Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Kirim Gelombang Serangan Drone Kamikaze Buatan Iran, Ini Spesifikasinya

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Deretan Kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone kamikaze buatan Iran, Shahed-136, dalam sebuah video latihan militer. Drone yang berfungsi sebagai loitering munitions diduga dibeli Rusia dari Iran dalam invasinya ke Ukraina. Twitter
Deretan Kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone kamikaze buatan Iran, Shahed-136, dalam sebuah video latihan militer. Drone yang berfungsi sebagai loitering munitions diduga dibeli Rusia dari Iran dalam invasinya ke Ukraina. Twitter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang baru serangan udara mematikan Rusia di Ukraina telah menewaskan lebih dari 25 orang dan melukai lebih dari 100, menurut pihak berwenang di Kyiv, sebagaimana dikutip Al Jazeera, 17 Oktober 2022.

Serangan dimulai pada 10 Oktober lalu menggunakan rudal Rusia serta drone buatan Iran, yang telah menargetkan setidaknya 10 wilayah di seluruh negeri, menurut pihak berwenang Ukraina.

Kawanan pesawat tak berawak yang sarat bahan peledak itu, disebut drone “kamikaze”, menargetkan Kyiv, menewaskan sedikitnya empat orang dan menargetkan fasilitas energi. Angkatan Udara Ukraina mengaku telah menghancurkan setidaknya 37 drone pada hari Senin.

Mengapa disebut drone kamikaze?

Tidak seperti drone yang kembali ke pangkalan setelah rudal diluncurkan, drone kamikaze atau bunuh diri dihancurkan dalam serangan. Kamikaze sendiri merupakan istilah yang digunakan pilot Jepang dalam Perang Dunia II untuk serangan bunun diri dengan menabrak target musuh.

Ukraina mengatakan Rusia mengimpor drone dari Iran, di mana mereka dikenal sebagai Shahed-136, yang dapat diterjemahkan sebagai “yang rela berkorban saat perang”.

Shahed-136 pertama kali muncul dalam perang pada bulan September. Meskipun digambarkan sebagai drone kamikaze, drone itu lebih baik dianggap sebagai rudal jelajah kecil dengan kapasitas destruktif yang relatif terbatas. Meskipun begitu, drone Shahed-136 mampu membawa rudal dan memiliki muatan sekitar 50 kilogram (110 pon). Itu berarti mereka dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan.

Selain memiliki panjang 3,5 meter, Shahed-136 memiliki lebar sayap 2.5 meter, dengan berat 200 kg dan dapat menempuh kecepatan hingga 115 mph. Jarak yang dapat ditempuh hingga 1.550 mil dan menggunakan mesin push-propeller.

Bentuk sayap triangular milik drone tersebut membuat Shahed-136 terlihat seperti setrika. Yang mengejutkan, drone ini tak memiliki kamera dan hanya dipandu dengan menggunakan navigasi satelit. Hal tersebut mengakibatkan Shahed-136 hanya dapat menyerang target jarak dekat yang telah dipantau sebelumnya.

Selain itu, komponen elektronik dan mesinnya berasal dari AliExpress yang masuk ke dalam golongan kelas sipil. Karena hal itu, drone jadi sangat sensitif terhadap sistem perang elektronik. 

Analis pertahanan Al Jazeera Alex Gatopoulos mengatakan amunisi drone tersebut dapat melayang di atas suatu area untuk mengidentifikasi target, sebelum menyelam dan menghancurkannya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan Rusia telah membeli 2.400 drone – jumlah yang terdengar besar, tetapi habis dengan cepat.

Gatopoulos mengatakan drone kamikaze atau Shahed-136 tidak mungkin buatan Rusia karena Moskow telah tertinggal dalam mengembangkan drone taktis kelas bawah, terutama yang bersenjata.

Samir Puri, seorang analis di King's College London, dikutip Al Jazeera, mengatakan bahwa beberapa bentuk perjanjian penjualan kemungkinan telah terjadi antara Moskow dan Teheran.

"Drone ini dibeli dari rak Iran, dipindahkan ke zona perang dan digunakan, saya pikir, sangat banyak sebagai senjata yang akan terus membingungkan pertahanan udara Ukraina dengan menambahkan sesuatu yang lain," kata Puri.

Drone kamikaze harganya jauh lebih murah daripada rudal jelajah, namun biayanya sekitar US$ 20.000 juga tidak bisa disebut murah. “Itu sebenarnya cukup mahal, ketika Anda memikirkan fakta bahwa mereka (Shahed-136) adalah senjata sekali pakai.” ucapnya. 

ZAHRANI JATI HIDAYAH | AL JAZEERA | THE GUARDIAN

Baca:
TNI AL Punya Drone ScanEagle, ini Spesifikasi dan Kecanggihannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hongaria Waswas Ukraina Gabung NATO Bisa Pecah Perang Dunia III

1 jam lalu

NATO atau North Atlantic Treaty Organization. shutterstock.com
Hongaria Waswas Ukraina Gabung NATO Bisa Pecah Perang Dunia III

Menteri Luar Negeri Hongaria memperingatkan masuknya Ukriana ke dalam NATO bisa memicu Perang Dunia III.


Konflik Rusia-Ukraina Masih Panas, NATO akan Mulai Latihan Senjata Nuklir Tahunan Pekan Depan

11 jam lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Yves Herman
Konflik Rusia-Ukraina Masih Panas, NATO akan Mulai Latihan Senjata Nuklir Tahunan Pekan Depan

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menekankan pentingnya kesiapan dalam lanskap global yang semakin bergejolak selama kunjungannya ke London


Putin Resmi Tarik Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Siapa Penggantinya?

21 jam lalu

Anatoly Antonov. Lev Radin/Sipa USA
Putin Resmi Tarik Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Siapa Penggantinya?

Anatoly Antonov menjadi Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat sejak 2017


Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

1 hari lalu

Seorang tentara Israel membawa peluru di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 7 Oktober 2024. REUTERS/Gil Eliyahu
Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

Rusia mengatakan HIzbullah tetap beroperasi seperti biasa di tengah gempuran Israel.


Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

Presiden Vladimir Putin berulang tahun ke-72 pada Senin 7 Oktober 2024. Ia telah menjadi pemimpin terpenting Rusia selama hampir seperempat abad.


Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

6 hari lalu

Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk terowongan menuju Mesir di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, di wilayah Koridor Philadelphia di Gaza selatan, 13 September 2024. Militer Israel menunjukkan kepada wartawan sebuah terowongan lebar yang cukup besar untuk dilalui truk, yang mengarah ke Mesir tetapi diblokir dari sisi Mesir. REUTERS/Amir Cohen
Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.


5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

6 hari lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

Jadi sebelum membawa drone penting untuk mengetahui aturan yang berlaku serta negara mana saja yang melarangnya


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

7 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

7 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

8 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y