TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengumumkan pelaksanaan analog switch off (ASO) pada Rabu, 2 November 2022, sesuai jadwal. Migrasi sepenuhnya dari siaran televisi analog ke siaran TV digital akan dilakukan per Rabu tengah malam, pukul 24.00 WIB. Wilayahnya termasuk 14 kabupaten/kota di Jabodetabek yang dianggap ekosistem siaran digitalnya sudah siap.
Wilayah Jabodetabek tercatat telah menerima sebanyak 473.308 unit Set Top Box atau 98,7 persen dari target distribusi bantuan 479.307 unit STB bagi rumah tangga miskin yang didata ada di wilayah ini. Sebanyak 60.791 tak terdistribusi karena penerima dinilai tidak memenuhi kriteria atau gagal serah hingga hari ini.
Baca juga:
Warga Jabodetabek, Begini Cara Deteksi Sinyal Siaran TV Digital lewat Aplikasi
Dalam pesannya menjelang ASO tengah malam nanti, Kementerian Kominfo menegaskan kembali beberapa hal. Pertama bahwa siaran digital bukan televisi berlangganan, pengguna televisi atau STB tidak harus membayar biaya bulanan. Kedua, siaran digital berbeda dengan layanan video-on-demand berbasis internet. Siaran digital adalah siaran free-to-air gratis.
Adapun perbedaannya dari siaran analog yang ditinggalkan adalah enam poin berikut ini,
1. Siaran analog menggunakan teknologi lama yang dirancang untuk suara, sementara siaran digital untuk transmisi suara dan data.
2. Siaran analog, sinyal yang dipancarkan berupa sinyal analog yang akan ditangkap oleh antena. Siaran digital menggunakan sinyal sistem siaran digital.
3. Siaran analog bergantung kedekatan perangkat televisi dengan menara pemancar. Kualitas gambar dan suara siaran analog akan semakin jernih jika perangkat semakin dekat dengan pemancar. Sementara siaran digital, perangkat televisi tidak perlu berada dekat dengan menara pemancar untuk mendapatkan gambar yang bersih dan suara yang jernih.
Warga menikmati siaran TV digital setelah menerima alat penangkap sinyal digital, Set Top Box (STB). (Foto: Dokumentasi Kelurahan Kuningan Barat)
4. Dari segi teknis, siaran analog menggunakan pancaran dengan modulasi langsung pada pembawa frekuensi. Pada siaran digital, data akan dibuat dalam kode digital, setelah itu, baru dipancarkan.
Baca juga:
Ini Daftar Merek TV Digital yang tak Perlu Lagi Set Top Box
5. Siaran analog masih terdapat gangguan atau noise. Sementara pada siaran digital, tayangan bersih dan suara jernih.
6. Biaya penyiaran yang dibutuhkan pada siaran analog lebih tinggi dibandingkan siaran digital.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.