Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Penulis Buku Mencintai Munir yang juga istri dari aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati menunjukan Buku Mencintai Munir saat peluncurannya di Jakarta, Rabu, 14 September 2022. Buku Mencintai Munir merupakan rekaman tentang jalan hidup Suciwati bersama Munir hingga perjuangan Suciwati dalam menguak tabir pembunuhan suaminya serta kegigihan almarhum Munir dalam memperjuangkan penegakan prinsip HAM di Indonesia. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Penulis Buku Mencintai Munir yang juga istri dari aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati menunjukan Buku Mencintai Munir saat peluncurannya di Jakarta, Rabu, 14 September 2022. Buku Mencintai Munir merupakan rekaman tentang jalan hidup Suciwati bersama Munir hingga perjuangan Suciwati dalam menguak tabir pembunuhan suaminya serta kegigihan almarhum Munir dalam memperjuangkan penegakan prinsip HAM di Indonesia. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istri akvitis hak asasi manusia (HAM) Munir, Suciwati, merilis buku berjudul "Mencintai Munir". Buku setebal 372 halaman ini diluncurkan pada September lalu. Perilisan buku ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan kematian Munir Said Thalib 18 tahun lalu.

Pengurus Perkumpulan Praxis, Wilson, mengatakan bahwa dalam buku tersebut pembaca akan lebih memahami perjuangan dan kehidupan personal Munir dari kacamata Suciwati. Di balik semua peristiwa yang menjadi jejak langkah Munir, ada dukungan, perdebatan, dan diskusi dengan Suciwati.

Saat hendak mendirikan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Suciwati termasuk orang pertama yang diajak berdiskusi tentang idenya tersebut. Pada pembentukan inilah Munir menyadari bahwa risiko tertinggi menghadapi para jenderal militer adalah kematian.

Risiko ini disampaikan kepada Suciwati. “Kalau risiko orang hidup (adalah) mati, mau nggak ngapa-ngapain bakal juga mati. Berjuang melakukan sesuatu yang berguna, mati juga. Aku hanya akan selalu ada untuk mendukungmu,” ujar suciwati (Halaman 58).

Dalam buku tersebut, kata Wilson, juga dikisahkan sosok lain Munir yang panik menjelang kelahiran anaknya, Allende. "Inilah Munir yang  berbeda dari Munir yang kita kenal selalu tenang menghadapi teror dan intimidasi aparat negara. Suciwati menunjukkan bahwa Munir juga manusia biasa yang bisa cemas, gugup, kecewa, sedih, kesal, romantis dan hal-hal manusiawi di balik perjuangannya menegakkan HAM dan demokrasi," tutur Wilson dalam rilis yang diterima Tempo pada Ahad, 9 Oktober 2022.

Buku yang diterbitkan Yayasan Museum HAM Munir ini menceritakan ketika Munir mengendarai mobil tuanya menuju rumah sakit dengan gelisah. Di tengah perjalanan, pintu perlintasan kereta ditutup karena kereta akan lewat. Munir turun dari mobil  meminta petugas pintu kereta membuka pintu perlintasan. Petugas pintu kereta menolak.

Di dalam mobil, Suciwati kaget melihat tindakan Munir. Munir meminta Suciwati untuk bersabar. Peristiwa kelahiran Allende membuat Munir stres dan sangat tegang. “Lebih seram dibandingkan menghadapi para penjahat HAM yang notabene pelakunya adalah para jenderal militer,” ujar Munir seperti dituliskan di halaman 69.

Wilson mengatakan, di balik dukungan kepada semua aktivitas Munir, ada keresahan dari Suciwati atas kerja-kerja Munir yang banyak berhadapan dengan aparat negara. Suciwati mengaku kadang mengalami ketegangan dan stres.

Berbagai kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia selalu melibatkan Munir sebagai pembela para korban, menghadapi para pelaku yang sebagian besar adalah TNI. Dengan jejak rekam seperti ini, kata Wilson, wajar bila ada orang-orang konservatif dalam kekuasaan yang tidak suka dan berpikiran sempit untuk menyingkirkan Munir dengan berbagai cara.

