Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Target Netralitas Karbon di Indonesia 2060, Wartsila: Tidak Perlu Takut

image-gnews
Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan mampu mencapai target netralitas karbon pada 2060. Saat itu, potensi energi baru dan terbarukan yang akan digunakan bahkan bisa memangkas biaya listrik rata-rata lebih dari 20 persen dan menghindari potensi pajak karbon sebesar US$1,3 miliar. Pembandingnya adalah business as usual yang tidak membatasi emisi. 

Pemodelan oleh Wärtsilä menunjukkan kemampuan itu jika memasukkan sistem energi yang didukung mesin penyeimbang jaringan listrik (kapasitas fleksibilitas) dan penyimpanan energi (baterai). Bahkan mampu menjawab tantangan kebutuhan listrik Indonesia yang naik 4 persen per tahun, tanpa menambah biaya produksi listrik.

Baca juga:
Dosen dari 7 Politeknik Belajar PLTS di Bali, Siap Bukka Program D4 Energi Terbarukan

Inovasi yang ditawarkan Wärtsilä dalam pemodelan itu adalah penggunaan teknologi mesin berbahan bakar gas alam sebagai 'ballancer' dari penggunaan energi baru dan terbarukan. Tidak seperti turbin, Mesin Gas Wärtsilä diklaim bisa membantu menggantikan suplai listrik yang dibutuhkan setiap saat bangkitan energi baru dan terbarukan tidak memadai (intermittent), semisal ada tutupan awan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau angin yang tiba-tiba tak bertiup untuk PLTB.

"Jadi kami mengajak pelaku industri energi listrik untuk tidak perlu takut transisi ke energi terbarukan yang selama ini hanya dikenal bakal mahal," kata Direktur Penjualan Wärtsilä Energy, Febron Siregar, saat mengungkap hasil studi pemodelan sistem energi tersebut kepada Tempo.co pada Senin, 7 November 2022. 

Seluruhnya ada empat skenario transisi energi yang dibuat perusahaan yang fokus di bidang energi dan maritim ini. Pertama, skenario ‘Business As Usual’ hingga 2060. Lalu, skenario yang lain, ‘Pengurangan Emisi 50 persen’ dan ‘Pengurangan Emisi 80 persen’ yang mampu mencapai pengurangan emisi masing-masing sebesar 50 dan 80 persen pada 2060 jika dibandingkan dengan skenario yang tanpa perubahan. 

Adapun yang terakhir adalah skenario ‘Netralitas Karbon’ pada 2060. Ini artinya emisi karbon nol secara netto seperti yang menjadi target pemerintah Indonesia saat ini.

Pulau Sulawesi dan PLTS Sebagai Model

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wärtsilä menggunakan Pulau Sulawesi dalam pemodelannya, sebagai contoh transisi energi Indonesia. Menurut Febron, seperti yang juga telah dipublikasikan dalam laporan "Meninjau Ulang Energi di Asia Tenggara" pada tahun ini juga, pemodelan yang dirancang untuk Pulau Sulawesi itu dapat diterapkan secara menyeluruh di Indonesia karena karakteristiknya serupa dengan visi energi hijau nasional. 

Keempat skenario yang dirancang Wärtsilä menggarisbawahi bahwa teknologi fleksibilitas, dalam hal ini mencakup penyimpanan energi dan mesin penyeimbang, adalah inovasi penting untuk membuat energi terbarukan menjadi sumber energi yang dominan. Dan, untuk mencapai netralitas karbon di Pulau Sulawesi pada 2060, menurut pemodelan, diperlukan penyeimbangan jaringan listrik oleh fleksibilitas mesin-mesin berdaya 800 MW pada 2030 dan penyimpanan energi sebesar 800 MW pada 2035. 

"Angka itu 63 persen lebih tinggi daripada mesin baru berkapasitas 490 MW yang dialokasikan ke Pulau Sulawesi sebagai bagian dari Rencana Upaya Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional pada 2030," bunyi isi laporan.

Lalu, target PLTS yang ada di Sulawesi saat ini harus ditingkatkan empat kali lipat menjadi 1.200 MW pada 2030. Hasilnya, sektor energi di seluruh pulau itu dapat mencapai netralitas karbon dengan beralih ke 94 persen sistem energi yang terbarukan pada 2060. Bonusnya, per 2060 itu pula, biaya listrik rata-rata terpangkas sebesar 23 persen dan terhindar dari pajak karbon senilai US$1,3 miliar per tahun.

