Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wilayah Jabodetabek Alami Hujan Es, Ini Penyebab Hujan Es di Daerah Tropis

image-gnews
Ilustrasi hujan es. euronews.com
Ilustrasi hujan es. euronews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari lalu, di sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dikabarkan kena guyur hujan es disertai angin kencang serta petir sambung menyambung. Lantas, mengapa hujan es terjadi di Indonesia yang beriklim tropis? Apa penyebabnya?

Mengutip nssl.noaa.gov, fenomena hujan es merupakan bentuk proses pengendapan air menjadi sebelum jatuh ke tanah. Proses endapan ini terjadi saat badai petir dengan massa air yang lebih berat dibandingkan tetesan air biasa. es dapat terjadi di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Dilansir sciencedirect.com, hujan es memiliki ukuran dengan diameter 2 sentimeter atau lebih dan kepadatan 5 persen, sisanya adalah udara. Hal inilah yang menyebabkan hujan es mudah meleleh.

Baca: Cuaca Ekstrem Landa Kota Depok Minggu Sore, Hujan Es hingga Pohon Tumbang di Banyak Tempat

Hujan Es di Daerah Tropis

Dikutip lingkungan.itats.ac.id, biasanya hujan es terjadi bersamaan dengan terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Durasi hujan es terjadi cenderung lebih singkat. Apabila dicermati, sebelum terjadi hujan es, suhu akan mengalami perubahan secara drastis sebelum turun hujan, misalnya dari suhu panas menuju ke dingin secara tiba-tiba.

Umumnya, hujan es terjadi di daerah yang beriklim sedang, tetapi tidak menutup kemungkinan hujan es. Fenomena ini pun dapat terjadi karena faktor-faktor penyebabnya, seperti:

1. Energi potensial di udara;

2. Kelembapan udara yang cukup tinggi;

3. Udara yang lembap tersebut berada di bawah udara kering.

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai kelembapan udara cukup tinggi sehingga berpotensi mengalami hujan es layaknya negara-negara beriklim sedang. Energi potensial di udara yang menjadi penyebab hujan es di negara tropis berasal dari Samudera Pasifik yang bertemu dengan hembusan hembusan angin gunung dan angin Benua Asia yang memiliki suhu yang tidak jauh berbeda.

Meskipun demikian, hujan es yang terjadi di Indonesia tidak berbahaya karena ukuran hujan es di negara tropis cenderung kecil sebesar kristal. Bongkahan kecil saat hujan es berasal dari awan cumulonimbus di daerah beriklim sedang dan tropis. Hal ini membuat hujan es yang jatuh ke tanah agak meleleh. Berbeda dengan hujan es di negara-negara iklim sedang yang berukuran lebih besar sehingga dapat melahirkan kerusakan fisik.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca  juga: Mengapa Hujan Es Bisa Terjadi di Indonesia? Begini Penjelasannya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dampak Perubahan Status Jakarta sebagai Daerah Khusus Jakarta

23 jam lalu

Pengunjung menyaksikan pertunjukan video mapping di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin, 24 April 2023. Pemprov DKI mengadakan pagelaran Monas Week dan Pentas Seni Monas dengan menampilkan berbagai macam pertunjukan di antaranya air mancur menari, video mapping, dan penampilan musik sebagai bentuk hiburan masyarakat pada libur Lebaran. ANTARA/M Risyal Hidayat
Dampak Perubahan Status Jakarta sebagai Daerah Khusus Jakarta

Daerah Khusus Jakarta jadi nama baru DKI Jakarta usai ibu kota pindah ke IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Apa dampaknya?


Honda Buka Dealer Mobil Bekas Bersertifikasi di Tangerang, Catat Lokasinya

1 hari lalu

All New Honda CR-V ditampilkan dalam GIIAS 2023 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis, 10 Agustus 2023. Untuk pertama kalinya juga, Honda CR-V mengusung fitur Honda Connect yang berfungsi menghubungkan mobil dengan aplikasi di smartphone penggunanya. TEMPO/Tony Hartawan
Honda Buka Dealer Mobil Bekas Bersertifikasi di Tangerang, Catat Lokasinya

PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali membuka dealer mobil bekas bersertifikasi, Bintang Used Car di wilayah Cimone, Tangerang.


