Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Ilmi, Doktor Muda ITB Lulus S3 Usia 26 Tahun

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Mu'alliful Ilmi, wisudawan S3 termuda pada Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2022/2023. Dok.ITB
Mu'alliful Ilmi, wisudawan S3 termuda pada Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2022/2023. Dok.ITB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - M. Mu’alliful Ilmi menjadi wisudawan S3 termuda pada wisuda pertama Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun akademik 2022/2023. Ilmi menyelesaikan studi doktoralnya di program studi Kimia pada usia 26 tahun.

Baginya, lulus S3 dari ITB merupakan anugerah sekaligus hasil kerja keras yang disyukuri. “Lulus S3 merupakan hal yang tentu tidak mudah. Kelulusan ini menjadi anugerah bagi saya, orang tua saya, istri dan anak saya untuk dapat menyelesaikan pendidikan ini tepat waktu,” ujarnya dilansir dalam laman resmi ITB pada Senin, 31 Oktober 2022.

Pandemi Covid -19 yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu merupakan tantangan besar bagi Ilmi. Hal ini karena penelitiannya yang berbasis karakterisasi membutuhkan akses penggunaan laboratorium sentral, sedangkan saat pandemi ruangan tersebut ditutup.

Mengahasilkan Belasan Tulisan Ilmiah

Tak mau kehilangan kesempatan, Ilmi memanfaatkan waktunya selama penutupan laboratorium untuk menulis paper review. Dari kegiatan tersebut ia berhasil menghasilkan paper review yang dipublikasikan di Jurnal Archaelogical and Anthropological Sciences. Selama belajar di ITB, ia telah menghasilkan 14 paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional maupun internasional dengan 4 paper di antaranya menempatkan Ilmi sebagai penulis pertama.

Baca juga: Tips Raih Nilai Sempurna dari Penerima IPK Tertinggi di ITB

Setelah pandemi berakhir, Ilmi melanjutkan penelitiannya tentang aspek kimiawi yang berperan dalam perubahan warna pada lukisan prasejarah di bawah bimbingan Ismunandar, Djulia Onggo, Pindi Setiawan, dan Grandprix Thomryes Marth Kadja.

Penelitian ini dipublikasikan dalam bentuk disertasi yang berjudul “Aspek Kimia pada Diskolorasi Gambar Cadas Maros-Pangkep dan Lembata”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui komposisi pigmen warna yang digunakan dan menentukan strategi konservasi untuk lukisan purba.

“Pembimbing ke-2 saya, Dr. Pindi Setiawan meninggal dunia satu bulan setelah ujian disertasi saya dan itu menjadi pengalaman menyedihkan selama studi S3. Semoga saya dapat meneruskan cita-cita beliau untuk melanjutkan penelitian terkait lukisan prasejarah di Indonesia," ujarnya.

Selalu Haus Ilmu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fokus penelitiannya tersebut juga berhasil mengantarkan Ilmi untuk menjadi pembicara pada European Synchrotron Radiation Facility (ESRF) di Grenoble pada 2020. Dalam acara tersebut Ilmi mempresentasikan hasil penelitiannya terkait analisis sifat fisikokimia pigmen gambar cadas di Situs Karim, Sangkulirang, Kalimantan Timur.

Tak disangka, perannya dalam ESRF 2020 membuahkan kerja sama sehingga ia diberikan kesempatan untuk mengirimkan sampel ke ESRF untuk dianalisis lebih lanjut. Hal ini tentu saja merupakan pengalaman yang sangat berharga mengingat ESRF merupakan fasilitas penelitian ternama di Eropa.

Prinsip yang selalu dipegang Ilmi dalam belajar adalah rasa ingin tahu dan haus akan ilmu. Hal ini membuatnya terbuka dengan pengetahuan multidisiplin serta terus mengikuti dinamisasi penelitian yang sejalan dengan topik penelitiannya.

Selain itu, pemaknaan akan hakikat ilmu pengetahuan juga merupakan esensi dari proses belajar. Tidak perlu terlalu fokus mempertanyakan untuk apa belajar, namun dengan menjalaninya sebaik mungkin kita akan menemukan relevansi ilmu tersebut dalam kehidupan. “Jangan terlalu memikirkan belajar buat apa, kenapa sih kita belajar ini. Kita jalani dulu, nanti sambil berjalan kita akan menemukan sendiri kegunaan dari ilmu yang kita pelajari,” ungkap Ilmi.

Kelola Waktu Tentutakan Prioritas

Selama menjalani studi doktoral, Ilmi mengaku perlu menyesuaikan waktu antara akademik dan keluarga. Ilmi dituntut untuk dapat membagi waktunya antara melakukan penelitian, menulis proposal dan laporan, membantu istri, dan merawat anak.

Menurut Ilmi, ada lima tips untuk menyelesaikan studi tepat waktu atau bahkan lebih cepat namun tetap produktif. Tips pertama, melakukan segala sesuatu dengan terarah. Tips kedua, selalu berprogres seiring waktu tidak masalah sekecil apa progres tersebut.

Tips ketiga, mengatur skala prioritas untuk efisiensi waktu, tenaga, dan pikiran. Tips keempat, fokus pada tujuan dan motivasi awal agar etos kerja tetap terjaga. Sedangkan tips terakhir adalah mengenali cara belajar agar mempermudah penyerapan pengetahuan dan implementasinya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

1 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

1 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

2 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

2 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

2 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

9 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

11 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak macet di Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 7 April 2024. Pada H-3 Lebaran 2024, kemacetan di jalur mudik Nagreg harus diurai dengan sistem buka tutup one way di Limbangan, Garut. TEMPO/Prima Mulia
Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

Pakar Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gusti Ayu Andani, mengungkapkan sejumlah faktor penyebab kemacetan muncul saat mudik.


Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

13 hari lalu

Tim Maya dari ITB  menjadi pemenang ajang kompetisi L'Oral Brandstorm di Indonesia pada 27 Maret 2024. (Dok.Humas ITB)
Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.