Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

105 Hari Terisolasi Dalam Simulasi Misi ke Mars  

image-gnews
Mars eksperimen
Mars eksperimen
Iklan
TEMPO Interaktif, Paris:Oliver Knickel dan Cyrille Fournier mungkin tak akan pernah menginjakkan kaki mereka ke Mars, tapi mereka bakal mencicipi betapa sepinya kehidupan astronot dan kosmonot dalam ekspedisi ke planet merah itu. Keduanya akan mengikuti studi Mars500, simulasi misi ke Mars yang mengharuskan mereka terisolasi dari dunia luar selama 105 hari.
Selama periode tersebut, mereka sama sekali tak boleh keluar dari fasilitas khusus di Institute of Biomedical Problems di Moskow, Rusia. Semua pasokan makanan, air, sampai udara telah dipersiapkan dalam fasilitas isolasi khusus itu.
Namun, jangan bayangkan mereka bisa hidup bersenang-senang dalam modul-modul fasilitas ini. Tak ada akses Internet, bahkan televisi, yang setiap hari menayangkan opera sabun.Mereka hanya bisa melakukan kontak personal dengan rekan sesama kru misi. Selain Knickel dan Fournier, empat awak lain dalam simulasi misi ke Mars itu berasal dari Rusia. Mereka adalah dua kosmonot Rusia, Oleg Artemyez dan Sergei Ryazansky; Alexei Baranov, seorang dokter, serta Alexei Shpakov, seorang ahli fisiologi olahraga.
Satu-satunya komunikasi dengan dunia luar adalah kontak suara dengan pusat kendali simulasi. Mereka juga bisa menghubungi keluarga maupun teman. Namun, setiap komunikasi, baik dengan pusat kendali maupun dengan keluarga dan teman, harus mengalami penundaan selama 20 menit untuk mensimulasikan kondisi misi antarplanet.
"Kontak radio membutuhkan waktu 40 menit untuk sampai ke pusat kendali di bumi dan kembali ke para penjelajah antariksa di Mars," kata Markus Bauer, juru bicara Direktorat Penerbangan Manusia ke Antariksa Badan Antariksa Eropa (ESA).
Meski suplai makanan telah tersedia, para awak harus mengaturnya agar cukup untuk misi selama 105 hari. Namun, ESA menjamin standar nutrisi dan kebersihan para awak setara dengan penghuni Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Suplai air dalam fasilitas isolasi khusus itu juga terbatas, sehingga selama lebih dari tiga bulan para awak tak bisa menikmati mandi di bawah pancuran. Alkohol dan rokok juga sesuatu yang harus dijauhi.
Mereka harus melakukan tugas pemeliharaan, eksperimen, dan berolahraga mengikuti jadwal harian. Mereka juga harus mengikuti jadwal kerja tujuh hari sepekan dengan dua hari libur.
Singkatnya, selama periode isolasi 105 hari itu, keenam awak akan mengalami simulasi semua elemen misi ke Mars, dari peluncuran, perjalanan ke Mars, mengorbit planet tersebut, mendarat di permukaan Mars, dan kembali ke Bumi. Bahkan salah satu modul akan mensimulasikan kondisi di planet merah itu.
Fasilitas ini memang dirancang menyerupai ruang sempit pesawat antariksa dalam misi ke Mars. Tentunya minus radiasi ultra violet dan kondisi tanpa bobot atau tanpa gravitasi.
Misi mereka adalah membantu para ilmuwan memahami aspek medis dan psikologi misi penjelajahan antariksa berdurasi panjang. Mereka akan menjadi subyek penelitian ilmiah untuk mengetahui efek isolasi terhadap kondisi fisik dan psikologis, semisal stres, regulasi hormone dan imunitas, kualitas tidur, mood, serta efektivitas suplemen makanan.
Fournier menyadari betapa beratnya tes yang akan dijalaninya. "Tes itu membutuhkan rasa tanggung jawab yang besar," kata pilot sebuah maskapai penerbangan Eropa tersebut. "Saya tahu program Mars500 ini amat penting bagi ESA dan untuk eksplorasi antariksa. Ini tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwa seluruh eksperimen ini berjalan dengan benar dan kita dapat mengumpulkan hasil yang menarik."
Hidup terkungkung dalam tempat sempit selama 15 pekan dengan lima orang lain memang akan sangat membosankan. Tak mengherankan bila para peserta simulasi sudah memikirkan barang pribadi yang akan mereka bawa meski simulasi baru berlangsung pada 31 Maret mendatang. Terbatasnya ruang penyimpanan membuat para awak hanya diizinkan membawa satu koper kecil barang.
Dengan terbatasnya tempat, Knickel tidak berencana membawa barang berukuran besar. "Ada kemungkinan cuma sejumlah foto keluarga, mungkin beberapa buku dan musik sehingga saya punya sesuatu untuk dibaca dan melewatkan waktu," kata ahli mekanik di angkatan darat Jerman itu.
Para peserta tes sadar betapa sulitnya hidup jauh dari teman dan keluarga dalam jangka waktu yang begitu lama. Meski begitu, Knickel yakin kesuksesan menuntaskan studi ini akan menjadi tantangan terbesar baginya. "Untuk masuk ke dalamnya dan ambil bagian dengan sukses," ujar pemuda berusia 28 tahun itu. "Tidak pernah menyerah sepanjang waktu dan menyelesaikan seluruh misi."
Bagian terberat dari tes ini, kata Fournier, kemungkinan besar justru detail kecil dalam kehidupan sehari-hari yang tidak diduga sebelumnya. "Memang lebih mudah mempersiapkan diri dan berlatih melakukan hal-hal yang Anda perkirakan akan terjadi. Tapi, jika sesuatu yang tidak Anda harapkan terjadi, Anda tidak akan siap menghadapinya," kata pilot Prancis itu.Fournier dan Knickel terpilih sebagai peserta simulasi dari Eropa setelah mengungguli dua kandidat lainnya, Cedric Mabilotte, 34 tahun, dosen di French National Scientific Research Centre, dan Arc'hanmael Gaillard, insinyur elektronik dari Prancis berusia 32 tahun. Baik Mabilotte maupun Gaillard tetap dipersiapkan sebagai tim cadangan untuk menggantikan awak lainnya jika diperlukan.
TJANDRA DEWI | ESA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

38 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?


Foldscope, Bagaimana Penemuan dan Fungsi Mikroskop Mini Berbahan Kertas Itu?

14 Juni 2022

Foldscope. Foldscope.com
Foldscope, Bagaimana Penemuan dan Fungsi Mikroskop Mini Berbahan Kertas Itu?

Mikroskop mini atau foldscope walaupun sederhana sama fungsinya untuk kebutuhan sains


Uji DNA Pastikan Kura-kura Galapagos Pulau Fernandina Belum Punah

12 Juni 2022

Fernanda, kura kura raksasa Fernandina di Kepulauan Galapagos yang masih hidup Foto : newscientist.com
Uji DNA Pastikan Kura-kura Galapagos Pulau Fernandina Belum Punah

Kura-kura Galapagos dari pulau yang sama ditemukan pada 1906. Selama ini ternyata masih ada yang bertahan.


Indonesia Tambah 6 Begonia Jenis Baru, Ada yang Potensial Tanaman Hias

19 Januari 2022

Begonia perunggufolia. Dok. BRIN
Indonesia Tambah 6 Begonia Jenis Baru, Ada yang Potensial Tanaman Hias

Peneliti BRIN berhasil menemukan 6 Begonia jenis baru endemik Sumatera. Dari yang bertulang daun mirip sarang laba-laba sampai daun warna perunggu.