Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gagal Ginjal Misterius Renggut Nyawa Emira dalam Seminggu, Ini yang Terjadi

image-gnews
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yusuf Maulana, 44 tahun, bercerita kebiasaan makan dan minum dari anaknya, Emira Tatiana, sebelum bayi berusia 7 bulan itu meninggal pada 25 September 2022 lalu. Emira tercatat sebagai salah satu dari pasien anak yang menderita gagal ginjal akut misterius yang belakangan tiba-tiba merebak di banyak daerah.

“Sejak lahir anak saya hanya mengkonsumsi ASI, tidak pernah susu formula," kata Yusuf saat ditemui di Yogyakarta, Kamis 20 Oktober 2022. Untuk makanan pengganti ASI, dia memastikan, diracik sendiri, "Kadang dengan biskuit yang itupun tercatat izin edarnya dari BPOM."

Emira hanya bertahan lima hari dalam perawatan intensif di rumah sakit. Yusuf mengenang, kondisi anak kelimanya itu drop cepat sekali sejak gejala awal mulai muncul. Karyawan swasta itu menyinggung antara lain bayinya tersebut yang semakin kehilangan kesadaran.

Baca juga: BPOM Belum Bisa Simpulkan Sirop Obat Batuk Penyebab Gagal Ginjal Akut Misterius

Menurut Yusuf, putrinya itu masih tampak sehat dan ceria hingga 16 September lalu, ketika diajak ibunya beraktivitas di sekitar rumah mereka di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Namun, tiba-tiba, esok harinya, 17 September, anaknya sedikit demam dan lambat merespons.

“Tatapan matanya seperti kosong, jika ada yang menggerakkan tangan di depan wajahnya, dia tidak langsung merespons seperti biasa, walau makannya masih lahap,” kata dia mengenang.

Pada hari yang sama, Yusuf dan istrinya mengamati kencing anaknya juga mulai berkurang. Dikira karena produksi ASI yang menjadi asupan si bayi sedang tak terlalu banyak. "Ibunya saat itu kondisinya juga pas greges (tidak enak badan),” kata dia.

Lalu keesokan harinya, 18 September, pandangan anak itu masih kosong dan kian lambat merespon interaksi yang diberikan. Malamnya anak itu mulai sering terbangun dari tidurnya.

Masa-masa berikutnya menjadi lebih menegangkan karena Emira mulai mengalami kejang. Setiap kali kejang, durasinya juga semakin panjang. “Saya sempat menduga anak itu dehidrasi akut,” ujar Yusuf menambahkan.

Karena khawatir, Yusuf berkonsultasi ke bidan yang biasa merawat anak itu. Lalu mencoba untuk pertama kalinya memberikan susu formula. “Setelah diberi susu formula, dia sempat mencret esok harinya,” kata Yusuf.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah mencret itu kesadaran anaknya tampak semakin payah dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping, terdekat dari rumahnya. Karena kondisi yang sudah sangat menurun, Emira dirujuk lagi ke RSUP dr Sardjito dengan kondisi sudah sangat drop.

Dokter menyebutkan gejala anak itu sebagai acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut. "Dari RSUP Sardjito ini saya baru tahu, anak saya yang kena paru-parunya dulu, lalu liver, saraf, dan terutama ginjalnya,” kata dia.

Saat di RSUP Sardjito itu, Yusuf mengatakan sejumlah dokter khusus turun menangani anaknya. Perasaannya saat itu sudah tidak enak dan seolah harus pasrah apapun yang terjadi.

"Dokternya banyak, mulai dokter saraf, organ dalam, dokter anak, sampai laporan medis anak saya tebal sekali, dia rutin sekali dipantau, meskipun akhirnya meninggal karena kondisinya memang sudah drop sekali," ujar Yusuf.

Selama di Sardjito, ujar Yusuf, anaknya memang tak sempat menjalani cuci darah karena disinyalir ada pembekuan darah. “Namun anak saya dipasangi sejumlah alat bantu, meski kondisinya saat itu sudah tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal pada 25 September,” kata dia.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Misterius, Dokter: Ginjal Tampak Normal, tapi ...

Dalam riwayat kesehatan keluarga besar, Yusuf mengungkapkan, tak ada yang pernah mengalami gangguan ginjal apalagi sampai menjalani prosedur cuci darah. Yusuf menuturkan kalau anggota keluarga juga sempat men-tracing riwayat penyakit dan tidak ada yang positif Covid-19.

"Parasetamol memang sempat dikonsumsi ibunya seminggu sebelumnya, tapi itu parasetamol  berupa tablet yang diberikan dari rumah sakit,” kata dia.

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

13 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

16 jam lalu

Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit
Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

KAI Bandara melayani perjalanan dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA Kulon Progo dengan jumlah perjalanan yang terbagi dua jenis.


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

1 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

2 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

2 hari lalu

Melissa Mattola-Kiatos, RN, Spesialis Praktik Keperawatan, mengeluarkan ginjal babi dari kotaknya untuk persiapan transplantasi. Michelle Rose, RUMAH SAKIT UMUM MASSACHUSETTS
Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

2 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara menyambangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

Kekhawatiran kurangnya stok pangan pada masa libur Lebaran 2024 sempat muncul akibat kondisi cuaca buruk.


Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

2 hari lalu

Petugas BPTJ mengecek fisik bus saat pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di Terminal Jatijajar Tipe A, Depok, Jawa Barat, Jumat 31 Maret 2023. Pemeriksaan kelaikan kendaraan tahap pertama dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek  (BPTJ) untuk memastikan laik jalan guna memberi kenyamanan dan keselamatan penumpang saat mudik lebih awal Hari Raya Idul Fitri 1444H. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa kesehatan sopir bus di Terminal Jatijajar secara periodik, dan saat arus mudik akan ada posko layanan.


Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

2 hari lalu

Sebuah mobil wisatawan tengah dievakuasi petugas pasca mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati Bantul Sabtu 9 Desember 2023. Dok.istimewa
Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

Jalur Cinomati Yogyakarta dikenal berbahaya karena kontur jalannya sangat curam sehingga banyak mobil tak kuat menanjak.