Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolaborasi Mahasiswa Ciptakan Aplikasi Kampanye Lingkungan Berinsentif EcoSense

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan, Kenrick Tandrian dan Kenji Marwies, terlibat menciptakan  aplikasi EcoSense, sarana kampanye lingkungan berinsentif yang diklaim pertama di Indonesia. Istimewa
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan, Kenrick Tandrian dan Kenji Marwies, terlibat menciptakan aplikasi EcoSense, sarana kampanye lingkungan berinsentif yang diklaim pertama di Indonesia. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan, Kenrick Tandrian dan Kenji Marwies, berkolaborasi dengan mahasiswa dari kampus lain membuat aplikasi kampanye lingkungan berinsentif pertama di Indonesia. Kolaborasi dijalin di Bangkit Academy 2022, program Kampus Merdeka–Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berkolaborasi dengan Google, GoTo, Traveloka.

EcoSense, nama aplikasi itu, merupakan hasil dari proyek akhir berbasis produk (product-based capstone project) yang dikerjakan secara kolaborasi oleh Kenrick dan Kenji bersama Darren Ngoh (UI), Mirsa Salsabila (UI), Deddy Romnan Rumapea (UNJA), dan Rivano Ardiyan Taufiq Kurniawan (UPNVY). Mereka merancangnya sebagai sebuah socio-startup (startup yang bergerak di bidang sosial) yang berfokus pada pengadaan kampanye lingkungan berinsentif dilengkapi  tagline “Save Earth, Save Lives!”. 

Baca juga: 13 Ribu Profesional Ikut Program Praktisi Mengajar 2022 Kemendikbudristek

"Kami berharap EcoSense dapat menjadi tempat untuk masyarakat bersama-sama melindungi Bumi dengan melakukan hal-hal kecil yang positif yang dapat dilakukan oleh semua orang, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup kita bersama," ujar Kenrick dalam keterangan tertulis yang dibagikan UPH pada Senin 10 Oktober 2022. 

Kenrick mengungkapkan, berdasarkan penelitian, lebih dari 95 persen aktivitas manusia selama 50 tahun terakhir telah meningkatkan suhu planet Bumi. Jika tidak melakukan aksi korektif suhu, dia menambahkan, suhu akan mengalami kenaikan 11 derajat lagi. Menurut mahasiswa angkatan 2019 ini, latar belakang itu yang mendasari pembuatan aplikasi mobile dan web EcoSense.

"EcoSense hadir untuk menjembatani para penggiat lingkungan dengan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan lingkungan dan membantu mereka dalam menerapkan gaya hidup hijau,” katanya. 

EcoSense menawarkan dua fitur utama yaitu kampanye lingkungan tergamifikasi dan deteksi penyakit tanaman. ‘Kampanye Lingkungan Tergamifikasi’ merupakan fitur di mana pengguna bisa mengikuti kampanye lingkungan, lalu mendapatkan experience points berupa EcoPoints setelah menyelesaikan kampanye.

Nantinya, pengguna dapat mengumpulkan EcoPoints dan menukarkannya dengan berbagai rewards menarik, seperti voucher belanja, saldo elektronik, atau bisa juga berdonasi. 

‘Deteksi Penyakit Tanaman’ merupakan fitur untuk mendapatkan informasi mengenai jenis penyakit, cara mengatasi dan mencegah penyakit itu hanya dengan mengambil foto daun tanaman. Pengguna juga dapat menyimpan hasil deteksi tersebut dan melihat kembali nanti. Hasil itu berupa nama penyakit, confidence percentage, gejala, cara penanganan, dan cara pencegahan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nantinya, EcoSense akan mentransformasi prototipe aplikasi menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan kepada user atau masyarakat. Prosesnya di bawah bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit. 

Bagi Kenrick dan Kenji, keterlibatan mengembangkan EcoSense  tidak lepas dari pendidikan yang mereka tempuh selama di UPH. Menurut Kenji, mahasiswa UPH sudah dibiasakan untuk mengasah skill dan kreativitas untuk mengembangkan ide-ide bisnis yang inovatif. 

Dia mengungkapkan, EcoSense melalui serangkaian proses seleksi, meliputi peer review dan judging session. Sebelum kemudian lulus menjadi salah satu dari Top 15 Product-Based Capstone Project dari 433 proyek yang bersaing.

Google meluncurkan edisi baru dari Bangkit, program pengembangan karier yang dirancang melalui kemitraan dengan Dirjen Dikti Kemendikbud, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.

