Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sampah Antariksa Nyaris Menghantam ISS

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Washington: Bongkahan sampah antariksa yang nyaris menghantam bagian depan stasiun antariksa internasional (ISS) pada Kamis lalu adalah sebuah sinyal tanda bahaya. Para pakar memperkirakan masih banyak serpihan antariksa yang akan menghampiri ISS di masa depan.
Ketika krisis itu berlangsung, tiga astronot yang berada di ISS hanya diberi tahu dalam waktu kurang dari satu jam bahwa mereka harus mencari perlindungan dalam sebuah kapsul Rusia yang diparkir di stasiun tersebut. Tindakan itu dilakukan untuk berjaga-jaga jika pecahan sampah antariksa menabrak ISS.
"Bila sampah itu menghantam ketika mereka masih berada di bagian utama ISS, mereka hanya punya waktu 10 menit untuk menyelamatkan diri," kata kendali misi di bumi. Sebuah lubang di badan stasiun antariksa berarti hilangnya udara dan tekanan yang mengakibatkan hilangnya nyawa siapa pun di dalamnya.
Para awak dengan cepat mengungsi sehingga mereka lupa membawa buku manual instruksi ketika memasuki kapsul. Di dalam Soyuz, mereka menunggu selama 10 menit, siap untuk kembali ke bumi jika benturan hebat itu terjadi.
Di bumi, para pakar puing antariksa dicekam kekhawatiran. "Kami mengawasinya dengan napas tertahan," kata Mark Matney, ilmuwan serpihan antariksa badan antariksa Amerika Serikat (NASA). "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi."
Serpihan itu meleset. Meski begitu, para ilmuwan sama sekali tidak mengetahui berapa banyak dan mungkin tak pernah bisa memastikan jaraknya dengan ISS. Serpihan itu mungkin hanya ratusan puluhan meter atau beberapa kilometer.
Seorang astronot, Commander Mike Fincke, mengatakan bahwa mereka menyaksikan kejadian itu dari balik jendela Soyuz. "Sebenarnya kami tidak melihat apa pun," katanya kepada pusat kendali di Houston. "Kami mengira-ngira berapa dekat serpihan itu."
Matney menyatakan, peristiwa itu adalah kontak terdekat yang pernah diingatnya sejak bekerja di NASA mulai 1992. Namun, peristiwa itu terjadi hanya sebulan setelah tabrakan dua satelit di orbit, yang menambahkan ratusan puing ke sabuk sampah antariksa di orbit bumi.
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah serpihan antariksa ini semakin memburuk dengan tindakan yang dengan sengaja menghancurkan satelit. "Ini adalah sebuah peringatan lagi bahwa kita harus melakukan sesuatu tentang puing antariksa," kata Jonathan McDowell, astrofisikawan Harvard University yang melacak segala sesuatu di orbit. "Kita harus melakukan sesuatu di tingkat internasional."
William Ailor, Director Center for Orbital and Reentry Debris Studies di Aerospace Corp di El Segundo, California, menyatakan bahwa dengan semakin banyak satelit yang diluncurkan ke antariksa, tingkat kontak dengan sampah antariksa pun kian meningkat. US Space Command melacak 13.943 obyek berukuran 10 sentimeter atau lebih besar yang berada di orbit.
"Hanya sekitar 900 di antaranya adalah satelit yang masih aktif," kata McDowell. Sisanya sampah. "Ada ribuan serpihan kecil sampah lainnya yang tidak bisa dilacak dengan mudah," katanya.
TJANDRA DEWI | AP
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

7 jam lalu

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.


Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

3 September 2023

Suasana pengamatan Super Blue Moon di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 30 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

Peserta OSN 2023 berbagi cerita kegemarannya terhadap bidang astronomi.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Fitur
Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.


Dari Layani Warga di Peneropongan Hingga Dua Kali Ikut Olimpiade Astronomi, Ferdinand Kini Bawa Medali Perunggu dari Polandia

22 Agustus 2023

Lima Siswa Terpilih Wakili Indonesia di Ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2023. pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id
Dari Layani Warga di Peneropongan Hingga Dua Kali Ikut Olimpiade Astronomi, Ferdinand Kini Bawa Medali Perunggu dari Polandia

Menurut Ferdinand, pengajar dan mentor pada pelatnas menargetkan untuk mendapatkan medali pada olimpiade astronomi itu.


Dukungan Planetarium dan Observatorium Jakarta Digaungkan di Konferensi Internasional IAU

10 Agustus 2023

Penggalangan dukungan untuk Planetarium dan Observatorium Jakarta di acara konferensi APRIM International Astronomical Union di Koriyama, Jepang. Foto: Istimewa
Dukungan Planetarium dan Observatorium Jakarta Digaungkan di Konferensi Internasional IAU

Bantuan menyuarakan persoalan Planetarium dan Observatorium Jakarta datang dari mantan Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi.


Tiket Gratis Planetarium Mini Habis Kurang dari 5 Menit

8 Agustus 2023

Suasana di dalam Planetarium Mini di lobi Theater Jakarta, TIM pada 7 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Tiket Gratis Planetarium Mini Habis Kurang dari 5 Menit

Pertunjukan di Planetarium Mini di Lobi Teater Kecil Gedung Teater Jakarta, menjadi acara yang paling diminati.