Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Gelombang Laut?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Seorang laki-laki bermain selancar saat terjadi gelombang tinggi di muara sungai Jangkuk, Ampenan, Mataram, NTB, Rabu 27 Mei 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat waspada akan adanya fenomena banjir rob (banjir pesisir) pada tanggal 27-28 Mei akibat adanya aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, curah hujan tinggi yang dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah Indonesia dan diprediksi terjadi di pesisir barat Lampung, pesisir selatan Pulau Jawa, pesisir selatan Pulau Bali dan pesisir selatan NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Seorang laki-laki bermain selancar saat terjadi gelombang tinggi di muara sungai Jangkuk, Ampenan, Mataram, NTB, Rabu 27 Mei 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat waspada akan adanya fenomena banjir rob (banjir pesisir) pada tanggal 27-28 Mei akibat adanya aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, curah hujan tinggi yang dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah Indonesia dan diprediksi terjadi di pesisir barat Lampung, pesisir selatan Pulau Jawa, pesisir selatan Pulau Bali dan pesisir selatan NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan akan terjadi gelombang sedang dengan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di beberapa area perairan Indonesia. Perkiraan ini berlaku mulai 8 hingga 14 November 2022. Lantas, apa penyebab terjadinya gelombang laut?

Pergerakan naik dan turun air dengan arah tegak lurus pada permuaan air laut disebut gelombang. Angin jadi penyebab munculnya gelombang. Angin di atas laut akan mengembus perairan sehingga menyebabkan riak-riak, alun, atau bukit dan berubah jadi gelombang.

Mengutip laman its.ac.id, berdasarkan ukuran dan penyebabnya gelombang terbagi dua. Pertama, gelombang kapiler atau capillary wave. Jenis gelombang ini sering disebut riak. Panjang gelombang yang dihasilkan sekitar 1,7 meter, periode kurang dari 0,2 detik dan disebabkan oleh tegangan permukaan air, dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat.

Berbeda dengan capillary wave, gelombang jenis seas atau wind wave disebabkan oleh angin kencang. Panjang gelombang mencapai 130 meter dan periode gelombang 0,2-0,9 detik.

Bila angin bertiup kencang dan lama akan menghasilkan gelombang alun atau swell wave. Panjang gelombangya mencapai ratusan meter dengan periode sekitar 0,9 higga 15 detik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terakhir, fluktuasi gaya gravitasi matahari dan bulan bisa sebabkan gelombang pasang surut (tidal wave). Panjang gelombang tidal wave mencapai ribuan kilometer dengan periode antara 5-25 jam.  

NOVITA ANDRIAN

Baca juga: Ini Penyebab Gelombang Tinggi Muncul di Pantai Selatan Jawa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

9 hari lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Super New Moon Perkuat Dampak Bibit Siklon, BMKG: Waspada Banjir Rob

13 hari lalu

Ilustrasi banjir rob menggenangi permukiman. TEMPO/Ilham Fikri
Super New Moon Perkuat Dampak Bibit Siklon, BMKG: Waspada Banjir Rob

Selain banjir karena curah hujan yang intensif, beberapa daerah seperti pesisir utara Jawa Tengah harus mewaspadai banjir rob. Simak penjelasan BMKG.


Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Sukabumi Terjang Sejumlah Rumah dan Warung

16 hari lalu

Gelombang tinggi yang menghantam pemecah ombak di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. ANTARA/Aditya Rohman
Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Sukabumi Terjang Sejumlah Rumah dan Warung

Selain merusak rumah, warung, dan bangunan lainnya, gelombang tinggi di pesisir selatan Sukabumi juga merusak perahu nelayan.


BBMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Bali, dari Angin Kencang hingga Gelombang 4 Meter

16 hari lalu

Sejumlah wisatawan membawa papan selancar berjalan menuju ke tengah laut saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin, 25 September 2023. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan untuk retribusi sebesar Rp150 ribu kepada turis asing yang masuk Pulau Dewata diterapkan mulai Februari 2024 dan mekanismenya serta tata cara pungutan uang kepada turis asing hingga saat ini masih disusun dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
BBMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Bali, dari Angin Kencang hingga Gelombang 4 Meter

BBMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem di Bali, mulai dari angin kencang hingga gelombang laut yang bisa sampai 4 Meter pada 13 - 15 Maret 2024.


Sambaran Kilat ke Handphone Bisa Mematikan? Begini Penjelasan Ahli Petir ITB

19 hari lalu

Kilatan petir keunguan terekam menyambar-nyambar puncak Gunung Merapi Selasa sore, 11 Oktober 2022. Video petir ini viral di media sosial. (FOTO/Dok. Istimewa)
Sambaran Kilat ke Handphone Bisa Mematikan? Begini Penjelasan Ahli Petir ITB

Ahli dan peneliti petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan telepon seluler atau handphone tak menyebabkan penggunanya tersambar petir.


Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

27 hari lalu

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.


Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

28 hari lalu

Alat pemantau kondisi air laut Arhea saat diuji di perairan sekitar Pulau Pramuka. (Dok.Tim Riset Unpad)
Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.


Inilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung

33 hari lalu

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Inilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung

Angin puting beliung tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Melainkan hanya bisa diprediksi 30 menit hingga 1 jam sebelum kejadian.


Angin Kencang, Pesawat Ini Terbang dengan Kecepatan Supersonik

37 hari lalu

Virgin Atlantic Airways. ghananewslink.com
Angin Kencang, Pesawat Ini Terbang dengan Kecepatan Supersonik

Jalur Atlantik yang anginnya kencang banyak digunakan pesawat dari Amerika ke timur untuk mengurangi waktu perjalanan dan penggunaan bahan bakar.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Hingga 2,5 Meter di Perairan Indonesia

38 hari lalu

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Hingga 2,5 Meter di Perairan Indonesia

BMKG memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter. Kecepatan angin tertinggi di Laut Sulawesi bagian timur dan perairan Sangihe.