Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikologi UMM Tangani Ratusan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

image-gnews
Andi Hariyanto, seorang suami yang kehilangan istri dan dua anak angkatnya dalam kerusuhan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, menggendong putranya Gean Putra Hariyanto, di rumahnya di Malang, Provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. Andi, sambil menggendong putranya, saat tribun ditembakan air mata saat terpisah dari istri dan putrinya saat berhasil mendapatkan bantuan medis. REUTERS/Willy Kurniawan
Andi Hariyanto, seorang suami yang kehilangan istri dan dua anak angkatnya dalam kerusuhan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, menggendong putranya Gean Putra Hariyanto, di rumahnya di Malang, Provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. Andi, sambil menggendong putranya, saat tribun ditembakan air mata saat terpisah dari istri dan putrinya saat berhasil mendapatkan bantuan medis. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, MALANG — Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengerahkan 42 dosen dan 32 relawan mahasiswa Psikologi untuk memulihkan trauma para korban yang selamat dari tragedi Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober lalu.

Pelayanan konseling dibuka Psikologi UMM sejak Ahad, 2 Oktober 2022, atau satu hari setelah tragedi dan berlangsung hingga akhir Oktober nanti. Layanan ini dibuka secara hotline dengan menyebar pamflet melalui media sosial untuk menjangkau korban yang membutuhkan pertolongan psikologi.

“Alhamdulillah, hingga Kamis pukul 19 kemarin tertangani 109 orang dan hingga sore ini laporan yang masuk sudah ada 130 korban yang kami tangani bersama stakeholders lain. Jadi bukan hanya psikolog saja yang dilibatkan, pihak lain yang bukan psikolog pun banyak membantu,” kata Dekan Fakultas Psikologi UMM Muhammad Salis Yuniardi kepada Tempo, Jumat, 14 Oktober 2022.

Salis mengatakan Fakultas Psikologi UMM bermitra dengan banyak pihak untuk menolong para korban Kanjuruhan antara lain dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Malang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Pemerintah Kabupaten Malang, perguruan tinggi (Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, dan Universitas Merdeka), Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Save the Children, dan sejumlah koordinator wilayah Aremania (suporter klub Arema).

Di hari-hari pertama pasca-kejadian, layanan psikososial susah masuk ke masyarakat lantaran pelbagai elemen masyarakat masih sibuk mengidentifikasi jenazah dan mengobati korban yang luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit. Pendirian pos koordinasi (posko) layanan psikososial di rumah sakit juga tidak memungkinkan karena hanya akan menambah kepadatan.

“Melihat kondisi itulah kami berusaha menjangkau korban menggunakan layanan hotline, tapi kemudian bentuk layanan dikembangkan lagi sehingga tidak hanya mengandalkan sistem hotline,” kata Salis, Ketua HIMPSI Malang.

Selain mengandalkan nomor hotline (saluran siaga) yang tertera di pamflet, para penyintas dan keluarganya dapat langsung hadir di posko yang dipusatkan di aula Masjid AR Fachruddin lantai dua. Petugas pelayanan juga siap mendatangi rumah korban atau home visit.

“Langkah ketiga yang kami lakukan adalah dengan menerjunkan para relawan ke rumah-rumah korban untuk pendampingan psikososial. Hal ini kami lakukan untuk menjangkau korban lain yang tidak dapat tergapai oleh hotline dan posko,” ujar Salis.

Posko layanan psikososial alias posko trauma support mobility baru bisa dibuat setelah kejadian. Petugas di posko memberikan pendampingan berdasarkan dua klaster, yaitu korban yang mengalami langsung kejadian, serta korban yang berduka akibat wafatnya orang tersayang (grieving).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Salis, mayoritas para korban yang ditangani adalah penyintas dari tragedi Kanjuruhan, seperti suporter, panitia, hingga relawan kesehatan, mulai usia remaja hingga dewasa madya (usia 50 tahun). “Korban terbanyak yang ditangani adalah korban berusia anak atau remaja karena memang diprioritaskan, serta usia dewasa awal dengan kisaran usia 20-30 tahunan," ujarnya.

Mereka mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) pasca-insiden dengan gejala yang variatif, seperti kesulitan tidur dan didera ingatan traumatik. Pada sebagian klien, rasa trauma bisa tertangani melalui satu sesi psychological first aid atau (PFA) dan lanjut konseling, dengan durasi 1 sampai 1,5 jam. Sebagian korban lainnya masih memerlukan layanan lanjutan dan sampai di sini peran keluarga dan komunitas diperlukan untuk memberi dukungan.

Meski layanan psikologi dijadwalkan berlangsung sampai akhir bulan ini, tidak tertutup kemungkinan masa pelayanan diperpanjang sesuai kondisi dan kebutuhan.

ABDI PURMONO

 Baca juga:

Kisah Mahasiswa Kampus Mengajar di SMP Istimewa Lapas Anak Tangerang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

13 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

45 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

45 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

25 Februari 2024

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.


Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

24 Februari 2024

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.


Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

24 Februari 2024

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryatiningsih menjelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua mencegah bullying adalah melatih self control anak.


Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

23 Februari 2024

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

Perbuatan bullying memungkinan dikurangi risikonya atau dicegah tak hanya peran orang tua, tapi juga para guru


Mencegah Bullying Dibutuhkan Peran Orang Tua

23 Februari 2024

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock
Mencegah Bullying Dibutuhkan Peran Orang Tua

Perundungan atau bullying makin disoroti, apalagi baru-baru ini santer dibicarakan kasus bullying di SMA yang melibatkan anak salah satu selebritas