TEMPO.CO, Jakarta - Di hadapan 7.500 mahasiswa dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang, ekonom Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyatakan terdapat 10 kata beracun atau toxic yang harus ditinggalkan oleh anak muda. Dilansir dari laman umm.ac.id, ia menyebutkan sepuluh kata toxic yang seringkali digunakan anak-anak muda sebagai alasan untuk tidak produktif.
Sepuluh kata itu adalah cuan, passion, insecure, quarter life crisis, hustle culture, toxic work place. Juga passive income, financial freedom, smart work serta privilege.
Baca Juga:
Berikut beberapa makna dari kata-kata yang disebut Rhenald Kasali:
- Cuan
Melansir laman Link Aja, cuan merupakan bahasa Hokkien yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Cuan mengacu pada laba, pendapatan, atau penghasilan seseorang. Kata ini dapat menjadi toxic apabila anak muda hanya mengejar keuntungan dalam melakukan segala sesuatu tanpa merasakan prosesnya.
- Passion
Dikutip dari laman binus.ac.id yang berjudul Passion dan Bisnis, passion adalah kegemaran dan kesenangan. Artinya, dengan memiliki passion dalam suatu hal, maka seseorang akan tidak pernah bosan untuk beraktivitas.
Hal ini akan menjadi racun bagi anak muda apablia ia hanya mengacu pada prinsip ingin bekerja sesuai dengan passion. Sehingga, walaupun passion adalah hal yang baik, tetapi ia akan menjadi penghalang berkembang.
- Insecurity
Dilansir dari laman Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, insecurity adalah keadaan seseorang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Kondisi ini akan menjadi penghalang bagi anak muda yang takut melangkah akibat ragu akan kemampuannya.