Nokia Berhentikan 1700 Pegawainya di Dunia
Selasa, 17 Maret 2009 19:33 WIB
TEMPO Interaktif , Helsinki: Hari ini Nokia Corp mengumumkan akan memberhentikan 1.700 karyawannya di seluruh dunia. Langkah ini dilakukan untuk memotong biaya, setelah krisis ekonomi global membuat sektor industri ponsel merosot. “Rinciannya akan kami negosiasikan dengan para karyawan,” kata Juru Bicara Nokia Arja Suominen.
Saham Nokia di Helsinki memang turun 2,5 persen, menjadi 8.76 euro (US$ 11,42). Januari lalu, Nokia memotong biaya pengeluaran setelah pendapatan perusahaan pada kuartal keempat merosot. Perusahaan ini juga kehilangan pangsa pasar menjadi 37 persen dari sebelumnya 38 persen. Bulan lalu, Nokia menyatakan akan menutup pusat riset dan merumahkan 2500 pekerjanya di Finlandia.
Perusahaa yang berbasis di Espoo, Helsinki ini mempekerjakan 128.400 orang di seluruh dunia. Angka penjualannya sebanyak 468 juta ponsel pada tahun lalu sehingga menjadi produsen nomor satu di dunia.
UWD | AP
Rekomendasi Berita
10 jam lalu
17 jam lalu
23 jam lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
3 hari lalu
Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris
5 Desember 2022
Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris
Apindo khawatir lockdown dapat berpengaruh signifikan terhadap transaksi kerja sama dengan Cina yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 135 miliar.
Baca Selengkapnya
Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi
5 Desember 2022
Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi
Jokowi mengklaim upaya pemerintah mengendalikan inflasi di Tanah Air sudah detail dan cukup berhasil.
Baca Selengkapnya
Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian
5 Desember 2022
Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian
BI membeberkan tiga langkah yang akan diambil Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pada masa mendatang.
Baca Selengkapnya
Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik
5 Desember 2022
Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik
Dari sisi global, Indef melihat tantangan ekonomi Indonesia bermuasal dari krisis karena perang Rusia dan Ukraina yang tak pasti kapan akan berakhir.
Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global
2 Desember 2022
Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global
Dalam kondisi yang serba tak pasti, Sri Mulyani mengatakan generasi muda dapat melihatnya sebagai bekal pada masa mendatang.
Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023
2 Desember 2022
Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023
Sri Mulyani melihat potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari ancaman pandemi ke krisis global.
Baca Selengkapnya
Airlangga Usul 3 Langkah Menteri-Menteri Negara APEC Atasi Krisis Global
19 November 2022
Airlangga Usul 3 Langkah Menteri-Menteri Negara APEC Atasi Krisis Global
Airlangga mengatakan APEC perlu mengembangkan pendekatan kreatif, modern, dan komprehensif untuk mendukung perdagangan yang tangguh dan inklusif.
Baca Selengkapnya
Mentan: Pangan Adalah Human Right, Tidak Boleh G20 Menutup Diri Atau Batasi Ekspor
13 November 2022
Mentan: Pangan Adalah Human Right, Tidak Boleh G20 Menutup Diri Atau Batasi Ekspor
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan sektor pangan sangat penting dan tidak boleh terhambat hanya karena suatu negara.
Baca Selengkapnya
Di Raker Iluni Trisakti Bamsoet Ajak Antisipasi Krisis Ekonomi
5 November 2022
Di Raker Iluni Trisakti Bamsoet Ajak Antisipasi Krisis Ekonomi
Indonesia harus tetap optimistis namun tidak boleh lengah menyikapi berbagai kemungkinan global.
Baca Selengkapnya
Hari Oeang Ke-76, Sri Mulyani: Tak Boleh Kemenkeu Jadi Sumber Masalah, Kompetensi Harus Terus Diasah
31 Oktober 2022
Hari Oeang Ke-76, Sri Mulyani: Tak Boleh Kemenkeu Jadi Sumber Masalah, Kompetensi Harus Terus Diasah
Sri Mulyani Indrawati menegaskan kebijakan fiskal dan keuangan negara harus selalu adaptif, responsif, fleksibel, akuntabel dan transparan.
Baca Selengkapnya