Bruno Major Ungkap Kesedihan Ditinggal Dua Sahabat dalam Lagu 18

1 hari lalu

Bruno Major. (Foto: Neil Krug)
Bruno Major Ungkap Kesedihan Ditinggal Dua Sahabat dalam Lagu 18

Bruno Major merilis video klip single 18 yang menjadi bagian dari album Columbo


Kapel Cinere Pastikan Ibadah Daring Lagi Penuhi Instruksi Wali Kota Depok

1 hari lalu

Warga Cinere, Depok menggeruduk kapel di salah satu ruko di Jalan Bukit Cinere Raya RT. 12 RW. 03, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok. Foto: Istimewa
Kapel Cinere Pastikan Ibadah Daring Lagi Penuhi Instruksi Wali Kota Depok

Kapel GBI Cinere belum akan menggelar ibadah dengan mengundang jemaatnya datang pada Minggu 24 September 2023.


Sudah Berlangsung sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia

2 hari lalu

Suasana car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu pagi, 27 Agustus 2023.  Data IQAir menunjukkan saat yang sama kualitas udara Jakarta tidak sehat. Tempo/Advist K.
Sudah Berlangsung sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia

Car Free Day yang pertama kali digelar Jakarta pada 2001 mengadopsi konsep dari Belanda dengan tujuan berbeda.


DLH DKI Mau Batasi Alat Ukur Kualitas Udara Swasta, Greenpeace: Pengalihan Isu Polusi

2 hari lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
DLH DKI Mau Batasi Alat Ukur Kualitas Udara Swasta, Greenpeace: Pengalihan Isu Polusi

Dinas Lingkungan Hidup DKI mempersoalkan laporan indeks kualitas udara Jakarta dari pihak swasta yang belum memiliki izin


Inilah 10 Provinsi di Indonesia dengan Jumlah PNS Terbanyak

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan mengubah formulasi pembayaran gaji pensiun PNS atau pegawai negeri sipil dari manfaat pasti atau pay as you go menjadi iuran pasti atau fully funded.
Inilah 10 Provinsi di Indonesia dengan Jumlah PNS Terbanyak

Jumlah PNS di setiap provinsi Indonesia berbeda-beda. Lantas, provinsi mana saja yang memiliki jumlah PNS terbanyak?


Pengunjung Pasar Tanah Abang Tak Lagi Berjubel, Warga: Belanja Lebih Enak

2 hari lalu

Suasana Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2023. Para pedagang mengeluhkan jumlah pengunjung yang menurun beberapa tahun terakhir. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila Novanti
Pengunjung Pasar Tanah Abang Tak Lagi Berjubel, Warga: Belanja Lebih Enak

Merosotnya pengunjung Pasar Tanah Abang memberikan manfaat untuk beberapa warga. Warga justru merasa nyaman berbelanja karena pasar tidak sesak.


Rekonstruksi Pelaku Pencabulan Anak Kandung Tewas Dianiaya Tahanan Lain, Polisi Ungkap Fakta Baru

2 hari lalu

Rekonstruksi penganiayaan yang menewaskan AR, 50 tahun, tahanan kasus pencabulan anak di sel Polres Metro Depok, Kamis, 21 September 2023.  Foto : Humas Polres Metro Depok
Rekonstruksi Pelaku Pencabulan Anak Kandung Tewas Dianiaya Tahanan Lain, Polisi Ungkap Fakta Baru

Penyidik masih mendalami dugaan pungli terhadap pelaku pencabulan anak yang tewas dianiaya di sel tahanan Polres Metro Depok tersebut,


Wali Kota Mohammad Idris Soal Kapel Cinere, Begini Kritik dan Catatan PDIP Depok

2 hari lalu

Warga Cinere, Depok menggeruduk kapel di salah satu ruko di Jalan Bukit Cinere Raya RT. 12 RW. 03, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok. Foto: Istimewa
Wali Kota Mohammad Idris Soal Kapel Cinere, Begini Kritik dan Catatan PDIP Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris menilai apa yang telah terjadi terhadap kapel di Cinere berawal dari miss persepsi. Apa pula kata pengurus kapel?