TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim mengaku tak menyangka Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional atau RUU Sisdiknas gagal masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2023. Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat pada pertengahan September lalu menyingkirkan RUU Sisdiknas dari Prolegnas Prioritas 2023.
RUU tersebut juga tidak masuk dalam Prolegnas Perubahan Prioritas 2022. Baleg DPR meminta pemerintah mengkaji ulang draf dan naskah akademik RUU Sisdiknas yang menuai kontroversi. "Mungkin saya sedikit naif. Saya mengira karena begitu banyak bobot positifnya untuk para guru sehingga akan didukung secara politik. Tapi kenyataannya tidak semua orang punya agenda yang sama," ujar Nadiem dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya pada Jumat, 14 Oktober 2022.
Nadiem mengaku begitu naif dan berharap RUU tersebut bisa benar-benar terealisasi. Menurut dia, peluang RUU Sisdiknas untuk masuk dalam Prolegnas Perubahan tahun depan juga tipis. Musababnya, tahun depan sudah menjadi tahapan tahun politik menjelang Pemilu 2024. "Kemungkinan untuk jalan lagi kecil," ujar Nadiem.
Dia mengatakan RUU Sisdiknas yang diusulkan Kementeriannya adalah aturan yang punya dampak besar pada kesejahteraan guru. Lewat RUU Sisdiknas, seluruh guru bisa menerima tunjangan profesi guru (TPG) tanpa harus dibuktikan dengan sertifikasi melalui program pendidikan profesi guru (PPG) yang waktu tunggunya membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun.
Namun, kata dia, banyak narasi negatif yang berkembang sehingga membuat aturan ini seolah tidak pro terhadap kesejahteraan guru. "Saya mencoba menjelaskan kepada organisasi guru juga DPR. Tapi, akhirnya direject," ujarnya.
Baca juga:
Nadiem mengatakan sudah melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Nadiem mengklaim Presiden Jokowi mendukung RUU Sisdiknas. "Sangat (mendukung), makanya Pak Presiden sedih RUU Sisdiknas tak masuk Prolegnas," ujarnya.
Wawancara lengkap dengan Nadiem Makarim bisa Anda baca di Majalah Tempo di sini.
Baca juga:
Cerita Nadiem Ikut Bimbel Matematika dan Keinginannya Hilangkan Diskriminasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.