Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua Ramai Datangi UGD RSUP Sardjito Usai Informasi Obat Sirop Tak Aman

image-gnews
RSUP Dr. Sardjito. Kredit: Telemedicine
RSUP Dr. Sardjito. Kredit: Telemedicine
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - RSUP Sardjito Yogyakarta mengakui kasus gagal ginjal akut pada anak yang belakangan menyeruak turut membuat kalangan orang tua jadi gampang panik dan resah.

Kondisi itu terutama terjadi setelah pemerintah mengumumkan sejumlah obat sirop yang dinilai tak aman dikonsumsi karena kandungan etilen glikol dan dietilen glikol obat melebihi batas ambang aman.

"Banyak dari orang tua, terutama ibu-ibu, langsung datang ke UGD (unit gawat darurat) karena anaknya pernah mengkonsumsi obat (yang dinilai memicu gagal ginjal) itu," kata dokter spesialis anak RSUP Sardjito, Kristia Hermawan, Selasa, 25 Oktober 2022.

Padahal, kondisi anak yang dibawa ke UGD itu rata-rata tidak genting. Para orang tua itu akhirnya hanya berkonsultasi dan diberi pemeriksaan dasar.

"Dari pemantauan awal, anak-anak yang dibawa langsung ke UGD itu tidak memenuhi kriteria awal kasus gagal ginjal, jadi hanya konsultasi dan diberi pemeriksaan dasar," kata Kristia yang merupakan anggota Tim Medis Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Sardjito.

Kristia mengungkapkan, kalangan orang tua tak perlu panik berlebihan manakala anaknya tak memiliki gejala umum gagal ginjal akut, di antaranya volume urin yang berkurang drastis. "Kami kasihan juga karena banyak orang tua itu yang datang berbondong-bondong dari jauh (luar Yogya)," kata Kristia.

Kristia menegaskan bahwa sejak kasus gagal ginjal akut ini mencuat, yang diikuti kebijakan pemerintah mengkaji sejumlah obat sirop yang dinilai tidak aman, tak ada penambahan pasien baru di RSUP Sardjito.

"Pasien gagal ginjal akut pada anak yang tercatat sejak Januari hingga Oktober ini 13 pasien, tidak bertambah lagi," kata dia. Dari 13 pasien anak itu, tujuh di antaranya meninggal dunia, empat boleh pulang (rawat jalan), dan dua masih dirawat di rumah sakit itu. 

"Para orang tua boleh waspada, namun tidak perlu panik berlebihan, karena tak hanya RSUP Sardjito Yogya saja yang memberi perhatian, tapi semua rumah sakit di daerah juga sudah memahami isu ini," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kristia juga menyarankan para orang tua tak perlu langsung membawa anaknya ke UGD rumah sakit, namun bisa dari fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lebih dulu dan berjenjang ke atasnya. 

Sementara itu, Ketua Cabang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Daerah Istimewa Yogyakarta Tunjung Wibowo mengatakan para dokter anak sudah dibekali ilmu untuk mendeteksi dan melakukan penanganan awal. "Jadi tidak perlu semuanya langsung ke UGD, itu yang harus juga diketahui orang tua," kata dia.

Tunjung menuturkan, orang tua bisa berkonsultasi dulu dengan dokter anak terdekat untuk deteksi awal. Jika perlu penanganan lebih lanjut, maka akan diberikan rujukan.

"Orang tua memang perlu waspada, terutama yang memiliki anak di bawah usia enam tahun yang mengalami penurunan volume atau frekuensi urine atau tidak ada urine," kata dia.

Penurunan volume urin itu perlu dicermati, baik anak memiliki atau tidak gejala demam atau diare. Adapun terkait pembiayaan terhadap pasien gagal ginjal akut, RSUP Sardjito mengatakan dari semua pasien yang ditangani ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Baca:
RSUP Sardjito: Pasien Gagal Ginjal Akut Tak Konsumsi 5 Obat Sirop yang Dilarang 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

1 hari lalu

Melissa Mattola-Kiatos, RN, Spesialis Praktik Keperawatan, mengeluarkan ginjal babi dari kotaknya untuk persiapan transplantasi. Michelle Rose, RUMAH SAKIT UMUM MASSACHUSETTS
Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

8 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

11 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

Penyakit ginjal kronis atau juga disebut gagal ginjal kronis adalah ketika ginjal mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama.


Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

13 hari lalu

Diskusi Hari Ginjal Sedunia 2024 bertema Ginjal Sehat untuk Semua pada 13 Maret 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

Faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. Jalani gaya hidup sehat mulai sekarang.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

14 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Alasan Pasien Penyakit Ginjal Tahap Lanjut Tak Dianjurkan Berpuasa

15 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Alasan Pasien Penyakit Ginjal Tahap Lanjut Tak Dianjurkan Berpuasa

Pasien penyakit ginjal tahap lanjut dianjurkan tidak berpuasa karena bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat.