Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyandang Tunadaksa, Umar Lulus S2 Unair Tercepat dengan Beasiswa LPDP

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Umar Syahroni saat wisuda S2 di Universitas Airlangga. (Dokumen Pribadi)
Umar Syahroni saat wisuda S2 di Universitas Airlangga. (Dokumen Pribadi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Umar Syahroni, penyandang tunadaksa yang mendapatkan Beasiswa Afirmasi Penyandang Disabilitas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berhasil merampungkan S2 dalam waktu singkat di Universitas Airlangga (Unair). 

Umar menceritakan bahwa dirinya lahir dalam keadaan tunadaksa pada kedua tangannya. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang baginya, meskipun kondisi fisik tersebut membuatnya sering dihina dan di-bully.

“Terlahir dengan kondisi fisik yang berbeda menjadikan saya sering diremehkan serta kerap dihina dan dianggap tidak bisa apa-apa. Hal tersebut menjadi pecut dan menjadikan saya pantang menyerah," ucapnya

Umar mengatakan ia mulai terbiasa dengan bully dari teman atau orang asing. Hanya saja ia akan sangat sedih jika orang tuanya menangis karena tahu anaknya di-bully. Ia pun menceritakan Salah satu pengalaman pahitnya.

“Ketika itu saya bersama ibu saya berjalan tiba-tiba ada motor berhenti dan seseorang mengatakan 'Takuuut takuuut ada setan!' Sontak Mama saya menangis, itu merupakan hari terburuk dalam hidup saya," ujarnya.

Piawai dalam Public Speaking dan Tari Tradisional 

Umar menempuh pendidikan S1 di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya jurusan Komunikasi, saat itu ia mulai menyadari kepiawaiannya dalam ilmu komunikasi. “Saya menyadari bahwa Ilmu Komunikasi merupakan passion saya dan terbukti saat S1 saya jadi lulusan terbaik.”

Berbagai pencapaian luar biasa yang di raih Umar, di antaranya menjadi lulusan tercepat saat mengambil master komunikasi. “Sebagai lulusan tercepat, saya diberi kesempatan mempresentasikan tesis dalam Graduate Communication Forum bersama the University of Santo Tomas, Filipina.”

Ia juga sering dipercaya untuk membawa acara sebagai MC, moderator, bahkan sebagai pembicara acara besar, seperti saat ia dipercaya sebagai moderator pada beberapa webinar bilingual yang diadakan Departemen Komunikasi Unair.

Berbekal kompetensi dan pengalaman praktisnya, ia pun terpilih menjadi salah satu pemenang ICON PR (Public Relations) Indonesia 2020.

Lebih lancet, ia juga fokus terhadap inklusivitas penyandang disabilitas, dan ia berhasil menyisihkan 6.553 peserta dan lolos seleksi mewakili Indonesia bersama 500 peserta lainnya dari 120 negara dalam program United People Global (UPG) Sustainability Leadership 2022. Program tersebut diinisiasi oleh United People Global, sebuah NGO berbasis di Geneva, Swiss yang berfokus pada SDGs. 

“Saya menjalani kelas daring pada Maret-Juni dan setelah serangkaian kegiatan, saya dinyatakan lulus sebagai Certified Sustainability Leader.” Ucapnya.

Ia menghabiskan masa kecilnya hingga usia 19 tahun di kota Jeddah, Saudi Arabia lantaran orang tuanya merupakan TKI di sana. Hal itu membuatnya fasih berbahasa arab dan juga bahasa inggris. 

Selain menekuni bidang public speaking dan juga isu inklusivitas, Umar memiliki ketertarikan dalam dunia tari tradisional. Ia bercerita bahwa ia dulu bersekolah di Sekolah Indonesia Jeddah yang menggunakan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan di bawah naungan Konsulat Jendral RI di Jeddah. Saat itu sering ada pentas seni dan budaya, Umar mulai mengikuti lomba tari kreasi saat lomba akhir semester dan memenangkan juara.

“Dari situ kami dipercaya untuk menarikan Tari Rancak asal Sumatra Barat saat perpisahan sekolah di hadapan Bapak Konjen dan para tamu undangan," ujarnya.

Sejak saat itu, ia dan sahabatnya di kelas 2 SMP  membuat sanggar di sekolah. Ia melatih beberapa adik kelas. Mereka tampil di pentas sekolah maupun pentas kebudayaan di Konjen RI Jeddah. Saat berkuliah, Ia bergabung dengan UKM Tari di Untag Surabaya dan dipercaya sebagai koreografer tari tradisional. “Jiwa tari selalu mengalir dalam diri saya.” katanya.

Impian dan Harapan Umar

Berbagai tantangan berat umar lalui dalam mengejar impiannya, salah satunya adalah untuk terus berpikir positif dalam setiap langkah dan pengambilan keputusan.

“Sebagai penyintas bully di masa lalu, masih ada sisa trauma di diri saya. Oleh karena itu tantangan terbesar yang harus terus saya lalui adalah terus berpikir positif,” ucapnya 

Ia bermimpi untuk menjadi Guru Besar suatu saat nanti untuk membuktikan bahwa penyandang disabilitas punya kesempatan yang sama. 

