TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Pancasila menambah lima Guru Besar di lingkungan kampus tersebut yang dikukuhkan pada Rabu 28 September 2022. Dari lima itu, tiga di antaranya adalah perempuan, termasuk Guru Besar perempuan pertama di Fakultas Teknik Universitas Pancasila.
Kelima guru besar itu Dwi Rahmalina dalam Bidang Teknik Mesin pada Program Studi S2 Teknik Mesin, Dian Ratih Laksmitawati dalam Bidang Ilmu Farmasi Klinik dan Komunitas pada Program Studi S3 Ilmu Farmasi, B.F. Sihombing dalam Bidang Ilmu Hukum pada Program Studi S1 Hukum, Haryani Hatta dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran pada Program Studi S1 Manajemen, dan Arissetyanto Nugroho dalam Bidang Ilmu Manajemen pada Program Studi S3 Ilmu Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila.
Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, mengatakan, total sampai dengan saat ini Universitas Pancasila telah memiliki 24 guru besar yang tersebar di 29 program studi. Dia menyertakan catatan bahwa pada tahun lalu, Universitas Pancasila menghasilkan dosen dengan jabatan akademik/fungsional bergelar profesor/guru besar terbanyak di DKI Jakarta.
“Kami terus berupaya mendorong kepada dosen untuk dapat mencapai gelar profesor atau guru besar,” kata Edie saat memberikan pidato dalam proses pengukuhan tersebut, Rabu.
Menurutnya, pengukuhan guru besar merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi seluruh sivitas akademika. Sebuah universitas yang berkembang, kata dia, salah satunya dilihat dari jumlah guru besar dan akreditasinya.
"Dengan semakin banyaknya dosen bergelar Guru Besar maka mutu perguruan tinggi yang ada di Indonesia dapat terus meningkat,” tutur Edie.
Pengukuhan ditandai dengan orasi ilmiah pada guru besar baru itu. Orasi yang pertama disampaikan oleh Dwi dengan judul Rekayasa Material Komposit untuk Aplikasi Thermal Energy Storage. Selain menjadi Guru Besar perempuan pertama di bidang teknik, Dwi juga menjadi guru besar pertama yang dikukuhkan asal Fakultas Teknik Universitas Pancasila setelah 15 tahun.
Orasi selanjutnya dihadirkan Dian Ratih yang berjudul 'Potensi Herbal dan Stem Cell Sebagai Bahan Alam untuk Mengatasi Penyakit Degeneratif'. Orasi ketiga dipresentasikan oleh Haryani Hatta dengan judul 'Faktor- faktor ketangguhan terhadap electronic word of mouth (EWOM) negative the roles of Self Congrity Brand Attachment and Brand Prestige'.
Dilanjutkan dengan orasi yang disampaikan B.F. Sihombing, dengan judul 'Konflik Tanah Hak-hak Barat Terus Berlanjut'. Terakhir, orasi ilmiah yang disampaikan Arissetyanto Nugroho adalah 'Urgensi Pendidikan yang Adaptif dengan Perkembangan Era 5.0 dan Perilaku Konsumen dalam Pemasaran Digital'.
Ditempat yang sama, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Paristiyanti Nurwardani menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh Sivitas Akademika Universitas Pancasila atas pengukuhan Guru Besar pada hari itu. Lagi-lagi, Paristiyanti mengungkapkan, pengukuhan itu merupakan sejarah baru bagi Universitas Pancasila karena pertama kali ada 5 Guru Besar yang dikukuhkan secara bersamaan dalam satu tahun. "Dan menjadi sejarah baru juga bagi LLDikti Wilayah III,” katanya.
Baca juga:
Apple Hapus Facebook-nya Rusia dari App Store, Pasang Lagi Smart Voting?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.