Baca juga:
Berharap PLTS Bisa Bertahan Puluhan Tahun

CATATAN:

Artikel ini telah diubah pada Rabu 30 November 2022, pukul 18.40 WIB, untuk memperbaiki penulisan nama Direktur Penjualan Wärtsilä Energy, Febron Siregar. 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sukses Garap PLTS Bandara dan Tol, PTBA Jajaki PLTS Semen Padang hingga Timah

17 hari lalu

Warga melintas di bawah panel surya yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi Tanjung Raja yang dibangun melalui dana CSR PT Bukit Asam Tbk di Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis 18 November 2021. PLTS yang memiliki kapasitas sebesar 16 kilowatt tersebut dipergunakan untuk menghidupkan pompa air yang menyalurkan air dari Sungai Enim ke lahan persawahan milik warga yang berjarak sekitar satu kilometer dengan ketinggian sekitar 30 meter. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sukses Garap PLTS Bandara dan Tol, PTBA Jajaki PLTS Semen Padang hingga Timah

PT Bukit Asam atau PTBA ingin memperluas bisnis di sektor penyediaan energi bersih.


Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

24 hari lalu

Area panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di Terminal Bus Jatijajar Kota Depok, Selasa 26 Maret 2024. Tempo/Ricky Juliansyah
Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

Terminal Bus Jatijajar Kota Depok menyatakan telah sejak Januari lalu memanfaatkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.


ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang

31 hari lalu

Purwarupa panel surya apung laut buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Dok. ITS)
ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang

ITS luncurkan purwarupa PLTS Apung Laut yang tahan terhadap terjangan gelombang. Peneliti siapkan proyek serupa dengan skala yang lebih besar.


Ulubelu Jadi 'Negeri Tiga Energi' Lewat Inovasi Energi Hijau Pertamina

37 hari lalu

Ulubelu Jadi 'Negeri Tiga Energi' Lewat Inovasi Energi Hijau Pertamina

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung.


Listrik Tenaga Surya PLN Beroperasi di IKN, Baru 10 MW dari Rencana 50 MW

48 hari lalu

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Listrik Tenaga Surya PLN Beroperasi di IKN, Baru 10 MW dari Rencana 50 MW

PT PLN menyambung PLTS di IKN ke jaringan transmisi atau sinkronisasi tahap I sebesar 10 megawatt, siap beroperasi penuh saat 17 Agustus 2024.


PLTS Terapung Cirata Jadi Percontohan Transisi Energi, Trend Asia: Tetap Ada Dampak Lingkungan

28 Januari 2024

Suasana panel surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis 9 November 2023. PLTS Terapung Cirata dengan kapasitas 192 Megawatt Peak yang merupakan PLTS terapung terbesar se Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia tersebut mulai dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listik di Pulau Jawa, Madura dan Bali. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
PLTS Terapung Cirata Jadi Percontohan Transisi Energi, Trend Asia: Tetap Ada Dampak Lingkungan

Penempatan panel solar PLTS Terapung Cirata dinilai masih menimbulkan dampak terhadap biota perairan.


6 Hal yang Luput Dibahas dalam Debat Cawapres Kedua

23 Januari 2024

Gestur cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat akan menyampaikan pandangannya di depan rivalnya, Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA/M Risyal Hidayat
6 Hal yang Luput Dibahas dalam Debat Cawapres Kedua

Debat cawapres kedua dinilai luput membahas beberapa hal penting. Apa saja?


Cak Imin Kritik Kebijakan Pajak Karbon: Harus Dipercepat

22 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar berbicara dalam debat cawapres ke-2, Ahad, 21 Januari 2024. Cuplikan YouTube/KPU
Cak Imin Kritik Kebijakan Pajak Karbon: Harus Dipercepat

Cawapres nomor urut 1, Cak Imin mengkritik soal kebijakan pajak karbon yang terus ditunda dan diturunkan targetnya.


Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Suasana panel surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis 9 November 2023. PLTS Terapung Cirata dengan kapasitas 192 Megawatt Peak yang merupakan PLTS terapung terbesar se Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia tersebut mulai dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listik di Pulau Jawa, Madura dan Bali. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.


PLTS 10 MW Beroperasi Bulan Depan, IKN Pakai 80% EBT pada 2045

16 Januari 2024

Presiden Jokowi secara resmi memulai groundbreaking Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu, 20 Desember 2023. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
PLTS 10 MW Beroperasi Bulan Depan, IKN Pakai 80% EBT pada 2045

Proyek PLTS berkapasitas 10 megawatt (MW) di IKN Nusantara mulai beroperasi bulan depan. Sisa 40 megawatt beroperasi pertengahan tahn.