“Untuk mencapai hal tersebut, saya berharap bisa melanjutkan studi ke jenjang S3 di luar negeri dan mengabdi sebagai dosen yang terus mengajarkan toleransi dan inklusivitas,” tuturnya 

Ia berharap agar Indonesia dapat inklusif bagi 30 juta lebih penyandang disabilitas. Menurutnya, Penyandang disabilitas merupakan bagian integral dari keberagaman Indonesia.

Umar juga berbagi semangat kepada rekan-rekan penyandang disabilitas. “keadaan fisik dan mental kita boleh berbeda tapi hak dan kewajiban kita sama. Mari keluar dari zona nyaman dan aktualisasi diri untuk membuktikan bahwa kita setara,” tutupnya.

Umar berhasil membuktikan dengan keterbatasannya ia tetap mampu dan terus berupaya mengejar impiannya.

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Baca:
Perjuangan Katherine, Mahasiswa Unair yang Lulus dengan Gelar Ganda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

1 hari lalu

Roy Novri Ramadhan, wisudawan berprestasi Fakultas Kedokteran. Foto: dok pribadi
Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

Kisah dari FK Unair. Roy Novri Ramadhan merasakan susahnya masuk kedokteran, tapi begitu diterima langsung jadi mahasiswa berprestasi.


Jokowi Nilai Kotak Kosong Bagian dari Demokrasi, Ini Kata Pengamat dari Unair

1 hari lalu

Ilustrasi kotak kosong. Shutterstock
Jokowi Nilai Kotak Kosong Bagian dari Demokrasi, Ini Kata Pengamat dari Unair

Menurut Jokowi, kotak kosong adalah bagian dari demokrasi di masyarakat. Namun, pengamat Unair menyebutnya sebagai erosi demokrasi.


Cerita Mahasiswa Kedokteran Hewan Menangi Duta Pustaka dan Buku Ina-Pet Pals

2 hari lalu

Rafael Azkal Vellano, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), berhasil menjadi pemenang di ajang Duta Pustaka Jawa Timur 2024. dok istimewa
Cerita Mahasiswa Kedokteran Hewan Menangi Duta Pustaka dan Buku Ina-Pet Pals

Rafael Azkal Vellano, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), berhasil memenangi ajang Duta Pustaka Jawa Timur 2024


Unair Siap Bantu Kemenkes Tindak Laporan Perundungan di Pendidikan Kedokteran

2 hari lalu

Kampus Universitas Airlangga Surabaya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Unair Siap Bantu Kemenkes Tindak Laporan Perundungan di Pendidikan Kedokteran

Unair tidak segan memberikan sanksi dan hukuman yang setimpal kepada pelaku perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran.


Mahasiswa Unair Gagas Implan Gigi Berteknologi AI dan AR, Menangkan Kompetisi Global

5 hari lalu

Tim mahasiswa Kedokteran Gigi Unair menjuarai kompetisi Dentistry Scientific Festival ke-15 di Universitas Brawijaya (Dok. Beranda Unair)
Mahasiswa Unair Gagas Implan Gigi Berteknologi AI dan AR, Menangkan Kompetisi Global

Mahasiswa Kedokteran Gigi Unair menjuarai salah satu kategori Dentistry Scientific Festival ke-15, lewat proyek inovasi implan gigi.


Kata Pengamat Politik Unair soal PDIP Batal Mengusung Anies Baswedan

6 hari lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Kata Pengamat Politik Unair soal PDIP Batal Mengusung Anies Baswedan

PDIP tidak jadi mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dilandasi oleh masa lalu saat Pilgub Jakarta 2017.


Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

6 hari lalu

Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, saat menyampaikan orasi di acara peringatan HAPPI 2024 di FISIP Unair, Sabtu, 31 Agustus 2024. Tempo/Myesha Fatina Rachman
Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

Penghormatan yang layak belum diberikan Unair kepada dua mahasiswa Unair korban penculikan, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.


Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid soal Monumen Korban Penghilangan Paksa: Penting untuk Menjaga Ingatan Kolektif

7 hari lalu

Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997.  Foto: dok Ikohi
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid soal Monumen Korban Penghilangan Paksa: Penting untuk Menjaga Ingatan Kolektif

Hilmar Farid mengatakan mengabadikan perjuangan hak asasi manusia (HAM) melalui monumen adalah cara penting untuk menjaga ingatan kolektif.


Peringatan Hari Anti-Penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Usman Hamid: Perjuangan ke Depan Makin Berat

7 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid (kanan pegang gitar) dalam acara peringatan Hari Anti-penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Surabaya, Sabtu, 31 Agustus 2024. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Peringatan Hari Anti-Penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Usman Hamid: Perjuangan ke Depan Makin Berat

Usman Hamid melihat perjuangan mencari keadilan atas kasus penghilangan paksa 13 aktivis prodemokrasi pada 1998 ke depan makin berat.


Erina Gudono Kuliah di UPenn Bukan Pakai Beasiswa LPDP

10 hari lalu

Tangkapan layar dari video pendek yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Petugas tampak membawa sejumlah tas-tas belanjaan mewah tanpa melewati pemeriksaan Bea Cukai. (Sumber: Twitter)
Erina Gudono Kuliah di UPenn Bukan Pakai Beasiswa LPDP

Mantu Presiden Jokowi, Erina Gudono, mendapatkan beasiswa S2 di University of Pennsylvania alias UPenn, Amerka Serikat. Ia mendapatkan beasiswa parsial.