Hal itu juga tertuang dalam buku tersebut. Tim Pencari Fakta kematian Munir menemukan dokumen empat skenario pembunuhan Munir. Pertama, akan dibunuh saat di dalam mobil. Kedua, dibunuh memakai santet dan teluh. Ketiga, dibunuh dengan memasukkan racun ke makanan. Keempat adalah meracun Munir di pesawat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari empat skenario tersebut, akhirnya skenario keempat yang berhasil dijalankan dalam penerbangan Pesawat Garuda GA 974 pada 6 September 2004 malam. Pesawat transit di Bandara Changi Singapura lalu melanjutkan penerbangan menuju Schipol di Amsterdam, Belanda.

Pollycarpus berada dalam pesawat yang sama karena mendapat surat tugas sebagai Aviation Security yang ditandatangani oleh Direktur Garuda Indra Setiawan. Munir wafat di pesawat pada 7 September 2004, dua jam sebelum mendarat di Amsterdam. Hasil otopsi di Belanda menemukan racun Arsenik dengan dosis tinggi yang bisa membunuh seekor gajah menjadi penyebab kematian Munir.  

Pollycarpus  sebagai pelaku lapangan lalu dijadikan tersangka utama, namun para pelaku utama yang menjadi dalang luput dari jerat hukum.  

Wilson mengatakan sampai hari ini Suciwati tidak pernah berhenti menuntut keadilan bagi Munir dan seluruh korban kejahatan HAM di Indonesia. Suciwati bertransformasi menjadi pembela HAM. Melawan semua ketidakadilan seperti yang selalu ia teriakkan dalam Aksi Kamisan. "Jangan diam, LAWAN!".

Buku Mencintai Munir, kata Wilson, adalah sebuah fakta dan kesaksian personal dari orang paling dekat dan dicintai Munir. Melalui buku ini, Wilson mengatakan Munir dan Suciwati menjadi teladan karena secara konsisten memperjuangkan cinta sejalan dengan perjuangan menegakkan HAM dan demokrasi.

"Buku ini sebaiknya dibaca oleh para istri dan keluarga para aktor utama dan komplotan yang membunuh Munir, agar paham arti kehilangan orang yang dicintai karena dibunuh oleh para suami mereka. Buku ini juga harus dibaca para istri dan keluarga anggota majelis hakim supaya memahami hukum yang tidak adil dari para suami mereka," ujarnya.

Buku tersebut, kata dia, layak dibaca sebagai sebuah pesan untuk melawan lupa dan terus memperjuangkan keadilan dan demokrasi. "Dengan cara itu kita terus mencintai Munir."

Baca juga: Peneliti Temuka Satwa Langka Burung Paruh Katak di Pulau Curiak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Jokowi Tidak akan Batalkan Proyek Rempang Eco-City

2 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers usai rapat terbatas kabinet Presiden Joko Widodo soal proyek Rempang pada Senin, 25 September 2023, di Istan Merdeka, Jakarta. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pemerintah Jokowi Tidak akan Batalkan Proyek Rempang Eco-City

Menteri Bahlil menyampaikan pemerintahan Jokowi akan terus melanjutkan proyek Rempang Eco-City meski ada penolakan warga yang direlokasi.


Sokong Prabowo di Pilpres, Budiman Sudjatmiko Klaim Sebagian Besar Aktivis Mendukungnya

4 hari lalu

Budiman Sudjatmiko, pendukung Prabowo Subianto, bakal calon presiden di Pemilu 2024, membicarakan tipe pemimpin Indonesia di masa depan dalam diskusi
Sokong Prabowo di Pilpres, Budiman Sudjatmiko Klaim Sebagian Besar Aktivis Mendukungnya

Budiman Sudjatmiko, menampik bahwa rekan sesama aktivis Reformasi 1998 tak memberikan dukungan setelah menyatakan bakal menyokong Prabowo


Begini Tanggapan Budiman Sudjatmiko soal Isu Pelanggaran HAM Prabowo di Masa Lalu

4 hari lalu

Budiman Sudjatmiko, pendukung Prabowo Subianto, bakal calon presiden di Pemilu 2024, membicarakan tipe pemimpin Indonesia di masa depan dalam diskusi
Begini Tanggapan Budiman Sudjatmiko soal Isu Pelanggaran HAM Prabowo di Masa Lalu

Menurut Budiman Sudjatmiko, Prabowo adalah menteri yang mendukung penyelesaian kasus hak asasi manusia.


