TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah mahasiswa Indonesia peraih beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) edisi Vokasi mendapat kesempatan magang di Inggris. Mereka magang di Malone Group, perusahaan konsultan engineering dengan klien berskala internasional.
Salah satu mahasiswa yang mendapat kesempatan tersebut adalah Dibyo Widodo dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Dibyo mengatakan dirinya terlibat dalam kegiatan aplikasi terbaru perusahaan tersebut yakni Energy Auditing App. Dia menjelaskan bahwa aplikasi tersebut digunakan untuk melakukan pemantauan (monitoring) energi pada objek seperti daya atau temperatur dengan memanfaatkan sensor yang melekat.
“Nantinya output dari produk dan jasa ini akan membantu para engineer di lapangan untuk memprediksi adanya aktivitas janggal pada objek guna menghindari kerusakan berat. Tentu ini juga akan meningkatkan efisiensi dari pekerjaan mereka,” jelas mahasiswa program studi Teknik Telekomunikasi itu dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Jumat, 4 November 2022.
Baca juga: Mahasiswa PENS Diganjar Rp 72 Juta Raih Juara Kompetisi Satelit di Amerika
Belajar Riset IoT
Para mahasiswa IISMA Vokasi ini diikutsertakan dalam riset mengenai Internet of Things (IoT), cara kerja sensor, dan Competitive Analysis dari kompetitor. Mereka juga diberikan ruang untuk mencetuskan ide dan inovasi dalam menentukan fitur-fitur tambahan yang diperlukan pada aplikasi.
Selain Dibyo, ada tiga mahasiswa lainnya yaitu Gabriella Stephanie Siregar, Naufal Rashad Aryaputra, dan Shidqi Bintang Etsandini. Mereka termasuk ke dalam 38 mahasiswa IISMA Vokasi yang akan belajar selama satu semester di Coventry University.
Tak hanya fokus pada pengembangan aplikasi, menurut Managing Director UK, Malone Group, Phil Clulow, perusahaannya juga melibatkan mahasiswa IISMA Vokasi dalam pemasaran produk. Gabriella, mahasiswa program studi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Batam menuturkan bahwa pengalaman magang di Malone Group membuka banyak wawasan dan pemahaman baru dalam penerapan materi kuliah yang selama ini ia tempuh.
Naufal menambahkan pegawai Malone Group menurut dia orang yang tidak pelit ilmu. Dia mengatakan mereka dengan senang hati membagikan ilmunya seperti cara kerja sensor, bagaimana aplikasi ini bekerja, hingga cara membaca data.
“Para pekerja yang ramah, juga lingkungan kerja yang produktif membuat saya betah untuk berlama-lama singgah di kantor,” ungkap mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Mendapatkan Berbagai Pengalaman
Mahasiswa program studi Instrumentasi dan Kontrol ini juga mengaku senang dengan budaya kerja di Inggris, di mana perusahaan patuh pada aturan jam kerja. “Semuanya seimbang, ada kalanya waktu untuk bekerja dan waktu untuk santai. Untuk jam kerja dimulai dari pukul sembilan pagi sampai lima sore,” kata Naufal.
Pada kesempatan ini juga, Dibyo beserta teman-temannya mendapat kesempatan untuk membangun hubungan dengan mitra bisnis Malone Group yakni Alton Towers. Shidqi, mahasiswa Politeknik Negeri Malang yang berlatar belakang Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis ini, mengaku senang karena dapat belajar dan berbicara langsung dengan engineering team leader, field operator, dan pegawai yang memiliki banyak pengalaman dalam bidangnya.
“Sebuah kesempatan emas pastinya kami bisa mendapatkan pengalaman untuk membangun bisnis di bawah naungan perusahaan konsultan engineering besar hingga memasarkan produk kepada klien ternama,” kata Shidqi.
Ia juga antusias ketika belajar bagaimana cara kerja perusahaan internasional dalam membuat dan menjual produk dan jasa. “Kami melihat nilai unggul prinsip reliable dan agile yang dapat diterapkan dalam meningkatkan kemajuan bisnis pasar Indonesia,” imbuhnya.
Adapun para mahasiswa tersebut berangkat ke Inggris pada September lalu. Sejalan dengan tujuan program IISMA Vokasi, keempat mahasiswa ini menyampaikan dukungannya agar program ini dapat berlanjut di masa mendatang. Dengan demikian, semakin banyak pelajar Indonesia yang bisa merasakan pengalaman untuk belajar dan bekerja sama dengan industri terkemuka di luar negeri.
Keempat mahasiswa tersebut mengakui bahwa kesempatan para penerima beasiswa untuk dapat belajar dan terjun langsung ke dunia industri merupakan pengalaman berharga. Mereka mengaku senang dan bersyukur dapat menghabiskan satu semester untuk program belajar dan magang di bawah naungan kampus terbaik di Midlands, Inggris.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.