Discovery 'nekat' meluncur tadi pagi atau Minggu malam waktu Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, padahal problem kebocoran gas hidrogen di tangki bahan bakar eksternal yang menunda peluncuran Rabu lalu belum berhasil diketahui penyebabnya. Discovery juga terkesan dipaksakan berangkat karena kepepet waktu.
Ia yang sudah tertunda sebulan lebih itu harus meluncur paling lambat Selasa besok atau menunggu sampai April—menunggu giliran setelah Soyuz dari Rusia yang meluncur ke stasiun antariksa yang sama akhir Maret ini. “Saya telah melihat banyak proses peluncuran ... dan ini adalah yang paling indah,” kata Mike Leinbach, direktur peluncuran misi Discovery, berlega hati.
Misi Discovery termasuk pamungkas dari upaya sepanjang satu dekade pembangunan Stasiun Antariksa Internasional. Ketujuh awak Discovery rencananya akan memasang sayap panel surya keempat atau yang terakhir di stasiun itu—sejak sayap panel pertama terpasang 1998 lalu.
Sepasang sayap panel surya yang masing-masing sepanjang 35 meter itu berisi 32.800 sel surya. Ketika sudah terpasang nanti, pasangan panel itu akan menambah daya listrik di ISS sebesar 120 kilowatt—cukup untuk menerangi sampai 50 rumah. Sebelum penambahan, kapasitas panel surya ISS cukup untuk memasok kebutuhan listrik 90 rumah.
Kebutuhan penambahan daya listrik dibutuhkan karena ISS juga memiliki tambahan laboratorium internasional, Columbus milik Eropa dan Kibo dari Jepang.
(AFP, AP)