadi Pertamax di empat SPBU, di Gedung Bareskrim, Jalan Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Bongkar Kecurangan 4 SPBU, Campur Pertalite dengan Pewarna Lalu Dijual sebagai Pertamax

67 tersangka dalam kasus kecurangan SPBU mencampur pertalite dengan pewarna lalu dijual sebagai pertamax. Dari operator hingga manajer.


Kasus BBM Campur Air di SPBU Bekasi, Pengakuan Kernet Truk Tangki Oplos Pertalite

9 jam lalu

Seorang pejalan kaki melintas di depan SPBU yang ditutup sementara di Jalan Ir Juanda, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 26 Maret 2024. Pemerintah setempat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menutup sementara SPBU tersebut pascakejadian puluhan kendaraan bermotor yang mogok karena BBM tercampur air dan pihak terkait telah mengambil sampel dari tempat penyimpanan bahan bakar. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kasus BBM Campur Air di SPBU Bekasi, Pengakuan Kernet Truk Tangki Oplos Pertalite

Kernet dan sopir truk tangki bersekongkol menjual secara ilegal BBM jenis Pertalite sebanyak 1.800 liter kepada petugas keamanan di SPBU Karawang.


Kasus BBM Campur Air di SPBU Bekasi, Ini Kronologi dan Motif Sopir Truk Tangki

16 jam lalu

Pelanggan SPBU di Bekasi menunjukkan BBM Pertalite bercampur air, Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Adi Warsono
Kasus BBM Campur Air di SPBU Bekasi, Ini Kronologi dan Motif Sopir Truk Tangki

Ketiga tersangka kasus BBM campur air di SPBU Bekasi itu terancam pidana 6 tahun penjara dan denda paling tinggi Rp 60 miliar.


Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

17 jam lalu

Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Biomedical Campus BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 25 Maret 2024. Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)  yang ditetapkan pemerintah dan akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan pendidikan, riset kesehatan, ekonomi digital, pengembangan teknologi, layanan kesehatan dan biomedical. ANTARA/Muhammad Iqbal
Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

Terpopuler: Masuknya PIK 2 dan BSD menjadi PSN diduga terkait Pilpres, diskon tarif tol Trans Sumatera saat mudik Lebaran.


Kecurangan SPBU, dari Pertalite Dicampur Air, Switch di Dispenser sampai 'Tuyul'

23 jam lalu

Penyegelan pompa ukur bahan bakar minyak (BBM) pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Rest Area KM 42 B Tol Jakarta Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 23 Maret 2024. Kemendag.go.id
Kecurangan SPBU, dari Pertalite Dicampur Air, Switch di Dispenser sampai 'Tuyul'

SPBU di Rest Area Tol Cikampek ketahuan memasang dispenser untuk mengurangi takaran, dan di Bekasi ada Pertalite bercampur air


Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

1 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menetapkan tiga tersangka dalam kasus BBM Pertalite bercampur air di SPBU 34.17106.