EcoSense juga berkesempatan memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar Rp 140 juta dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) di Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek 

Okky Putra Barus, dosen pembimbing dan Ketua Program Studi Sistem Informasi UPH Kampus Medan mendukung penuh dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Selain itu, prodi juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengangkat dan menyempurnakan karya atau project yang mereka hasilkan menjadi sebuah karya tugas akhir. 

  


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

2 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


UI Sabet Penghargaan Peserta MBKM Terbesar, 13.078 Mahasiswa Ikuti Program

2 hari lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
UI Sabet Penghargaan Peserta MBKM Terbesar, 13.078 Mahasiswa Ikuti Program

Tercatat sebanyak 13.078 mahasiswa UI telah mengikuti beragam program MBKM.


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Benarkah Peserta dan Joki UTBK Tak Bisa Dipidana?

2 hari lalu

Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Benarkah Peserta dan Joki UTBK Tak Bisa Dipidana?

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 30 Mei 2023, dipuncaki artikel kasus peserta UTBK 2023 yang menggunakan jasa joki.


Tekan Imigrasi, Inggris Batasi Mahasiswa Asing yang Bawa Keluarga

3 hari lalu

Jam Big Ben di Inggris. Sumber: Reuters
Tekan Imigrasi, Inggris Batasi Mahasiswa Asing yang Bawa Keluarga

Mahasiswa internasional akan dibatasi membawa keluarganya selama studi di Inggris dalam upaya pemerintah menurunkan imigrasi.


Ganjar Pranowo Ajak Hipmi Dampingi Startup dan Enterpreneur Baru: Kita Butuh 14 Persen Pengusaha Muda

4 hari lalu

Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menyapa mahasiswa saat hadiri pameran foto peringatan 25 tahun revormasi di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta, Sabtu, 13 Mei 2023. Pada kunjungan pameran foto 25 tahun revormasi Ganjar Pranowo menyinggung masalah korupsi yang tak kunjung tuntas, pelanggar HAM, hingga berpenguasa tidak boleh terlalu lama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Ajak Hipmi Dampingi Startup dan Enterpreneur Baru: Kita Butuh 14 Persen Pengusaha Muda

Ganjar Pranowo mengajak anggota Hipmi mendampingi wirausaha muda dan perusahaan rintisan atau startup untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


Pidato Kelulusannya Viral, Ini Sosok Mahasiswa Asal NTB yang Raih Gelar Doktor di Amerika Serikat

4 hari lalu

Ahmad Munjizun. Instagram
Pidato Kelulusannya Viral, Ini Sosok Mahasiswa Asal NTB yang Raih Gelar Doktor di Amerika Serikat

Mahasiswa S3 jurusan ilmu sains hewan di North Carolina State University, Amerika Serikat tak menyangka bisa meraih gelar doktor.


Sukses Menghadapi Sidang Skripsi, Berikut Panduannya

7 hari lalu

Ilustrasi- Suasana mahasiswa berkonsultasi tentang skripsi kepada pembimbingnya di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Februari 2006. [TEMPO/ Nickmatulhuda; Digital Image; 20060201]
Sukses Menghadapi Sidang Skripsi, Berikut Panduannya

Persiapan yang matang sebelum menghadapi ujian skripsi sangat penting agar mahasiswa dapat tampil maksimal dan mencapai hasil yang diharapkan


Buntut BEM UI Kritik Jokowi, dari Dipanggil Rektorat hingga Akun Medsos dan Pengurus Diretas

7 hari lalu

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menyampaikan orasi saat menggelar konferensi pers di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Ahad, 26 Maret 2023. Dalam kegiatan tersebut sejumlah organisasi pelajar pemuda mahasiswa, aliansi buruh, dan gerakan Rakyat menuntut Presiden dan DPR Batalkan UU Cipta Kerja Inkonstitusional. TEMPO/M Taufan Rengganis
Buntut BEM UI Kritik Jokowi, dari Dipanggil Rektorat hingga Akun Medsos dan Pengurus Diretas

Akun Twitter BEM UI diretas setelah unggah kritikan kepada pemerintah "Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat". Sebelumnya pernah dipanggil rektorat.


Sederet Kritik BEM UI kepada Pemerintahan Jokowi, Terakhir Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat

7 hari lalu

Unggahan akun Twitter BEM UI: Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat. Instagram
Sederet Kritik BEM UI kepada Pemerintahan Jokowi, Terakhir Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat

BEM UI beberap akali lontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Terakhir, mereka menilai Kepala Negara tak netral dalam Pilpres 2024.


Program Wirausaha Merdeka Dibuka hingga Juni 2023, Mahasiswa Segera Daftar

7 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Program Wirausaha Merdeka Dibuka hingga Juni 2023, Mahasiswa Segera Daftar

Program Wirausaha Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program kewirausahaan selama satu semester.