TEMPO.CO, Jakarta - Diskusi publik “Planetarium dan Observatorium Jakarta: Garda Depan Pemajuan Kebudayaan via Ilmu” berujung seruan dan rekomendasi untuk Pemerintah DKI Jakarta tentang penyelamatan fungsi planetarium dan observatorium tersebut. Revitalisasi TIM (Taman Ismail Marzuki) oleh Pemerintah DKI malah dianggap menyebabkan devitalisasi bagi Planetarium Jakarta yang ada di dalamnya.
"Yang berfungsi dari Planetarium dan Observatorium Jakarta ini tiba-tiba tinggal 10-20 persen," kata Seno Gumira Ajidarma, Ketua Akademi Jakarta, dalam diskusi itu yang diselenggarakan di Ruang Pertunjukan Teater Bintang, Planetarium Jakarta, pada Sabtu siang, 5 November 2022.
Seno menyebut kondisi Planetarium Jakarta yang malah memburuk daripada sebelum ada revitalisasi TIM. Teater Bintang yang menjadi primadona, misalnya, menjadi tak bisa sama sekali digunakan menggelar pertunjukan astronomi lagi hingga hari diskusi ini digelar. Begitu juga observatorium yang kehilangan akses tangga dan pintu sehingga teleskop 'terisolir'.
Baca juga:
Alat Rusak di Planetarium Jakarta: Bikin Sakit Jantung Petugas Kumat dan Pengunjung Anak Menangis
Secara keseluruhan, Seno menilai, terjadi penciutan planetarium dan observatorium, serta ruang berkarya dan berkreasi bagi sumber daya manusianya. Menurut dia, apa yang didapati saat ini merupakan indikasi kalau revitalisasi TIM dilaksanakan tanpa memperhitungkan Planetarium Jakarta sebagai penyumbang pemajuan kebudayaan yang perlu didukung dengan serius.
Padahal program revitalisasi itu menjadi satu di antara warisan yang dibanggakan dari periode Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan 2017-2022 yang baru saja berakhir.
Seno masih berharap Planetarium bisa kembali seperti semula, dan bahkan lebih baik. “Kita bisa pikirkan jalan ke luar. Bagaimana caranya supaya bubur ini bisa menjadi nasi lagi.” katanya.
Ruang pameran lantai 1 Planetarium Jakarta pasca-revitalisasi TIM. Ruangan menjadi tertutup dan tak bisa digunakan. Foto: Maria Fransisca Lahur
Untuk itu Akademi Jakarta merekomendasikan langkah-langkah yang perlu segera dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta dan mitra kerjanya. Rekomendasi didukung para akademisi, perwakilan masyarakat ilmiah dan himpunan astronomi yang hadir dalam diskusi yang dihelat dalam dan luar jaringan itu.
Turut hadir di acara tersebut Premana W. Premadi, Kepala Observatorium Bosscha; Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta; dan Karlina Supeli, anggota Akademi Jakarta yang menjadi moderator acara.
Berikut 7 butir seruan dan rekomendasi dari Akademi Jakarta,
1. Merestorasi Planetarium dan Observatorium Jakarta agar dapat melaksanakan misinya sebagai penyelenggara pendidikan publik yang bermartabat dalam topik luas sains astronomi. Bukan sebaliknya, melemahkan dan menciutkannya. Pemerintah DKI juga disarankan tidak melulu menganggap lokasi itu sebagai obyek wisata cagar budaya yang tanpa kegiatan aktif Teater Bintang.
2. Mengadakan dan memperbaiki fasilitas, tata kelola dan program Planetarium dan Observatorium Jakarta agar dapat melayani kepentingan belajar masyarakat secara optimum.
3. Memastikan pengelolaan Planet dan Observatorium Jakarta sebagai entitas ilmu pengetahuan dilaksanakan oleh lembaga yang terkait langsung, yaitu Dinas Pendidikan.
4. Memastikan penganggaran bagi pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan fasilitas Planetarium dan Observatorium Jakarta seperti proyektor, teleskop, ruang pameran dan sebagainya.
Observatorium Asco yang tidak memiliki akses untuk pengunjung atau pengguna naik mencapainya. Ini adalah salah satu kondisi yang dikeluhkan di Planetarium Jakarta pasca-revitalisasi TIM. Foto: Maria Fransisca Lahur.
5. Memastikan Sumber Daya Manusia pengelola Planetarium Jakarta memiliki pengetahuan dan keterampilan astronomi dan/atau ilmu terkait.
6. Memastikan terpasang papan nama Planetarium dan Observatorium Jakarta sesuai peruntukannya yang merupakan hadiah dari Pemerintah Republik Indonesia kepada warga Jakarta.
7. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan bahwa revitalisasi dan restorasi Planetarium dan Observatorium Jakarta menjadi agenda kerja yang bersifat segera (urgent)
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.