TEMPO.CO, Jakarta - Ekuinoks merupakan fenomena astronomi saat kedudukan Matahari tepat berada di khatulistiwa. Melansir situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), secara periodik fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada Maret dan September.
Di Indonesia, ekuinoks Maret menjadi pertanda peralihan musim (pancaroba) dari musim hujan ke kemarau. Sebaiknya, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ditandai dengan terjadinya ekuinoks September. Selain informasi tersebut, berikut sejumlah fakta menarik seputar fenomena ekuinoks:
1. Asal-usul Nama Ekuinoks
Melansir Merriam Webster, nama ekuinoks berasal dari gabungan dua kata bahasa Latin aequus dan nox. Jika diartikan, aequus mengandung arti sama, sedangkan nox bermakna malam. Pasalnya, selama ekuinoks berlangsung, panjang siang dan malam sama.
2. Terjadi Bulan Purnama Harvest Moon
Harvest Moon adalah bulan purnama yang paling dekat dengan ekuinoks periode September. Secara astronomis, fenomena ini sangatlah istimewa. Ini karena waktu dari satu bulan terbit ke bulan berikutnya menjadi lebih pendek di antara periode tersebut. Pada belahan bumi utara, perbedaan waktu berkurang menjadi kurang dari 50 menit selama beberapa hari. Begitu pun sebaliknya.
3. Aurora Borealis Terlihat
Pasca ekuinoks September berlalu, peluang untuk melihat tampilan aurora borealis meningkat bagi mereka yang berada di garis lintang belahan bumi utara. Menurut NASA, ekuinoks adalah waktu utama untuk melihat aurora borealis karena aktivitas geomagnetik dua kali lebih mungkin terjadi pada musim semi dan gugur.
4. Bisa Memicu Cuaca Panas Menyengat
Dilansir dari situs resmi BMKG, fenomena ekuinoks bisa memicu cuaca panas hingga terasa menyengat di bagian bumi khatulistiwa atau tropis. Ini terjadi karena matahari berada tepat di atas kepala pada siang hari. Dengan kata lain, sudut deklinasi matahari adalah nol derajat selama ekuinoks.
5. Ritual Ekuinoks di Meksiko
Bagi masyarakat Meksiko, ekuinoks bukan sekadar fenomena astronomi biasa. Fenomena yang terjadi setiap Maret dan September ini dimaknai sebagai tradisi sakral sejak suku Maya. Mengutip Visit Mexico, mereka percaya bahwa posisi vertikal matahari selama fenomena equinoks berlangsung dapat menghimpun energi positif yang mampu mengusir roh jahat.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Puncak Maret Ekuinoks, Kota Mana Saja Alami Hari Tanpa Bayangan?