Poster dan Mural Munir Muncul di Film Hati Suhita dan Hello Ghost, Begini Respons Suciwati Istri Pejuang HAM Itu

5 hari lalu

Adegan film Hati Suhita. Facebook/Suci Wati
Poster dan Mural Munir Muncul di Film Hati Suhita dan Hello Ghost, Begini Respons Suciwati Istri Pejuang HAM Itu

Suciwati, istri pejuang HAM Munir memberi respons poster dan mural wajah suaminya tampil di film Hello Ghost dan Hati Suhita. Saat adegan apa?


KontraS Sebut Kebijakan Jokowi Tak Sejalan Dengan Janji Politiknya 4 Tahun Lalu

5 hari lalu

Presiden Jokowi (kanan) didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) meninjau pembibitan tanaman di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis, 21 September 2023. Presiden meninjau langsung perkembangan pembibitan 38 jenis bibit tanaman yang nantinya untuk mendukung penghijauan di Ibu Kota Nusantara (IKN). ANTARA/Sigid Kurniawan
KontraS Sebut Kebijakan Jokowi Tak Sejalan Dengan Janji Politiknya 4 Tahun Lalu

KontraS menyatakan kebijakan Jokowi soal PSN tak sejalan dengan janji politiknya 4 tahun lalu.


Komnas HAM ke Rempang, Temukan Selongsong Peluru Gas Air Mata di Atap Sekolah

10 hari lalu

Selongsong peluru gas air mata yang ditemukan Komnas HAM di atas atap SDN 24 Galang, Pulau Rempang, Kota Batam. Foto Istimewa
Komnas HAM ke Rempang, Temukan Selongsong Peluru Gas Air Mata di Atap Sekolah

Meskipun kejadian sudah berlangsung 10 hari yang lalu, Komnas HAM saat berkunjung ke sekolah masih menemukan adanya selongsong peluru gas air mata.


39 Tahun Berlalu, Tragedi Tanjung Priok Masih Menyisakan Luka Bagi Keluarga dan Korban

14 hari lalu

Usman Hamid
39 Tahun Berlalu, Tragedi Tanjung Priok Masih Menyisakan Luka Bagi Keluarga dan Korban

Tragedi Tanjung Priok juga tidak masuk dalam daftar 12 peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu, yang diakui dan disesalkan oleh Presiden Jokowi.


KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

19 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan Munir Said Thalib  sudah 19 tahun berlalu, namun masih mengundang tanda tanya besar, mengapa dalang pembunuhnya masih belum juga ditangkap dan diadili. TEMPO/Subekti.
KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

KASUM mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membuka dokumen laporan Tim Pencari Fakta atau TPF Munir.


Budiman Sudjatmiko Klaim Dukungannya ke Prabowo Dimaklumi Sebagian Aktivis HAM

35 hari lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menyambut Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko di rumah Kertanegara, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023. Budiman Sudjatmiko menyambangi Prabowo Subianto untuk bersilahturahmi dan diskusi kebangsaan. Menurutnya diskusi tersebut juga untuk menggali pemikiran Prabowo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budiman Sudjatmiko Klaim Dukungannya ke Prabowo Dimaklumi Sebagian Aktivis HAM

Budiman Sudjatmiko mengatakan langkahnya mendukung Bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto telah didiskusikan dengan para aktivis korban penculikan.


AS Sanksi 100 Pejabat Kota Nikaragua atas Pelanggaran HAM

38 hari lalu

Seorang wanita meninggalkan Jesuit Central American University (UCA) di Managua, Nikaragua 16 Agustus 2023. REUTERS/Stringer/File
AS Sanksi 100 Pejabat Kota Nikaragua atas Pelanggaran HAM

Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi kepada 100 pejabat kota Nikaragua yang dituduh berpartisipasi dalam pelanggaran hak asasi manusia.